Berdasarkan sebuah penelitian dari Digital GFK Asia, perempuan Indonesia setidaknya menghabiskan waktu selama 5,6 jam per hari saat mengutak-utik layar gawai mereka. Regional Director Digital GFK Asia, Karthik Ventkatakrishnan, menyampaikan bahwa perempuan Indonesia membuka sekitar 45 aplikasi atau alamat situs per hari.
Sementara itu pria Indonesia, setidaknya menghabiskan waktu selama 5,4 jam sehari dan membuka sekitar 47 aplikasi atau alamat situs. Rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu dengan gawainya selama 5,5 jam sehari dan membuka 46 aplikasi dan alamat situs.
Dalam riset itu dijelaskan bahwa kegiatan pengguna memang tak selalu online. Aktivitas seperti mengirim pesan, mencatat sesuatu, dan membuka kalendar mungkin saja dilakukan. Namun, yang pasti, semua aktivitas itu dilakukan dengan gadget.
Akses melalui smartphone
Penelitian yang dilakukan GFK adalah hasil observasi lima wilayah di Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Bodetabek, Bandung, Surabaya, dan Semarang, pada periode Oktober-November 2015. Hasilnya, mayoritas orang mengakses Internet rata-rata berusia di atas 13 tahun dan menggunakan smartphone.
Jumlah orang yang memakai smartphone mencapai 93 persen dari populasi pengguna Internet. Jumlah ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan penggunaan tablet dan komputer desktop. Pengguna tablet tercatat lima persen, sedangkan pemakai desktop mencapai 11 persen. Cerminan hal itu berdampak pada jumlah penjualan smartphone yang pada rentang waktu tersebut mencapai 33 juta unit.
Smartphone dan kota besar
Pertanyaannya, kenapa orang Indonesia punya kelekatan sedemikian erat dengan ponsel pintar? Gawai terlihat sudah menjadi oase di tengah padatnya aktivitas orang-orang di kota besar.
Saat berada di transportasi umum atau antrean belanjaan, misalnya, para pengguna gawai dapat menyisihkan waktu untuk membaca e-book atau berita, membuka aplikasi hiburan, menonton film, bermain game, mendengarkan musik, atau bahkan hanya berkirim pesan dengan teman.
Baca juga: Prancis larang penggunaan tablet dan smartphone di sekolah
Ragam konten
Penelitian yang dirilis GFK menemukan variasi topik dan konten yang diakses berdasarkan usia. Pengguna di kelompok usia 13-22 tahun, misalnya, lebih suka berita hiburan, hobi, lalu fashion, dan kecantikan. Sementara kelompok usia 23-32 tahun cenderung menyukai topik bisnis dan ekonomi, traveling, serta hobi.
Selanjutnya, kelompok usia 33-42 tahun ditemukan lebih banyak mengonsumsi topik sosial dan religi. Sementara itu, kelompok usia di atasnya, 43-52 tahun, cenderung mengutamakan topik religi. Barulah setelah itu mereka beralih pada topik lain seperti sains dan teknologi, politik, edukasi, serta sosial.
"Di sini terlihat bahwa semakin tua usia seseorang, maka akan beralih ke topik yang lebih berat dan serius. Misalnya, religi," ujar Karthik.
Apakah Anda salah satu pengguna smartphone yang mengakses Internet lebih dari lima jam sehari?
Sumber:
kompas.com
tribunnews.com