Seorang Software Engineer dituntut belajar setiap hari dan menggali lebih banyak lagi ilmu. Berbagai referensi bisa ditemukan di Google, jika ingin mempelajari berbagai ilmu tentang JavaScript, MySQL, dan bahasa pemrograman lainnya.
Meski demikian, masih banyak tantangan sebagai seorang Software Engineer. Sebenarnya, apa saja tantangan dalam software engineering?
Tantangan Software Engineer
Secara teknis, seorang Software Engineer harus menyelesaikan berbagai masalah dan membuat suatu fitur bekerja dengan baik. Melihat besarnya tanggung jawab ini, ada tiga keterampilan Software Engineer yang dianggap sulit.
Kedua, Software Engineer harus mempunyai daftar saran autocomplete yang relevan dengan input pengguna. Sebab, selalu ada kemungkinan bagi pengguna untuk mengetik berbagai hal secara harafiah pada kolom Google Search, dan ada banyak variasinya.
Ketiga, seorang Software Engineer harus memiliki kemampuan menyusun strategi untuk menghadapi beban besar pada sistem. Sebab, saat ada sebuah fitur baru pasti akan berpengaruh terhadap penambahan HTTP dan database.
Sebenarnya, kebanyakan Software Engineer yang sudah berpengalaman, mampu menyederhanakan kesulitan yang ada, dan mencari solusinya. Salah satunya adalah dengan menetapkan waktu tunggu dan menggunakan ElasticSearch untuk backend pencarian.
Tips atasi kesulitan software engineering
Lalu, jika ketiga tantangan tersebut muncul, bagaimana cara mengatasinya. Setidaknya, ada beberapa tips yang layak dipraktikkan.
Memahami fungsi & kegunaan bahasa pemrograman
Berbagai kesulitan yang dihadapi dalam merekayasa perangkat lunak dapat diatasi, salah satunya dengan memahami bahasa pemrograman lebih jauh. Setiap bahasa pemrograman tentunya memiliki fungsi dan kegunaannya sesuai dengan platform yang dipilih.
Bahkan ada juga bahasa pemrograman yang hanya khusus dijalankan di sistem operasi tertentu. Maka dari itu, sebelum mempelahari bahasa pemrograman, kamu sebaiknya mengenali karakteristiknya. Baik fungsi maupun kegunaannya.
Memperbanyak studi kasus
Dengan lebih banyak menyelesaikan studi kasus, maka secara langsung pengetahuan kita pasti bertambah. Saat kita mempelajari functions, atau mempelajari object oriented dengan cara terjun langsung dengan studi kasus, seorang software engineer akan jadi lebih terampil.
Konsisten dan presisten
Kesabaran dalam belajar serta konsisten dan presisten, merupakan salah satu hal yang harus kita miliki untuk bisa ahli dalam bidang software engineering.
Dengan tekun menggali pengalaman di berbagai studi kasus, kamu bisa menjadi seorang Software Engineer yang memiliki skill meningkat dari waktu ke waktu. Jadi, tetaplah konsisten dalam belajar dan jangan pernah menyerah serta yakin, bahwa setiap kasus dan kesulitan pasti ada jalan keluarnya.
Setiap tantangan pasti akan ada jalan keluarnya, bukan? Nah, apakah kamu sekarang makin bersemangat untuk menjadi seorang Software Engineer. Saat ini, kamu bisa juga, bekerja di bidang software engineering tanpa memiliki gelar IT.
Temukan berbagai peluangnya dengan bergabung di talent marketplace EKRUT. Hanya dengan melengkapi profilmu satu kali, ratusan perusahaan siap melamarmu.
Sumber:
- forbes.com
- simpleprogrammer.com
- devcolor.org