Careers

Perbedaan back-end, front-end, dan full-stack developer

Published on
Min read
3 min read
time-icon
Maria Yuniar

Experienced Content Editor with a demonstrated history of working in the information technology and services industry. Skilled in News Writing, Headline Writing, Breaking News, Editing, and Feature Writing. Strong media and communication professional with a Graduate focused in Applied English Linguistics from Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

photo-1508830524289-0adcbe822b40.jpeg

Pernahkah kamu mendengar atau melihat perusahaan yang membuka lowongan kerja untuk back-end developer, front-end developer, atau full-stack developer? Apakah kamu mengetahui pekerjaan dari setiap profesi itu?

Seiring kemajuan teknologi, web telah berkembang menjadi lebih kompleks. Ini membuat developer juga menjadi lebih terspesialisasi. Artinya, seorang developer tidak harus melakukan keseluruhan proses membangun web lagi, tetapi fokus pada bagian tertentu saja. Entah itu salah satu bahasa pemrograman, framework, atau bagian teknis lainnya.

Berikut ini penjelasan lebih detail mengenai apa itu back-end developer, front-end developer, dan full-stack developer.

Back-end developer

seseorang sedang melakukan pekerjaan sebagai fullstack developer
Back end developer memegang peranan penting di balik sebuah website - EKRUT

Back-end adalah ibarat sebagai halaman belakang suatu website. Kinerja back-end tidak dapat dilihat kasat mata. Sebab, pekerjaan ini sifatnya 'di balik layar'. Meski cenderung tak terlihat, back-end memegang peranan yang begitu penting. Tanpa kehadiran back-end yang baik, kita tentu tak bisa menikmati tampilan website yang menarik.

Apa saja yang masuk dalam kategori back-end? Server, database, serta aplikasi. Jadi, seorang back-end developer mesti memiliki keterampilan dalam berbagai teknologi yang berkaitan dengan komponen-komponen back-end tersebut.

Front-end developer

seseorang sedang melakukan pekerjaan sebagai fullstack developer
Front end developer fokus pada bagian tampilan website - EKRUT

Dari namanya, apakah kamu bisa menerka cakupan profesi ini? Perbedaan front end dengan back end developer adalah yang masuk dalam bagian front-end yaitu tampilan website yang dilihat oleh user. Pada bagian ini, user juga bisa melakukan interaksi.

Developer membangun front-end sebuah website dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML, CSS, serta JavaScript.

Para developer front-end membuat desain website dan memastikannya berfungsi. Beberapa bagian website memang menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript. Namun, bagian-bagian lainnya membutuhkan back-end programming language.

Baca juga: 8 Skills ini perlu dimiliki oleh seorang Frontend Developer

Full-stack developer

Full stack developer menjalankan peran lintas fungsional.
Full stack developer menjalankan peran lintas fungsional di dalam pembangunan situs - EKRUT

Seorang full-stack developer dalam pembangunan sebuah website, menjalankan peranan lintas fungsional. Jadi, tanggung jawabnya bukan sebatas back-end, tapi juga front-end. Tak mengherankan, job description full stack developer lebih kompleks, dengan melibatkan berbagai keahlian. 

Untuk menjadi full-stack developer, kamu harus memahami sisi back-end. Selain itu, kamu pun wajib mengerti kebutuhan klien, yang menjadi cakupan front-end.

Bahasa pemrograman yang harus kamu kuasai tentu saja HTML, JavaScript, dan CSS. Untuk bisa mengembangkan JavaScript, kamu pun diharapkan mengerti jQuery/Ajax, AngularJS atau ReactJS. Selain itu, full-stack developer juga bertanggung jawab mengembangkan user interface dengan HTML5/CSS maupun iOS/Android SDKs.

Keterampilan yang harus dipelajari oleh tiga profesi tersebut

full stack developer Fokus pada bahasa pemrograman. 
Fokus pada bahasa pemrograman menjadi kunci kesuksesan pengembang - EKRUT

Dengan melihat kebutuhan perusahaan dan tren teknologi yang terus berkembang maka untuk berkarier dibidang teknologi, hal yang terpenting adalah memperbaharui pengetahuan.

Mempelajari front end developer dan back end developer dapat membantu dirimu menjadi pengembang yang berharga dan serba guna.

Bahasa pemrograman apapun yang dipilih yang terpenting adalah fokus memahaminya, mengerti detail, perpustakaan bahasa dan kerangka kerja yang nantinya akan menempatkan kamu pada pengetahuan yang maksimal. 

Baca juga: 8 Skills ini perlu dimiliki oleh seorang Frontend Developer

Pilih mana?

Apa itu back-end, front-end, dan full-stack developer? - EKRUT
Seorang developer harus memahami bahasa pemrograman - EKRUT

Biasanya, pengguna memilih untuk merekrut developer dengan keterampilan yang luas. Tak harus seorang spesialis, tapi developer ini harus memahami bahasa pemrograman dan fasih menggunakan berbagai tool untuk membangun website, baik di sisi back-end maupun front-end.

Namun umumnya Full Stack Developer adalah pengembang yang tepat bila anggaran perusahaan terbatas. Sebab Full stack developer setidaknya harus menguasai skills kedua-duanya.

Bagaimana dengan kamu? Dari ketiga profesi ini, mana yang kamu pilih? Kamu bisa mendapatkan peluang untuk meraih posisi tersebut dengan bergabung di talent marketplace EKRUT. Ada ratusan perusahaan di bidang IT yang membutuhkan kandidat terampil untuk back-end developer, front-end developer, serta full-stack developer seperti kamu!

Apa itu back-end, front-end, dan full-stack developer EKRUT

Last update: 26 July 2020

Sumber:

  • hacktiv8.com
  • medium.com
  • spesific-group.com
  • use-journal
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    API-adalah-EKRUT.jpg

    Technology

    API: Pengertian, Jenis, Cara Kerja, Arsitektur, dan Contohnya

    Nur Rosita Dewi

    14 November 2022
    6 min read
    pexels-sora-shimazaki-5926389.jpg

    Careers

    15 Pertanyaan Interview Kerja Mobile Engineer 2022

    Chrissila Jessica

    10 November 2022
    5 min read
    H1_Coding.jpg

    Technology

    10 Rekomendasi Aplikasi untuk Coding [2022]

    Tio Derma

    09 November 2022
    7 min read

    Video