Apple kini sukses membuktikan kemampuannya sebagai perusahaan teknologi pertama di dunia yang meraih valuasi sebesar US$ 1 triliun (sekitar Rp 14.500 triliun). Produsen iPhone ini berhasil meraih valuasi tersebut setelah nilai sahamnya berhasil menyentuh angka US$ 207,04 (Rp 3 juta) per lembar. Nilai sahamnya pun terus merangkak naik. Dengan adanya pencapaian ini, Apple telah mendahului para pesaingnya, sesama raksasa teknologi, seperti Alphabet (Google), Microsoft, dan Amazon.
Penjualan iPhone mendominasi
Pencapaian ini diraih Apple setelah mereka mempublikasikan kinerja keuangan yang positif pada kuartal ketiga tahun 2018. Penghasilan mereka pada kuartal tersebut berhasil menyentuh angka US$ 53,3 miliar (Rp 772,8 triliun) yang melampaui prediksi Apple sendiri, sebesar US$ 1 miliar.
Pendapatan tersebut juga tercatat naik 17 persen dibandingkan kuartal yang sama pada tahun 2017. Jika ditelaah, kenaikan penghasilan Apple tersebut didominasi oleh penjualan perangakat iPhone, sebesar 56 persen dari total pendapatan Apple pada kuartal ketiga.
3 raksasa teknologi susul Apple
Selain Apple, ada beberapa perusahaan teknologi Amerika lainnya dengan valuasi mendekati US$ 1 triliun. Sebut saja Amazon, yang berada di bawah Apple dengan valuasi US$ 872,5 miliar (sekitar Rp 12.651 triliun). Sejumlah analis pun memperkirakan, Amazon akan menyentuh angkat US$ 1 triliun pada Agustus atau Oktober 2018.
Aplhabet dan Microsoft juga bersaing cukup ketat. Valuasi keduanya telah melampaui US$ 800 miliar (Rp 11.600 triliun) pada akhir Juni lalu. Alphabet disebut memiliki valuasi sebesar US$ 875 miliar (Rp 12.687 triliun). Sementara itu, Microsoft memiliki valuasi sebesar US$ 802 miliar (Rp 11.629 triliun).
Apple harus berinovasi
Dengan tingginya tingkat persaingan di bidang teknologi, Apple harus terus memperluas pasar dengan melakukan inovasi. Analis Carolina Milanesi mengungkapkan, “Tantangan terbesar bagi Apple adalah untuk bergerak ke teknologi Cloud karena mereka tidak memiliki teknologi yang sama dengan Google, Amazon, dan Microsoft.”
Hal tersebut cukup masuk akal. Sebab, Google Cloud, Amazon Web Service, dan Micosoft Azure bisa dibilang merupakan pemain unggulan di bidang komputasi awan. Sementara itu, dibanding lawan-lawannya, Microsoft lebih unggul di sektor gaming.
Sumber: whiteboardjournal.com