Technology

6 Prinsip psikologi yang membantu bidang marketing

Published on
Min read
4 min read
time-icon
Maria Yuniar

Experienced Content Editor with a demonstrated history of working in the information technology and services industry. Skilled in News Writing, Headline Writing, Breaking News, Editing, and Feature Writing. Strong media and communication professional with a Graduate focused in Applied English Linguistics from Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

digital-marketing-EKRUT.jpg

Apa hubungan psikologi dengan marketing? Keduanya mungkin tidak berkaitan sama sekali. Tapi ternyata, baik marketer konvensional maupun digital marketing profesional, mengadopsi teori psikologi sebagai pendekatan terhadap pelanggan. Strategi yang telah lama dijalankan ini, telah banyak membawa kesuksesan besar. 

Prinsip-prinsip psikologis memang banyak membantu, baik itu untuk membangun website, membuat tweet, maupun posting konten blog. Jadi, semakin banyak kamu mengetahui cara berpikir orang lain, maka semakin baik juga kamu bisa mendekati pelanggan. Apa saja sih prinsip psikologis yang sangat membantu marketing?

1. Kecerdasan kognitif

digital marketing EKRUT
 
Pengunjung menilai wesbite dalam 0.05 detik saja - EKRUT

Sebuah studi pada 2012 menunjukkan bahwa pengunjung menilai sebuah website dalam 0,05 detik. Ini bahkan lebih cepat daripada kedipan mata.

Sementara studi di tahun 2013 oleh Microsoft mencatat rentang perhatian orang telah menyempit menjadi delapan detik pada batas maksimum.

Itulah mengapa orang-orang menyukai emoji, yang mampu mengkomunikasikan emosi dengan cara yang sederhana dan sangat cepat. Ini berlaku untuk semuanya, mulai dari tweet hingga postingan blog.

Semakin mudah kontenmu dipahami, semakin besar kemungkinan untuk memikat audiens dan membuat mereka tetap terlibat. Kecerdasan kognitif menjelaskan alasan orang menyukai emoji.

Emoji menjadi cara sederhana dan cepat untuk berkomunikasi. Nah, sebagai digital merketer atau content marketer, kamu perlu memahami hal ini.

Pastikan kamu membuat konten blog yang ringkas dan menarik, serta postingan media sosial yang sederhana tapi mengenai target pemasaranmu.

2. Bukti partisipasi sosial

digital marketing EKRUT 
Lebih ari dua pertiga pengguna mempercayai rekomendasi dari teman atau keluarga - EKRUT

Pernah memikirkan betapa seringnya kamu belanja online? Atau cobalah pikirkan tentang pola belanja online pribadi kebanyakan rekan-rekan kerjamu.

Apakah kamu hanya mengandalkan situs e-commerce untuk mendapatkan informasi? Atau apakah kamu meminta rekomendasi teman dan keluarga? Atau membaca sekumpulan ulasan sebelum melakukan pembelian? Apakah kamu memeriksa media sosial untuk pendapat atau penilaian?

Jika termasuk salah satunya, maka kamu seperti 69 persen dari populasi Amerika.

Berdasarkan penelitian Mintel's American Lifestyles, lebih dari dua pertiga konsumen mempercayai kata teman, keluarga, dan bahkan orang asing atas konten pemasaran dari suatu merek. Mengapa demikian?

Ini dampak dari partisipasi sosial. Pada dasarnya, orang lebih termotivasi mengambil sebuah tindakan saat melihat orang lain telah melakukannya.

Dalam hal marketing, baik itu ketika kamu membaca postingan di medsos, hingga melakukan pembelian. Jadi, seseorang lebih suka mengikuti jejak orang lain terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu.

Jadi, sebagai digital marketer profesional, kamu perlu mengoptimalkan Facebook Ads dalam memasarkan konten penjualanmu.

Baca juga: Mengukur efektivitas word of mouth marketing dalam bisnis

3. Teori persepsi

digital marketing EKRUT 
Dengan mengunjungi landing page kamu telah mengalami hal perseptual - EKRUT

Manusia adalah makhluk yang senang menjalani kebiasaan. Teori persepsi akan membantumu untuk mengadopsi fakta tersebut dalam memasarkan konten.

Mungkin kamu pernah secara tidak sadar mencari tombol untuk mengunjungi sebuah landing page. Saat ini terjadi, sebenarnya kamu telah mengalami hal-hal perseptual.

Artinya, rasa ingin tahu sering mendorongmu untuk terus mencari jawaban dari setiap pertanyaanmu. Sebab, harapan setiap individu, terbentuk oleh pengalamamannya di masa lalu.

Kita cenderung memilih hal yang ingin kita perhatikan, menyimpulkan cara kerja berdasarkan pengalaman, hingga mencari benang merah dari kondisi saat ini berbekal pengalaman di masa lalu. 

Jadi, dengan pengetahuan soal teori persepsi ini, apa yang bisa kamu lakukan sebagai marketer?

Kamu bisa mengatur promosi dan menentukan target visitor website yang kamu bidik. Kamu bisa menyematkan call-to-action (CTA) dalam konten yang kamu posting. Sebab tanpa CTA, para pengunjung website bisa jadi bingung jika ingin tetap berpartisipasi terhadap kontenmu.

4. Model persuasi

digital marketing EKRUT 
Untuk membuat konten yang efektif, marketers harus membuat pesan yang kuat dan relevan - EKRUT

Meskipun ada banyak model psikologis persuasi yang berbeda, model Fogg Behavior sangat berguna ketika merencanakan konten.

Model persuasinya memperlihatkan cara untuk mendorong perilaku orang lain sesuai yang diinginkan. Visitor harus memiliki motivasi dan pemahaman yang baik untuk bisa melakukan konversi.

Motivasi memang membawa pengaruh besar bagi pembeli, sekaligus menjadikan sebuah konten efektif.

Bagaimana caranya membuat konten yang efektif? Kamu harus menyertakan pesan yang kuat dan relevan. Pesan-pesan ini juga mesti bisa dipahami dengan mudah. Hal tersebut berkaitan dengan prinsip kognitif dan perseptual.

5. Membangun komitmen 

digital marketing EKRUT 
Prinsip psikologi dalam marketing juga berfungsi untuk membentuk komitmen pengusaha - EKRUT

Prinsip psikologi lainnya yang banyak membantu proses marketing adalah untuk membangun komitmen terutama kepada pelanggan. 

Pasalnya dalam jual beli tidak ada yang ingin dibohongi termasuk ketika para pelanggan diiming-imingi dengan sesuatu oleh produsen. Sebaliknya bila janji tersebut dapat dipenuhi maka, pelanggan juga akan menghargai upaya tersebut dan bisa mempercayai perusahaan.  

Itulah kenapa komitmen dan janji harus sangat diperhatikan oleh pengusaha. Lantaran sekalinya dibohongi, pelanggan bisa pergi.

6. Psikologi warna

digital marketing EKRUT 
Warna menjadi hal penting saat merangcang halaman web atau membuat banner - EKRUT

Hasil studi terbaru menunjukkan, orang-orang menilai sebuah produk baru dalam 90 detik setelah melihatnya. Sebanyak 90 persen penilaian, didasarkan pada warna.

Oleh karena itu, warna menjadi hal penting bagi content marketer saat merancang halaman web, memilih gambar banner, hingga merencanakan video. 

Misalnya, warna biru dapat membantu membangun kepercayaan dan kesetiaan audiens. Merah mengkomunikasikan energi dan semangat, sementara kuning dapat menghadirkan optimisme serta keceriaan.

Jika kamu ingin brand perusahaanmu membangkitkan rasa hormat terhadap alam, tetaplah gunakan nuansa hijau. 

Baca juga: Pentingya psikologi warna dalam marketing

Konsep psikologi tersebut akan sangat berguna untuk konten marketing dan strategi pemasaran perusahaanmu.

Selain hal-hal ini, kamu juga dapat dilakukan evaluasi dari channel marketing yang digunakan untuk promosi konten. Mana yang paling banyak memberikan traffic, atau mana yang paling sedikit memberikan dampak pada sales marketing?

digital marketing EKRUT 
Last update 30 October 2020

Sumber:

  • contentmarketinginstitute.com
  • medium.com
  • digitalentrepreneur.id
  • singlegrain.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    manajemen-pemasaran-adalah---EKRUT.jpg

    Expert's Corner

    Manajemen Pemasaran Adalah

    Maria Tri Handayani

    14 December 2022
    8 min read
    optimasi_instagram_ads.jpg

    Expert's Corner

    Optimasi Instagram Ads: 4 Metrik Utama untuk Mengukur Performa Campaign

    Nelson Simbolon

    07 December 2022
    5 min read
    jenis-strategi-pemasaran-EKRUT.jpg

    jobs

    12 Jenis Strategi Pemasaran yang Paling Efektif Beserta Contohnya

    Tsalis Annisa

    02 December 2022
    5 min read

    Video