Tagar atau hashtag #bermudatriangle belakangan banyak berseliweran di dunia maya, terutama Twitter. Sebab, baru-baru ini muncul pemberitaan mengenai ditemukannya sebuah bangkai pesawat yang tak diketahui asalnya. Ternyata, para peneliti memiliki penjelasan ilmiah mengenai hilangnya kapal dan pesawat di Bermuda.
Keberadaan Segitiga Bermuda di Laut Atlantik Utara seringkali dikaitkan dengan hal-hal mistis. Sebab, banyak pesawat terbang dan kapal yang menghilang setelah melewati kawasan ini. Setidaknya, 75 kapal terbang dan ratusan kapal tercatat hilang di kawasan ini.
Angka tersebut pun dapat bertambah karena kemungkinan masih ada kasus pesawat dan kapal hilang di sana yang tak tercatat. Namun, bila dilihat dari sejarahnya, kasus di Segitiga Bermuda yang paling menarik perhatian publik ialah hilangnya kapal USS Cyclops pada Maret 1918. Kapal tersebut memuat 306 orang kru dan penumpang di dalamnya.
Teori di Segitiga Bermuda
Muncul teori tentang adanya alien yang menculik manusia di kawasan Bermuda untuk dijadikan eksperimen. Sejumlah teori lainnya adalah badai geomagnetik yang mengacaukan navigasi, dan kisah benua Atlantis yang mampu menyedot apa pun yang lewat di atasnya.
Sementara itu, para peneliti memiliki respons yang berbeda. Mereka memberikan beberapa alasan banyaknya pesawat dan kapal yang menghilang usai melintasi kawasan Bermuda. Berikut ini sejumlah temuan mereka.
Ombak liar
Sekelompok peneliti dari Inggris mengeluarkan teori baru atas hilangnya banyak pesawat dan kapal di sana. Menurut mereka, ombak liar tinggi dapat menyebabkan kapal terbalik. “Tak diragukan lagi bahwa di area ini sering terjadi ombak liar,” kata Simon Boxall, ahli kelautan dari University of Southampton. Boxall menyatakan adanya berbagai gelombang akibat badai dari selatan Samudra Atlantik dan Hindia. Ombak liar di sana bisa mencapai ketinggian sepuluh meter hingga 30 meter.
Boxall dan insinyur lain dari University of Southampton juga menemukan bahwa kapal bisa tenggelam karena ombak tersebut. Di samping itu, mereka pun menyimpulkan, semakin besar ukuran kapalnya, semakin sulit bagi kapal untuk tetap mengapung.
Pergerakan mantel bumi
Tak hanya itu, Boxall juga mengklarifikasi anomali magnetik di wilayah Segitiga Bermuda. Menurutnya, anomali magnetik terjadi karena adanya pergerakan mantel Bumi di bawah kerak.
Arus teluk
Area Segitiga Bermuda juga sering menjadi lokasi kecelakaan karena adanya arus teluk, arus laut yang kuat dan cepat yang bisa menyebabkan perubahan cuaca. Bukan hanya di Bermuda, cuaca atau navigasi yang buruk bisa menjadi faktor yang mematikan layaknya wilayah lautan manapun di dunia.
Peralatan komunikasi
Secara umum, Boxall berpendapat bahwa penyebab hilangnya kapal usai melintasi kawasan Bermuda adalah kesalahan manusia. Boxall berujar bahwa, “Seringkali saat sedang bekerja di laut, kami bertemu dengan orang-orang yang melakukan navigasi dengan bantuan peta jalan biasa dan ada juga yang menggunakan ponsel sebagai alat komunikasi.”
Peralatan-peralatan tersebut, menurutnya, masih belum memadai untuk melakukan perjalanan laut. Karena begitu mencapai jarak 48 kilometer dari pantai, kapal akan kehilangan sinyal.
Bagaimana pendapatmu setelah mengetahui penjelasan dari para peneliti mengenai Segitiga Bermuda?
Sumber:
bigthink.com
kumparan.com
kompas.com