Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang juga erat hubungannya dengan machine learning, banyak dijumpai pada fitur asisten virtual. Sebenarnya, AI bisa sangat membantu pertumbuhan bisnis. Namun sayangnya, seperti dilansir techrepublic.com, belum banyak perusahaan yang menggunakan AI dengan efektif.
Dalam Mobile World Congress Americas di San Francisco tahun lalu, enam ahli teknologi menyarankan pemanfaatan kecerdasan buatan untuk bisnis. Mereka adalah vice president dari Unity Technologies, Danny Lange; co-founder dan presiden Ayasdi, Gunnar Carlson; CMO Neura, Kris Bondi; COO PullString, Michael Fitzpatrcik; dan global head NVIDIA untuk AI dan pembelajaran mesin, Soma Velayutham. Apa saja tips dari mereka?
Menerima kehadiran AI
Perusahaan zaman sekarang perlu menyadari manfaat teknologi AI. Global head NVIDIA untuk AI dan pembelajaran mesin, Soma Velayutham, menyarankan pebisnis untuk menerima kehadiran kecerdasan buatan. Sebab, artificial intelligence merupakan bagian dari proses dan perjalanan industri teknologi.
Belajar dari perusahaan lain
Jika belum menerapkan teknologi AI, maka kamu bisa belajar dari perusahaan lain. Kamu bisa melihat peran kecerdasan buatan dalam membantu pekerjaan perusahaan lain pada industri yang sama dengan perusahaan kamu. Dari situ, kamu bisa mempertimbangkan rencana penggunaan kecerdasan buatan untuk memperkuat bisnis.
Mencari developer berbakat
Banyak pengembang atau developer yang dilatih berpikir logis untuk menerapkan teknologi AI. Sebab, kecerdasan buatan membutuhkan kemampuan developer dalam mengembangkan algoritme sekaligus mendorong cara berpikir logis. Dengan demikian, penting bagi perusahaan kamu untuk membekali para staf dengan kemampuan-kemampuan tersebut.
Periksa KPI
Sebelum menerapkan kecerdasn buatan ke dalam perusahaan, kamu perlu mempertimbangkan key performance indicators (KPI) yang sudah diterapkan selama ini. CMO Neura, Kris Bondi mengungkapkan, jika kamu belum melihat pentingnya kecerdasan buatan untuk mencapai tujuan perusahaan, mungkin kamu masih menganggap AI sebagai “mainan” canggih.
Manfaatkan platform yang ada
Saat ini banyak platform kecerdasan buatan yang bermunculan. Oleh karena itu, kamu perlu fokus pada nilai bisnis, sehingga tidak menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan platform. Misalnya seperti ini. Lima tahun lalu, kamu membutuhkan proses yang melelahkan dan biaya besar untuk mengidentifikasi benda dalam suatu gambar. Saat ini, kamu bisa melakukannya melalui API dan mendapatkan hasilnya dalam sepersekian detik.
Sebelum menerapkan teknologi AI di perusahaan, kamu perlu mempertimbangkan tenaga kerja yang akan berinteraksi dengan proses-proses tersebut. Mungkin akan timbul kecemasan, hadirnya kecerdasan buatan bisa mengambil alih peran manusia. Namun, tenang saja. Manusia sangat mudah beradaptasi, dan AI tidak akan serta-merta mengambil alih semua pekerjaan manusia.
Sumber:
- techrepublic.com
- techrepublic.com