Semua orang menyukai tawaran pekerjaan, tetapi hanya sedikit orang yang suka tahapan negosiasi gaji. Apalagi melalui email. Prosesnya penuh dengan kekhawatiran. Bila Anda akan meminta terlalu banyak atau terlalu sedikit, pewawancara akan menilai rendah kemampuan Anda atau Anda tidak tahu bagaimana menilai tawaran mereka. Sebenarnya, negosiasi gaji sebenarnya tak terlalu menyulitkan. Caranya, lakukan tips di bawah ini agar perusahaan menyetujui angka yang Anda ajukan.
Pilih kalimat sederhana
Misalnya, Anda dihadapkan pada beberapa pilihan atau proses rekrutmen yang sedang berjalan dan ada pada tahap negosiasi gaji. Anda bisa memulai dialog negosiasi dengan kalimat sederhana seperti,
“Terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk saya sampai tahap ini. Seperti yang sudah saya infokan di awal interview, saya juga sedang dalam proses negosiasi dengan beberapa perusahaan lain. Jika perusahaan Bapak/Ibu bisa memberi peluang dengan (nominal gaji yang Anda ajukan), saya akan dengan senang hati mengambil tawaran ini.”
Dengan pembukaan dialog negosiasi seperti ini, pihak perusahaan pun akan mendapat kejelasan tentang ekspektasi yang Anda harapkan. Biasanya dialog negosiasi ini terjadi setelah ada email penawaran dari perusahaan. Lebih baik kalau Anda melakukan dialog negosiasi dengan membalas email tersebut, supaya HRD bisa meneruskan info secara jelas ke atasannya atau calon pimpinan Anda. Kalau tawaran dari perusahaan masih belum sesuai ekspektasi, Anda bisa coba dialog negosiasi yang kedua di bawah ini.
Minta tambahan benefit
Misalnya Anda mengharapkan gaji Rp 6 juta di tahap awal. Namun, perusahaan bersikeras menawarkan Rp 5 juta. Anda bisa mencoba membuka dialog negosiasi dengan membicarakan benefit sebagai penunjang gaji yang belum sesuai harapan. Ada beberapa pilihan yang dapat Anda sodorkan, yaitu:
Tambahan cuti
Meski agak sulit untuk meminta benefit yang satu ini, tapi kalau kemampuan dialog negosiasi Anda cukup tinggi, pasti ada kemungkinan benefit ini bisa didapat. Biasanya ini bisa Anda lakukan kalau perusahaan juga beroperasi pada hari Sabtu. Jadi, Anda bisa minta libur di hari Sabtu lebih banyak dalam sebulan. Jika seharusnya Anda kerja dua dua kali pada hari Sabtu dalam sebulan, dalam dialog negosiasi Anda bisa meminta satu kali saja bekerja saat akhir pekan dalam sebulan sebagai tambahan benefit dari gaji yang tidak sesuai harapan.
Bonus
Bonus tak selalu harus dalam bentuk uang. Anda bisa saja bernegosiasi agar mendapat bonus berupa voucher taksi jika pekerjaan Anda juga menuntut mobilitas yang tinggi.
Bekerja dari rumah
Dalam situasi tertentu, bekerja dari rumah cukup memungkinkan. Khususnya bagi pekerja di perusahaan rintisan atau startup. Dalam dialog negosiasi benefit, Anda juga bisa saja mengajukan kelonggaran untuk bekerja dari rumah dengan menambahkan alasan relevan tentunya.
Negosiasi tanpa sebut nominal
Jika tak ingin menjawab nominal gaji atau ekspektasi yang Anda punya, Anda bisa menjawab keberatan untuk memberitahukan gaji terdahulu dan lebih ingin mendiskusikan benefit yang bisa Anda berikan pada perusahaan.
Dari diskusi ini, barulah bisa ditentukan angka yang disepakati bersama dan akan menjadi gaji yang Anda dapat setelah bergabung. Lewat dialog negosiasi seperti ini, Anda juga menegaskan pada perusahaan jika yang dicari adalah kemampuan, maka sudah seharusnya seorang karyawan juga dihargai berdasarkan kompetensinya tersebut.
Gaji tak sesuai harapan
Setelah beberapa lama di perusahaan, ternyata Anda baru mengetahui kalau gaji yang Anda dapat termasuk rendah jika dibanding rekan-rekan seprofesi lainnya. Terlebih lagi jika ada teman satu tim yang selevel tapi gajinya lebih tinggi di atas yang Anda dapat. Tidak salah kalau Anda melakukan dialog negosiasi, contohnya:
“Setelah saya melihat dari pengalaman beberapa teman seprofesi, sepertinya dengan kualifikasi dan pengalaman kerja yang saya punya sudah sangat wajar untuk bisa mendapatkan (X) sementara yang saya dapat adalah (Y). Maka dari itu, saya ingin mengajukan penyesuaian pendapatan pada kesempatan ini.”
Sumber:
glints.id