Mfun, penyedia layanan pemberi hadiah berbasis blockchain, resmi memperkenalkan dirinya di Indonesia. Layanan ini membawa sejumlah misi untuk mendorong daya saing ribuan pengembang permainan lokal serta memberikan dukungan penuh terhadap penggunanya di Indonesia.
Layanan ini juga menawarkan solusi dari masalah para pengembang permainan lokal di tanah air. Salah satunya, efisiensi ketika berbelanja iklan daring serta biaya-biaya lain dari penyedia layanan pihak ketiga. Apa saja tantangan yang dihadapi pengembang game lokal?
Bersaing dengan pengembang luar negeri
Founder dari Mfun, Brian Fan, menilai pengembang permainan lokal sulit bersaing dengan pengembang dari luar negeri karena sejumlah faktor, misalnya biaya yang sudah dihabiskan untuk beriklan secara daring terkadang sia-sia karena iklan tersebut tak sampai pada targetnya.
Seperti dilansir dailysocial.id, Fan mengatakan, return of investment (ROI) dalam belanja advertising tidak jelas. Termasuk dalam hal user. Belum lagi pengeluaran untuk iklan di Facebook dan Google, serta payment provider pihak ketiga yang besar.
Saat ini, pengembang game lokal baru bisa berkontribusi sebesar 1,8 persen terhadap total nilai bisnis di industri ini. Sementara itu dari sisi penggunaan, para gamers tidak mendapat reward atau imbalan atas waktu dan uang yang mereka habiskan untuk bermain dan membeli aplikasi.
Indonesia pasar game terbesar dunia
Indonesia merupakan pasar permainan terbesar dunia dengan jumlah pemain mencapai 43,7 juta pengguna. Indonesia pun menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara untuk usual gaming, dengan nilai bisnis mencapai US$ 500 juta. Pemain justru dipaksa menonton video dan mengisi survei demi mendapatkan hadiah. Privasi data pun terancam dengan potensi penyalahgunaan data pribadi.
Oleh karena itu, Mfan menawarkan solusi agar pengembang lokal dan pengguna sama-sama mendapatkan keuntungan. Bagi pengembang, mereka tidak perlu mengeluarkan belanja iklan besar karena biaya yang dikeluarkan akan langsung menjangkau pengguna yang disasar.
Pengguna yang memainkan game lokal di platform ini berpeluang mendapat hadiah dalam bentuk mata uang digital (cryptocurrency). Uang ini menjadi token Mfun yang dapat dipakai untuk melakukan transaksi di dalam aplikasi (in-app purchase) pada sejumlah permainan.
Dirilis kuartal keempat
Layanan Mfun direncanakan akan dirilis secara komersial pada kuartal keempat tahun ini. Untuk membangun ekosistem di Indonesia, Mfun bermitra secara eksklusif dengan Agate Studio, Duniaku Network, dan Yogrt. Kolaborasi ini akan menghubungkan lebih dari 20 juta pemain permainan di seluruh Indonesia mengingat Agate memiliki 6 juta basis pengguna, Duniaku Network memiliki 6 juta basis pengguna, dan aplikasi Yogrt memiliki 8 juta pengguna.
Dilansir dari Warta Ekonomi,Manajer Operasional Asosiasi Game Indonesia (AGI), Jan Faris Majd, mengatakan tingginya biaya beriklan sering menjadi tantangan bagi pengembang lokal untuk dapat memperoleh keuntungan dan mengembangkan permainan baru.
Padahal, dengan keberadaan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan pasar permainan tercepat di dunia, dibutuhkan beragam upaya strategis untuk makin mendukung pertumbuhan industri permainan lokal serta memberikan dukungan optimal bagi lebih dari seribu jumlah pengembang permainan di negeri ini.
Mfun berharap bisa membuat pengembang permainan lokal mampu memetik manfaat dari populernya industri permainan Indonesia sekaligus menjadikan mereka kian mampu bersaing dengan para pengembang permainan mancanegara.
Sumber:
dailysocial.id
wartaekonomi.co.id