Uang digital saat ini tidak hanya digunakan untuk berbelanja maupun investasi. Masyarakat kini bisa memanfaatkan quick response (QR) code serta cryptocurrency untuk bersedekah. Rasanya masih asing ya, mendengar penggunaan mata uang digital di rumah ibadah? Namun, sudah ada beberapa rumah ibadah di Indonesia dan Inggris yang menerima sedekah melalui QR code maupun melalui Bitcoin lho! Sementara itu, warga di Tiongkok memberikan uang kepada pengemis melalui QR code. Wah, seperti apa ya? Berikut ini ulasannya untuk Anda.
Di Indonesia
Masjid-masjid utama di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat menerima pembayaran infaq atau sedekah dengan digital money. Seperti dilansir kompas.com, beberapa masjid tersebut adalah Masjid AL Lathiif Bandung, Masjid Al Hurriyah IPB Dramaga Bogor, Masjid Agung Ats-Tsaurah Serang, Masjid Agung Tasikmalaya, dan Masjid At Taqwa Cirebon.
Masjid-masjid tersebut bekerja sama dengan operator ponsel, Telkomsel. Pelanggan operator seluler ini bisa mengunduh aplikasi TCash Wallet di Play Store maupun App Store. Selanjutnya, pelanggan diminta melakukan snap QR Code yang ditempatkan di masjid. Nantinya, dana yang masuk akan langsung disalurkan kepada masjid.
Di Inggris
Jika masjid-masjid di Indonesia menerima pembayaran infaq melalui QR code, masjid di London, Inggris, membuka kesempatan bagi jemaahnya untuk bersedekah dengan dua mata uang virtual atau cryptocurrency, yaitu Bitcoin dan Ethereum. Ketua Dewan Pembina Masjid Hackney, Erkin Gune seperti dilansir cnbcindonesia.com menjelaskan, uang zakat dan sedekah yang terkumpul di dompet digital, akan digunakan untuk memperbaiki bangunan masjid.
Selain itu, pengelola masjid akan memberikan sebagian uang yang terkumpul untuk membantu keluarga Muslim yang kesulitan mendapatkan biaya pemakaman. Menjawab keraguan mengenai penggunaan mata uang digital dalam hukum Islam, pihak masjid menyatakan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang halal dan sah.
Di Tiongkok
Masyarakat di Inggris dan Indonesia mulai menggunakan sistem cashless untuk bersedekah. Tahun lalu, pengemis di Tiongkok bahkan menerima sumbangan dalam bentuk yang digital. Bagaimana caranya ya?
Seperti dilansir womantalk.com, sekelompok pengemis di Jinan, Shandong, Tiongkok mempersilakan warga setempat memberikan sumbangan dengan Alipay, WeChat Wallet, maupun QR Code. Lho, berarti para pengemis itu punya smartphone dong? Ya, benar. Sebenarnya sudah menjadi hal wajar, jika pengemis memiliki ponsel pintar.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda tergerak untuk memberikan sedekah melalui digital money?