Facebook, Google, Twitter, dan Microsoft sedang bekerja sama untuk mengembangkan proyek open-source yang bernama Data Transfer Project (DTP). Proyek ini bertujuan memberikan kemudahan bagi para pengguna mereka ketika ingin berbagi data antarlayanan.
Ubah aturan privasi
Direktur Privasi dan Kebijakan Publik Facebook, Steve Satterfield mengatakan, “Tahun ini, kami mengubah pengaturan privasi menjadi lebih mudah." Jadi, pengguna diharapkan bisa mengatur data dengan lebih baik. Meski demikian, ia mengakui tidak mudah mengatur data pengguna pada layanan-layanan lainnya.
Satterfield pun memberi contoh. Misalnya, pengguna menggunakan aplikasi untuk berbagi foto, media sosial, serta aplikasi pengatur jadwal olah raga. Banyak yang ingin membagikan foto maupun hasil latihan ke media sosial. Namun, para pengguna ketiga layanan tersebut mesti memikirkan keamanan data mereka.
Bila proyek ini sukses, para pengguna layanan tersebut tak perlu mengunduh data dan mengunggahnya lagi ke layanan berbeda. Kamu pun dapat berbagi email, jadwal, tugas, kontak, dan foto secara langsung. Rencananya, beberapa layanan yang akan menerapkan proyek ini adalah Google, Facebook, Instagram, Twitter, Microsoft, Flickr, SmugMug, dan Remember the Milk.
Dimulai 2016
Proyek yang sudah dimulai sejak 2016 ini pun sudah diumumkan secara resmi melalui laman situs http://www.datatransferproject.dev. Jika ingin tahu lebih dalam, kamu juga dapat mencari kode untuk proyek ini di GitHub. Namun, proyek ini masih dalam tahap pengembangan.
Berbicara soal keamanan, proyek ini memungkinkan terjadinya pemindahan data antarlayanan dengan tetap menggunakan mekanisme keamanan layanan masing-masing. Karena itu, setiap layanan tetap memegang kontrol penuh atas keamanan data-data pengguna.
Ketika proses pemindahan data berlangsung, data-data pengguna akan dienkripsi saat ditransfer dan ketika selesai ditransfer. Dengan cara ini, data-data pengguna diklaim akan lebih aman.
Dampak GDPR
Bersatunya keempat raksasa teknologi tersebut untuk memberikan layanan baru bagi pengguna merupakan sebuah kemajuan. Karena selama ini, para pengguna harus terlebih dahulu mengunduh data ke dalam hardisk mereka.
Namun, rasanya bukan kebetulan bila proyek ini mulai terungkap bersamaan dengan implementasi aturan baru General Data Protection Regulation (GDPR) di kawasan Uni Eropa. Salah satu aturan GDPR memang mengharuskan perusahaan teknologi untuk melindungi data dan privasi pengguna.
Aturan tersebut rupanya cukup sejalan dengan dampak dari proyek DTP. Sebab, proyek ini mampu menurunkan potensi raksasa teknologi untuk menyalahgunakan data pribadi pengguna dengan memberikan pengguna mereka akses lebih terhadap data-data pribadinya.
Sumber:
mashable.com
zdnet.com
forbesmiddleeast.com
straistimes.com