Wajar saja jika menunggu merupakan hal yang tidak disukai kebanyakan orang. Meskipun begitu, harus kita sadari, teknologi mempercepat segala bidang dan pekerjaan, dibandingkan seratus tahun lalu. Semuanya serba instan saat ini.
Proses menunggu itu tetap bermanfaat, lho! Termasuk untuk founder dan investor startup. Namun, tiga hal ini harus diperhatikan, baik oleh founder maupun investor, seperti dilansir techinasia.com.
Menunggu, tak bisa dihindari
Proses menunggu ini merupakan hal yang tak bisa dihindari. Sebab, tidak ada satu pun pengusaha yang bisa mengontrol setiap jengkal proses bisnis mereka. Bahkan, orang jenius sekelas Elon Musk pun harus menunggu, hingga akhirnya memperkenalkan dua perusahaan. Pertama, perusahaan transportasi luar angkasa Amerika Serikat, Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX). Kedua, perusahaan otomotif yang memproduksi mobil elektrik, Tesla Motors, Inc. Bahkan, Musk menunggu selama bertahun-tahun. Ia menghabiskan banyak waktu untuk mengatasi masalah rekrutmen.
Apa saja yang bisa dilakukan investor agar tidak kesal menunggu? Caranya adalah dengan menjadwalkan meeting bulanan dengan para founder. Selain itu, investor tetap bisa menjalin komunikasi, meski hanya dengan ngopi selama 15 menit dengan founder. Tenang saja, banyak investor yang juga harus menunggu.
Memang sih, menunggu merupakan hal yang tak terelakkan. Namun, para founder startup juga harus mengambil langkah, agar investor tak terombang-ambing. Caranya, bisa melalui konsultasi dengan para pakar. Selain itu, founder pun sebaiknya menyiapkan Plan B untuk berjaga-jaga bila rencana awal ternyata tidak terlaksana.
Hindari orang yang tidak sabar
Jika Anda merupakan founders, hindari pendanaan dari investor yang tidak sabar. Sebab, dalam dua tahun, para pemberi dana semacam itu mulai menyudutkan Anda. Entah karena adanya penundaan maupun kemundurkan startup. Maupun mendesak Anda untuk mengambil jalan pintas agar mereka cepat balik modal dan mengeruk banyak keuntungan. Anda pasti tidak menginginkannya, bukan?
Begitu juga sebaliknya. Investor pun harus berhati-hati dengan founder yang menjamin pengembalian modal dalam waktu singkat. Jangan berinvestasi pada startup dengan founder yang tidak sabar. Ini hanya akan menimbulkan berbagai risiko. Sebab, founder semacam ini hanya ingin cepat kaya.
Menunggu adalah emas
Bukan hanya diam, tapi menunggu juga sebenarnya adalah emas. Artinya, Anda bisa mendapatkan banyak peluang untuk belajar, dari proses menunggu. Memang sih, pasti ada suka dan duka di dalamnya. Namun sayangnya, masih ada kalangan investor yang menganggap belajar tidak penting. Mereka berpikir, yang harusnya belajar adalah para founder.
Padahal kenyataannya, seperti halnya founder, investor pun harus selalu belajar. Caranya, dengan mengubah sudut pandang saat harus menunggu proses bisnis di startup. Mereka harus memahami berbagai persoalan dan tantangan di dalamnya. Namun yang terpenting, mereka mesti belajar mendekatkan diri dengan para founder.
Percayalah. Investor yang mampu menjalin hubungan hangat dengan founder, akan memperoleh hasi yang lebih baik. Bahkan bukan mustahil, jika mereka mendapat pengembalian modal yang melebihi ekspektasi. Sementara itu, para founder kelak bisa bangga, setelah melalui banyak proses menunggu. Karakter mereka akan semakin ditempat.
Seperti dilansir liputan6.com, Profesor Ayelet Fisbach dari University of Chicago menjelaskan, saat seseorang bersedia menunggu, maka ada nilai lebih yang diperoleh. Sebab, ada proses psikologi yand dinamakan persepsi diri.
Jadi dengan menunggu, Anda bisa memahami kesukaan Anda dengan menilai perilaku diri sendiri. Sama halnya saat Anda mempelajari dan mengamati perilaku orang lain. Semoga Anda menjadi lebih bersabar ya, dalam menjalani proses bisnis. Sebab, semua proses pasti membutuhkan waktu.
Sumber:
techinasia.com
liputan6.com