Platform media sosial terpopuler Twitter menyatakan telah memblokir 70 juta akun. Belakangan ini, Twitter memang semakin gencar membekukan akun-akun yang dianggap bermasalah. Sejauh apa langkah Twitter? Berikut ini ulasannya untuk Anda.
Bidik akun palsu dan penyebar spam
Twitter memang telah memblokir akun jutaan penggunanya dalam waktu singkat. Berdasarkan kabar yang beredar, Twitter melakukan pemblokiran masif ini dalam waktu dua bulan saja.
Targetnya adalah berbagai akun palsu yang bisa berkicau secara otomatis, dan penyebar spam. Jumlah akun yang diblokir Twitter kali ini, nampaknya dua kali lebih besar, dari yang tercatat pada Oktober 2017.
Twitter juga telah mengeluarkan pernyataan resminya pada bulan Juni lalu, mengenai pemblokiran puluhan juta akun.
Kendati demikian, dalam pernyataan resmi tersebut, sejak bulan Mei 2018, jumlah akun yang diblokir beru mencapai sekitar 9,9 juta per pekan. Twitter menyatakan, rata-rata jumlah akun yang mereka blokir naik tiap hari, sejak Oktober 2017.
Baca juga: Ingin hapus history di akun Twitter? Begini caranya
Dampak pemblokiran
Pemblokiran ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada jumlah pengguna Twitter secara keseluruhan, yang akan menurun di kuartal kedua tahun 2018.
Akan tetapi, Del Harvey, Vice President for Trust and Safety di Twitter, menjamin jumlah pengguna Twitter tak akan menurun drastis.
Harvey berpendapat, akun-akun yang diblokir termasuk jarang sekali berkicau. Dengan begini, ia yakin pengguna Twitter aktif tak akan terpengaruh sedikit pun.
Perubahan kebijakan Twitter
Del Harvey juga menambahkan, Twitter telah melakukan perubahan kebijakan. Twitter melakukan hal ini untuk menjamin setiap pengguna tetap dapat bebas berekspresi dalam suatu wadah yang aman.
Hal tersebut diungkap Twitter sebagai bentuk jawaban atas kritik yang mereka terima, untuk penyebaran informasi palsu tentang kampanye oleh Rusia.
Baca juga: Apa? CEO Twitter ga punya laptop?
Dengan adanya kebijakan baru ini, Twitter menjanjikan platform yang lebih baik di masa depan dalam penyebaran informasi. Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda setuju dengan aksi pemblokiran besar-besaran ini?
Sumber:
- kompas.com
- kumparan.com
- fajaronline.com