Nvidia baru saja melaporkan rekor pendapatan kuartal terakhir mereka sebesar US$ 3,21 miliar untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 29 April lalu. Pendapatan tersebut naik 66 persen dari tahun sebelumnya, ketika pendapatan Nvidia hanya sebesar US$ 1,94 miliar.
Peningkatan permintaan terhadap unit pemrosesan grafis atau graphics processing unit (GPU) dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) adalah salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan Nvidia. Di samping itu, perusahaan juga melihat adanya gejolak dalam transaksi permainan dan mata uang digital (cryptocurrency).
Nvidia tumbuh di semua lini bisnis
Seperti dilansir venturebeat.com, kepala eksekutif Nvidia mengklaim adanya pertumbuhan di semua lini bisnis dan memperkuat kuartal lalu. Bisnis pusat data Nvidia mencatatkan rekor. Sementara itu, bisnis permainannya juga tetap kuat.
Industri permainan tetap menjadi pasar terbesar bagi Nvidia. Lini bisnis ini berhasil menghasilkan pendapatan hingga US$ 1,72 miliar. Pendapatan tersebut naik 68 persen dari tahun ssebelumnya yang hanya US$ 1,03 miliar saja.
Seperti dilansir venturebeat.com, pertumbuhan permintaan unit pemrosesan grafis untuk permainan, banyak datang untuk permainan olah raga, pertempuran, serta sinematik. Unit pemrosesan grafis untuk permainan pun mengalami kenaikan penjualan yang cepat. Keuntungan lini bisnis tersebut naik 71 persen dengan rekor US$ 701 juta. Hal ini terjadi karena unit pemrosesan grafis yang dibuat Nvidia, yairu DGX-2, dijjual lebih mahal seharga US$ 400 ribu. Itu berarti Nvidia hanya perlu menjual beberapa unit kepada beberapa perusahaan yang membutuhkan teknologi kecerdasan buatan untuk menciptakan laba besar.
Diuntungkan cryptocurrency
Selain itu, Nvidia mendapat keuntungan dari keberadaan mata uang digital (cryptocurrency). Unit pemrosesan grafis memang digunakan dalam algoritme blockchain khusus mata uang digital, seperti Ethereum. Hal ini akan membantu banyak perusahaan untuk menjaga integritas data di blockchain.
Sayangnya, popularitas mata uang digital ini mulai menurun. Dilansir kumparan.com, selama kuartal pertama tahun 2018, Nvidia mampu mencetak keuntungan US$ 289 juta dari lini bisnis ini. Angka tersebut naik 9 persen dari keseluruhan laba.
Sumber:
venturebeat.com
kumparan.com