Istilah kompensasi mungkin tidak asing bagi karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan karena kompensasi ini lazimnya diberikan oleh perusahaan. Kompensasi ini diberikan oleh perusahaan dengan alasan tertentu.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai kompensasi, yuk simak penjelasannya berikut ini.
Baca juga: 7 Pekerjaan dengan gaji tinggi di bidang teknologi
Apa itu kompensasi?
Kompensasi adalah semua bentuk penghasilan langsung atau tidak langsung yang diperoleh karyawan. (Gambar: pexels.com)
Beberapa ahli telah memberikan pengertian terhadap kompensasi, beberapa diantaranya, menurut Hasibuan, kompensasi adalah semua bentuk penghasilan baik dalam bentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang didapatkan karyawan sebagai penghargaan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Sedangkan menurut Husein Umar, kompensasi merupakan berbagai hal yang diterima seorang pegawai, baik berupa gaji, upah, insentif, bonus, asuransi, dan semacamnya yang langsung dibayarkan oleh perusahaan.
Dari pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa kompensasi bisa menjadi motivasi untuk bagi karyawan agar bekerja lebih keras memajukan perusahaan. Meskipun begitu, setiap perusahaan bisa mendefinisikan sendiri arti kompensasi di dalam perusahaannya.
Baca juga: Mau dapat kenaikan gaji? Sontek 3 tips ini
Tujuan kompensasi untuk karyawan
Tujuan kompensasi adalah mempertahankan karyawan yang berprestasi. (Gambar: pexels.com)
Setelah memahami pengertian kompensasi di atas, berikut ini beberapa tujuan kompensasi untuk karyawan:
1. Mempertahankan karyawan yang berprestasi
Seseorang yang telah berusaha dan berprestasi dalam perusahaan cenderung akan lebih loyal jika upaya dan kerja kerasnya dihargai. Sebab itu, kompensasi diberikan dengan tujuan agar karyawan yang berprestasi tadi tetap loyal terhadap perusahaan dan semakin termotivasi dengan adanya kompensasi.
Meskipun perusahaan harus mengalokasikan dana lebih untuk pemberian kompensasi ini, namun hal ini tidak sebanding dengan kerugian yang bisa ditimbulkan jika karyawan berprestasi tersebut pergi meninggalkan perusahaan karena tidak merasa dihargai. Secara tidak langsung, selain mempertahankan karyawan yang berprestasi, kompensasi juga bisa menekan turnover rate.
2. Mendapatkan karyawan yang berkualitas
Kompensasi seringkali menjadi daya tarik tersendiri bagi karyawan yang ingin melamar di sebuah perusahaan. Kompensasi yang besar dan menarik otomatis akan menarik karyawan berkualitas untuk masuk ke perusahaan. Itulah mengapa, kompensasi ini menjadi pertimbangan penting bagi perusahaan saat melakukan hiring.
3. Memicu perubahan sikap semakin baik
Hadirnya kompensasi ternyata mampu membentuk lingkungan kerja yang kompetitif dan suportif. Kompensasi membuat masing-masing karyawan menjadi lebih termotivasi untuk berusaha lebih keras lagi dan menjadi lebih baik daripada hari kemarin.
Sedangkan bagi perusahaan, kompensasi ini adalah suatu wujud kepedulian dan penghargaan terhadap kerja keras dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Bisa dilihat bahwa adanya kompensasi ternyata memberikan perubahan positif bagi karyawan maupun perusahaan.
Baca juga: Ini program Tapera yang bakal potong 3 persen gaji
4. Efisiensi biaya
Seperti yang sudah dibahas pada poin sebelumnya bahwa pemberian kompensasi dapat menekan kerugian yang bisa ditimbulkan karena tingkat turnover karyawan yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan bisa membuat suatu perencanaan program kompensasi yang rasional agar dapat mempertahankan sumber daya manusia yang ada.
5. Menjamin adanya keadilan dalam perusahaan
Tujuan selanjutnya yaitu menjamin adanya keadilan dalam perusahaan antara manajemen dan karyawan. Kompensasi menjadi sebuah bentuk balas jasa perusahaan atas segala sesuatu yang telah dilakukan karyawan untuk perusahaan. Oleh karena itu, keadilan dalam pemberian upah, bonus, insentif, dan sebagainya perlu dipertimbangakan.
6. Memenuhi administrasi legalitas
Undang-undang telah mengatur pemberian kompensasi perusahaan terhadap karyawannya. Hal ini berkaitan dengan legalitas perusahaan sehingga setiap perusahaan harus memenuhinya. Pemberian kompensasi terhadap karyawan ini menjadi aspek pemenuhan administrasi legalitas oleh perusahaan terhadap pemerintah.
3 Jenis kompensasi
Jenis kompensasi adalah langsung, tidak langsung, dan non-finansial. (Gambar: pexels.com)
Umumnya, komponen kompensasi dari perusahaan dibagi menjadi tiga jenis. Dilansir dari Accurate, berikut ini tiga jenis kompensasi beserta penjelasannya dari perusahaan kepada karyawannya:
1. Kompensasi langsung
Kompensasi langsung berarti kompensasi finansial secara langsung yang diberikan oleh perusahaan. Beberapa hal yang termasuk dalam kompensasi finansial secara langsung adalah bayaran pokok, termasuk juga bayaran insentif seperti komisi, bonus, dan laba, serta bayaran tertangguh.
2. Kompensasi tidak langsung
Kebalikan dari kompensasi langsung, kompensasi kedua ini tidak diberikan secara langsung kepada karyawan yang menerima dalam bentuk uang. Biasanya, kompensasi ini disalurkan lewat program proteksi seperti asuransi, paid leave, fasilitas tempat parkir, fasilitas kendaraan dari perusahaan, dan lain sebagainya.
3. Kompensasi non-finansial
Seperti namanya, kompensasi yang ketiga ini sama sekali tidak berhubungan dengan finansial. Kompensasi non-finansial ini bisa berupa pekerjaan/proyek yang menarik dan menantang, lingkungan kerja yang nyaman, dan sebagainya.
Baca juga: Ini manfaat ESOP bagi perusahaan dan karyawan
Kriteria pemberian kompensasi
Kriteria pemberian kompensasi adalah harga pekerjaan dan sistem kompensasi. (Gambar: pexels.com)
Biasanya perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawannya dengan beberapa pertimbangan. Berikut ini adalah pertimbangan suatu perusahaan dalam memberikan kompensasi:
1. Harga pekerjaan
Kompensasi untuk pekerjaan yang berat tentu akan berbeda dengan kompensasi untuk pekerjaan yang ringan. Perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan bahwa uang yang dikeluarkan untuk kompensasi sesuai dengan kerja keras atau usaha yang dikerahkan oleh karyawan dalam menyelesaikan tugasnya.
Untuk menaksir berapa harga yang layak diberikan sebagai kompensasi, perusahaan biasanya melihat tingkat kesulitan, kerumitan, serta keahlian yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Tidak hanya itu, perusahaan juga bisa membandingkan kompensasi yang diberikan oleh perusahaan lain untuk tipe kerja yang sama.
2. Sistem kompensasi
Setelah menentukan harga pekerjaan, perusahaan biasanya membuat sistem kompensasi yang lebih mendetail. Dasar sistem kompensasi di sini adalah prestasi dan waktu. Dengan menggunakan prestasi sebagai dasar kompensasi, dapat memberikan motivasi bagi para karyawan untuk meningkatkan performa kinerja masing-masing karyawan. Sedangkan dengan sistem waktu, karyawan akan mendapatkan kompensasi jika mereka bekerja melebihi jam kerja yang telah ditentukan, misalnya uang lembur.
Baca juga: Promosi jabatan tanpa naik gaji, kamu bersedia?
Itulah tadi beberapa penjelasan mengenai kompensasi mulai dari pengertian, tujuan, jenis, dan kriteria pemberiannya. Setiap perusahaan tentu memiliki kebijakannya masing-masing terkait pemberian kompensasi terhadap karyawannya.
Jika kamu tertarik untuk bekerja di perusahaan baru dengan kompensasi yang menarik, kamu bisa mendaftarkan diri melalui EKRUT. Di EKRUT terdapat berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Dapatkan juga berbagai tips & insight menarik untuk pengembangan karier kamu melalui YouTube EKRUTtv, salah satunya “Cara negosiasi gaji untuk profesional” di bawah ini.
Sumber
- patriotsoftware
- blog.checkmark
- hr.guide
- maxmanroe
- accurate