Ratusan pengguna Facebook terhubung akun palsu
Sabotase informasi berawal di sini
Informasi tersebut memuat alrogitme, otomatisasi, kemungkinan manusia memanipulasi persepsi, kognisi, dan perilaku. Dalam hal ini, kuncinya berada pada kemampuan manusia untuk memilah informasi.
Medsos untuk giring opini publik
Peneliti dari Oxford Internet Institute, Samantha Bradshaw, telah mendokumentasikan cara-cara yang dilakukan oleh 28 negara untuk membentuk opini masyarakat melalui media sosial. Biasanya opini ini dibentuk dengan mempelajari gaya dan kebiasaan aktivis asli dan pengguna Internet pada umumnya. Tujuannya, agar konten yang dibuat terlihat seolah-olah asli. Padahal tidak.
Pada bulan Maret, sebuah studi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) menyatakan akun palsu masih memiliki kemampuan untuk memilah konten yang akan disebarluaskan. Sementara itu, manusia malah cenderung memilih untuk menyebarkan berita kebohongan, hanya semata-mata karena menyukai berita tersebut, maupu terkejut dengan berita itu.
Bagaimana cara mengatasinya?
Dengan demikian, tak ada cara lain untuk mengatasi masalah ini selain melewatinya. Tentu saja, propaganda harus dilawan. Namun, pada saat yang sama, kita harus menyadari, ternyta manusia mudah terpengaruh sensasi di dunia maya.
Sumber:
wired.com