Lingkungan kerja di era digital yang disebut-sebut “fleksibel” secara tidak langsung bisa membuat kamu melupakan hak utamamu sebagai pekerja. Misalnya saja kamu diizinkan untuk datang siang ke kantor, lalu pulang lebih malam dan lembur.
Namun, tanpa kamu sadari, terkadang jam kerjamu dalam satu hari sudah lebih dari 8 atau 9 jam. Akhirnya kamu lembur, tanpa mendapat bayaran sepeserpun karena jam kerja di kantormu yang katanya “fleksibel”.
Menurut Haryo Utomo Suryosumarto, Founder & Managing Director PT Headhunter Indonesia, wajar bila seseorang merasa keberatan bekerja di perusahaan yang tidak menerapkan aturan lembur.
Menurutnya, bila tempat kerjamu merupakan perusahaan dengan aturan yang sudah baku, akan sulit untuk mengubah aturan tersebut.
“Kamu bisa mencoba mengajukan keberatan kepada atasan, tetapi kemungkinan adanya perubahan kebijakan sangat kecil,” kata Haryo.
Karena itu, bila kamu merasa keberatan dengan hak lemburmu yang tidak dipenuhi, cobalah untuk sampaikan kepada atasanmu, dan usahakan untuk mendapat dukungan dari rekan kerja yang sepenanggungan denganmu.
Sampaikan dengan cara yang baik kepada direktur atau pemilik perusahaan bahwa jam kerjamu yang panjang membuat kamu dan rekan kerjamu mengalami kelelahan fisik dan mental.
Baca juga: Penasaran apa saja hal yang dilakukan orang sukses setelah jam kerja?
Studi pun menunjukkan bahwa bekerja sampai larut malam di kantor akan membuat produktivitasmu berkurang karena pekerja yang bahagia umumnya lebih produktif daripada mereka yang bekerja hingga larut.
Meski begitu, sebenarnya sah-sah saja bila kamu ingin lembur sesekali karena alasan yang kuat. Namun, usahakan jangan terlalu sering bekerja lembur. Ingatlah hal berikut:
Kamu memiliki otoritas untuk mengatur jam kerjamu. Bila kamu tak bisa bekerja di luar jam kerja, kamu tak harus melakukannya. Karena itu, bekerjalah dengan tepat waktu dan tinggalkan kantor pada jam seharusnya kamu sudah meninggalkan kantor.
Meski begitu, terkadang mungkin tak ada salahnya untuk memberikan hasil kerja yang terbaik untuk kantormu. Dengan begini kamu juga bisa meningkatkan kemampuanmu, untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan terus berkembang.
Asalkan, kamu tetap perlu paham kapan harus berjalan cepat, kapan harus beristirahat.
Rekomendasi bacaan:
- Tips produktif di kantor a la CEO kelas dunia
- Tetap produktif selama puasa, ini kuncinya
- Benarkah bekerja 4 hari sepekan efektif?
Sumber:
- kompas.com
- desktime.com