Mungkin kamu sudah tidak asing dengan use case diagram, terutama jika bekerja atau sedang mempelajari bidang digital. Diagram tersebut digunakan untuk memodelkan sistem/subsistem dari suatu aplikasi. Jika ingin menjadi software engineer yang handal, tentunya kamu juga harus bisa membuat pemodelan sistem dengan baik. Perhatikan pengertian, fungsi, komponen, dan 5 aplikasi untuk membuat use case diagram berikut ini.
Baca juga: Diagram Class: Pengertian, Fungsi dan Keunggulan, Komponen, dan Contohnya
Apa itu use case diagram?
Use case diagram dapat merangkum pengguna atau user dari sebuah sistem. (Sumber: Pexels)
Menurut lucidchart.com, dalam Unified Modeling Language (UML), use case diagram dapat merangkum detail dari pengguna sistem (yang disebut aktor) dan interaksinya dengan sistem. Dapat dikatakan, use case diagram dalam UML adalah bentuk utama dari persyaratan sistem atau perangkat lunak untuk program software baru yang belum dikembangkan.
Untuk membangunnya, kamu akan menggunakan satu set simbol dan konektor khusus. Use case diagram yang efektif dapat membantu tim kamu untuk mendiskusikan beberapa hal berikut ini:
- Cakupan sistem
- Memiliki tujuan untuk tercapainya sistem atau aplikasi yang dapat membantu entitas (aktor) tersebut
- Skenario dimana sistem atau aplikasi berinteraksi dengan orang, organisasi, dan sistem eksternal
Baca juga: 6 tren digital marketing tahun ini
Manfaat dan fungsi use case diagram
Salah satu kegunaan dari penggunaan diagram tersebut adalah mengumpulkan kebutuhan untuk sistem. (Sumber: Pexels)
Use case diagram digunakan untuk mengumpulkan kebutuhan atau persyaratan dari sebuah sistem, baik pengaruh eksternal maupun internal. Persyaratan tersebut sebagian besar telah di desain sebelumnya. Ketika suatu sistem dianalisis untuk mengumpulkan fungsionalitasnya, use case telah disiapkan dan aktor pun sudah teridentifikasi.
Saat tugas awal selesai, use case diagram akan dimodelkan untuk menyajikan tampilan luar. Secara lebih singkat, berikut ini adalah manfaat dan fungsi dari diagram tersebut:
- Digunakan untuk mendapatkan tampilan luar dari suatu sistem
- Digunakan untuk mengumpulkan kebutuhan sistem
- Mengidentifikasi faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi sistem
- Menunjukan interaksi antara persyaratan adalah aktor
Baca juga: 5 pekerjaan online buat milenial, kamu tertarik?
3 Komponen use case diagram
Terdapat 3 komponen penting dalam jenis diagram ini, salah satunya aktor. (Sumber: Pexels)
Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai use case diagram, kamu perlu memahami building bloknya terlebih dahulu. Komponen umum yang harus ada meliputi:
1. Sistem
Urutan tindakan dan interaksi yang spesifik antara aktor dan sistem. Nah, sebuah sistem ini juga dapat disebut sebagai skenario. Hal ini berfungsi untuk membatasi use case dengan interaksi dari luar sistem.
2. Aktor
Aktor adalah pengguna yang berinteraksi dengan sistem. Aktor tersebut dapat berupa perusahaan, orang, atau sistem luar yang berinteraksi dengan aplikasi atau sistem yang kamu miliki. Aktor harus menjadi objek eksternal yang menghasilkan dan mengkonsumsi data.
3. Sasaran
Hasil akhir dari sebagian besar use cases. Diagram yang sukses harus menggambarkan aktivitas dan varian yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Relasi use case diagram
Use case memiliki berbagai macam relasi dengan fungsi yang berbeda. (Sumber: Pexels)
Dilansir dari visual-paradigm.com, use case memiliki berbagai macam hubungan atau relasi. Mengartikan hubungan antara dua use case merupakan keputusan dari analis software use case diagram. Hubungan antara dua use case pada dasarnya adalah untuk modeling ketergantungan. Penggunaan kembali use case yang sudah ada dengan menggunakan berbagai jenis tipe relasi akan mengurangi upaya yang diperlukan untuk mengembangkan suatu sistem.
Selain komponen yang telah disebutkan di atas, use case diagram juga memiliki beberapa relasi, sebagai berikut:
- Association
Association, sebuah komunikasi antara actor dan use case yang merupakan relasi yang dapat menghubungkan link antar satu elemen dengan lainnya. - Generalization
Generalization memiliki pengertian bahwa relasi dimana sebuah elemen merupakan spesialisasi dari elemen lainnya, yang biasa disebut dengan inheritance. - Dependency
Sesuai dengan namanya, dalam relasi dependency satu elemen akan bergantung ke elemen lainnya yang dapat dilakukan dalam beberapa cara.
Simbol-simbol pada use case diagram
Jenis diagram ini tidak melibatkan banyak simbol. (Sumber: Pexels)
Use case diagram tidak menggunakan banyak jenis simbol seperti diagram UML lainnya. Berikut ini beberapa simbol use case yang bisa kamu gunakan:
Simbol | Kegunaan |
Use case | Berbentuk oval secara horizontal yang mewakili berbagai penggunaan yang mungkin dilakukan oleh user. |
Aktor | Figure yang berbentuk seperti tongkat, untuk menggambarkan orang-orang yang menggunakan use case. |
Asosiasi | Sebuah garis antara aktor dan use case. Dalam diagram yang kompleks, penting untuk mengetahui asosiasi antara aktor dan use case yang digunakkan. |
Sistem boundary boxes | Kotak yang menentukan cakupan sistem dari use case. Semua use case yang berada di luar box, dianggap tidak termasuk dalam cakupan sistem. |
Packages | Bentuk UML yang memungkinkan kamu untuk menempatkan berbagai elemen yang berbeda dalam satu grup. Berbagai grup yang ada akan ditampilkan sebagai folder dokumen. |
5 Aplikasi untuk membuat use case diagram
Untuk membuat use case diagram dapat menggunakan berbagai macam aplikasi yang tersedia. (Sumber: Pexels)
Jika ingin membuat use case diagram, kamu bisa menggunakan beberapa aplikasi berikut ini:
1. Enterprise Resource Planning (ERP)
ERP adalah proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola dan mengintegrasikan bagian penting dalam bisnis. Perangkat lunak ERP juga dapat mengintegrasikan perencanaan, pembelian inventaris, pemasaran, dan lainnya.
2. Star UML
StarUML merupakan alat pemodelan software yang mendukung kerangka kerja UML untuk pemodelan sistem dan software. Aplikasi ini menyediakan sebelas jenis diagram yang berbeda.
3. Draw.io
Draw.io adalah editor diagram online gratis yang dibuat oleh Google Drive (TM). Aplikasi ini memungkinkan kamu membuat flowchart, UML, relasi entitas, jaringan diagram, mockups, dan lainnya. Data yang sudah kamu buat akan tersimpan dalam Google Drive.
4. Visio
Visio adalah software yang bisa kamu gunakan untuk menggambar berbagai diagram. Termasuk flowcharts, org chart, denah bangunan, data flow diagram, process flow diagram, dan lainnya. Aplikasi ini merupakan produk dari Microsoft.
5. UMLet
UMLet adalah alat UML yang bertujuan untuk memberikan langkah cepat untuk menciptakan diagram UML. Berbagai elemen dapat dimodifikasi dan digunakan sebagai template. Dengan begitu, pengguna aplikasi ini akan dengan mudah menyesuaikan dengan kebutuhan.
Contoh use case diagram
Dalam pembuatan sistem aplikasi pembayaran online juga menggunakan use case diagram. (Sumber: Pexels)
Use case diagram merupakan sistem yang dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, salah satunya adalah pembayaran online. Kamu perlu menentukan tiap komponen yang harus ada pada diagram tersebut. Berikut ini adalah contoh untuk menentukan komponen pada penggunaan ATM:
- Aktor: Pihak bank terkait, operator, dan nasabah atau pengguna
- Use case: Transaksi, tarik tunai, transfer, cek saldo, sistem StartUp, sistem Shutdown, e-payment, dan lainnya.
Apabila kamu tertarik untuk bekerja di bidang digital dan memiliki keterampilan yang mumpuni, namun belum menemukan pekerjaan yang sesuai. Kamu bisa mendaftarkan diri di marketplace EKRUT untuk mendapatkan pekerjaan dengan mudah dan karier yang baik.
Baca juga: Skill yang harus dikuasai dalam digital marketing
Itulah dia ulasan mengenai use case diagram yang bisa kamu ketahui, terutama jika kamu ingin mempelajari lebih dalam mengenai sistem berbagai macam aplikasi. Diagram tersebut dapat membantumu membuat aplikasi dengan lebih mudah.
Sumber:
- lucidchart.com
- visual-paradigm.com
- investopedia.com
- codepolitan.com
- dicoding.com