Tentunya kamu pernah mendengar istilah open source dalam bidang teknologi informasi, khususnya dalam ranah perangkat lunak atau aplikasi. Open source umum dikenal pula sebagai kemudahan akses kolaborasi antar pengguna atau publik dalam menggunakan suatu aplikasi atau program komputer tertentu. Nah, bagi kamu yang masih awam dan belum mendengar apa itu open source, maka simak ulasan singkatnya berikut ini.
Baca juga: Pengertian Firmware, Jenis, Kelebihan, Kekurangan, dan 4 Contohnya
Apa itu open source?
Open source merupakan perangkat lunak sumber terbuka yang dapat diakses dan dimodifikasi dengan basis komunitas (Sumber: Pexels)
Istilah open source secara umum mengacu pada sesuatu yang dapat dimodifikasi dan dibagikan antar pengguna dengan akses terbuka atau sumber terbuka. Open source mulanya dikenal dalam ranah pengembangan perangkat lunak sebagai OSS atau open source software. Open source software sendiri merupakan kode pengembangan yang dapat diakses publik atau siapapun untuk melihat, memodifikasi, dan mendistribusikan kode sesuai keinginan mereka.
Secara teknis, open source mengacu pada pengembangan perangkat lunak yang terdesentralisasi dan bersifat kolaboratif. Hal ini juga didukung dengan adanya peer review serta produksi berbasis komunitas. Seperti pada umumnya suatu produk yang dapat diakses luas dan inklusif, open source software umumnya lebih murah dan lebih fleksibel daripada produk eksklusif serupa.
Menurut sejarahnya, sistem berbagi kode secara open source mulai dirintis oleh Richard Stallman pada 1983. Sebagai programmer lulusan Massachusetts Institute of Technology, Stallman meyakini bahwa perangkat lunak harus dapat diakses oleh banyak programmer agar mereka dapat memodifikasinya sesuai keinginan dan memahaminya serta meningkatkannya.
Stallman lantas mulai merilis kode terbuka di bawah sebuah lisensinya sendiri, yaitu GNU Public License (GPL) pada 1989. Baru satu dekade kemudian, pendekatan dan ideologi terkait pengembangan kreatif perangkat lunak menghasilkan apa yang disebut open source initiative (OSI) pada 1998 sebagai tonggak pengembangan open source antar programmer.
Baca juga: 4 Raksasa Teknologi Ini Bangun Open Source
Jenis-jenis software open source
Open source software memiliki banyak jenis tergantung peruntukannya (Sumber: Pexels)
Berikut ini adalah beberapa jenis software open source yang populer digunakan untuk urusan bisnis.
1. Open source office software
Open source software merupakan perangkat lunak yang menunjang produktivitas kantor berbasis open source. Open source software jenis ini umumnya meliputi aplikasi pengolah kata seperti Microsoft Word, Spreadsheet, database, grafis, dan presentasi. Beberapa OSS office antara lain seperti Libre Office, Open Office, dan Abiword.
2. Open source accounting software
OSS accounting merupakan perangkat lunak akuntansi yang digunakan untuk menangani pembukuan dan aktivitas keuangan di suatu perusahaan atau institusi. Open source software jenis ini dapat membantu mengumpulkan data, informasi akuntansi, mengatur akun, dan otomatisasi tugas akuntansi yang berulang. Contoh open source software jenis ini antara lain GNU Cash, Front Accounting, dan Odoo.
Baca juga: Mengenal OBS Studio Mulai dari Fitur, Kegunaan, dan Cara Menggunakannya
3. Open source website software
Jenis open source website software merupakan OSS yang berbasis situs jejaring bebas akses dan terbuka. Situs ini pada umumnya dapat dibuat dan digunakan secara terbuka dengan penawaran gratis maupun berbayar. Beberapa contoh open source website software adalah WordPress, Joomla, dan NginX.
4. Open source browser and communication apps
Open source browser merupakan perangkat lunak mesin peramban yang bisa diakses secara gratis. Sedangkan OSS Communication pada dasarnya layanan berbagi surel atau pesan. Contoh open source software jenis ini adalah Mozilla Firefox, Mozilla Thunderbird, dan Pidgin.
Baca juga: 6 Keuntungan Menjadi Software Developer
Kelebihan software open source
Open source software memiliki kelebihan utama yaitu fleksibel dan dapat ditunjang oleh berbagai pengguna/programmer (Sumber: Pexels)
Seperti yang telah disinggung di atas, OSS memiliki beberapa kelebihan antara lain meliputi sebagai berikut.
- Umumnya dapat diakses secara gratis
- Lebih fleksibel karena para pengembang dapat memeriksa cara kerja kode dengan bebas dan membuat perubahan atau pembenahan sesuai kebutuhan
- Kode sumber terpublikasikan dengan baik kepada publik sehingga dapat terus dibenahi
- Menumbuhkan kreativitas di antara para pengembang untuk meningkatkan dan berinovasi secara terbuka
- Pengembangan berbasis komunitas dan dapat termodifikasi dengan peluang belajar yang tinggi bagi para programmer baru
Berikut tadi adalah kelebihan dari OSS, namun tentunya OSS umumnya tidak memiliki jaminan baku dan kestabilan karena sifatnya yang dinamis.
Baca juga: Software Engineer: Tanggung Jawab dan Proyeksi Karier 2022
Contoh software open source
Mozilla Firefox merupakan salah satu contoh software open source jenis browser (Sumber: Pexels)
Beberapa OSS umumnya dapat ditemukan secara mudah di berbagai mesin peramban atau justru telah terinstal pada perangkat desktop maupun laptop milik kamu. Beberapa open source software yang umum digunakan antara lain adalah sebagai berikut.
- Mozilla Firefox, perangkat lunak ini adalah mesin peramban yang umum digunakan atau sudah terpasang di berbagai perangkat dan memiliki keunggulan lebih ringan daripada mesin peramban konvensional
- VLC Media Player, merupakan perangkat lunak pemutar audio dan video yang juga mudah diunduh secara gratis lewat mesin peramban
- LibreOffice, merupakan kumpulan perangkat untuk pengolahan kata, angka, presentasi, grafis vektor, dan lain-lain seperti peran Microsoft Office
Baca juga: Ketahui 7 Fakta Menarik Tentang Software Engineer
Perbedaan open source dengan closed source
Berbeda dengan software closed source yang umumnya berbayar, OSS hanya membebankan biaya pada lisensi pengguna (Sumber: Pexels)
Simak tabel berikut untuk mengetahui beberapa perbedaan antara perangkat lunak open source dengan closed source.
Open Source | Closed Source |
Tidak ada harga baku, hanya biaya untuk lisensi penggunaan | Harga atau biaya bervariasi tergantung skala software |
Pengembang atau pengguna memiliki kebebasan untuk menyesuaikan atau mengubah tergantung pada lisensi dan keahlian internal | Permintaan perubahan harus dilakukan atau diajukan kepada perusahaan, umumnya terkait perbaikan bug, fitur, dan peningkatan kinerja software |
Umumnya kurang ramah pengguna karena berbasis komunitas dan bergantung pada tujuan proyek masing-masing termasuk untuk kepentingan maintenance | Umumnya lebih ramah pengguna karena dibangun dengan mempertimbangkan user experience |
Cukup dinamis karena tergantung pada pengguna dan pemelihara perangkat lunak dan jumlah rilisan berbasis tahun di pasaran | Umumnya lebih stabil dan tahan lama, namun berpotensi adanya penghentian aplikasi |
Baca juga: 10 Rekomendasi Open Source Python Populer di GitHub
Nah, berikut tadi adalah beberapa hal mengenai open source software (OSS) yang perlu kamu ketahui jika tertarik untuk belajar menjadi programmer. Bagi kamu yang sudah menguasai bahasa pemrograman atau bahkan berpengalaman di bidang software development, maka kini waktu yang tepat untuk kamu mencari kesempatan berkarier lewat EKRUT.
Kamu bisa mendaftar lewat EKRUT untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai karier dan potensi direkrut oleh berbagai perusahaan bonafide di Indonesia. Cara untuk mendaftar lewat EKRUT cukup mudah, kamu hanya perlu siapkan CV dan portofolio terbaikmu lalu klik tautan di bawah ini.
- redhat.com
- opensource.com
- nibusinessinfo.co.uk