Pemanfaatan tanda tangan digital di Indonesia untuk meningkatkan efisiensi bisnis, ternyata tumbuh pesat. Bukan hanya perusahaan swasta yang menggunakannya, tapi juga instansi pemerintah. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kini gencar menerapkan pemakaian tanda tangan digital untuk perizinan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Mayoritas di Pulau Jawa
Pesatnya pertumbuhan tanda tangan digital ini pun terlihat dari peningkatan jumlah pengguna layanan PrivyID, startup penyedia layanan tanda tangan digital. Jumlah penggunanya dalam enam bulan terakhir naik hampir dua kali lipat, dari satu juta ke 1,9 juta pengguna di Indonesia.
Sumber: PrivyID
Mayoritas pengguna tanda tangan digital PrivyID berlokasi di Pulau Jawa. Berdasarkan catatan, sebanyak 59 persen penggunanya berasal dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi. Sebanyak 70 persen pemakai tanda tangan digital merupakan karyawan swasta dengan rentang usia 25-40 tahun.
100 ribu dokumen
Dari 1,9 juta pengguna tanda tangan digital PrivyID, sebagian besar (63 persen) menandatangani dokumen melalui aplikasi di smartphone. Sementara itu, sebanyak 37 persen lainnya memilih membutuhkan tanda tangan digital menggunakan laptop maupun komputer desktop.
Sepanjang paruh pertama tahun ini, ada 110.669 dokumen yang ditandatangani secara digital melalui Privy ID. Jumlah ini meroket 159 persen dari semester pertama tahun 2017. Sepanjang Januari-Juni 2018, jumlah dokumen yang ditandatangani lewat PrivyID mencapai 664.009 dokumen.
Melek digital
Pesatnya pertumbuhan penggunaan tanda tangan digital mencerminkan kebiasaan masyarakat Indonesia saat ini. CEO PrivyID Marshall Pribadi mengklaim, saat ini sudah semakin banyak orang yang melek tanda tangan digital, dilihat dari pesatnya pertumbuhan pengguna layanan startup ini.
Marshall pun mengungkapkan, yang menjadi pekerjaan rumah berikutnya adalah mengedukasi masyarakat agar menggunakan tanda tangan digital, sesuai ketentuan dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Tujuannya, agar tanda tangan digital pun membawa kepastian hukum, bukan sekedar mendukung kemudahan dan efisiensi.
Sumber:
Press Release & Infografis: Mengintip Kebiasaan Pengguna Tanda Tangan Digital di Indonesia, 2 Agustus 2018
.jpg)
