Salah satu aspek yang menunjang kesuksesan suatu perusahaan adalah kinerja karyawan. Tanpa kinerja yang baik dan berkualitas, perusahaan sebesar apa pun tidak dapat mencapai target yang hendak diraih. Kinerja karyawan berbanding lurus dengan kesuksesan perusahaan. Kinerja karyawan yang baik akan menghasilkan peningkatan dan pengembangan perusahaan. Sedangkan kinerja yang tidak berkualitas akan berdampak negatif pada hasil perusahaan.
Kinerja karyawan merupakan hasil sinergi dari lingkungan kerja yang baik, kualitas dan kuantitas kerja karyawan dan kerjasama berbagai pihak di perusahaan untuk mencapai tujuan bersama. Terdapat beberapa indikator yang mempengaruhi kinerja karyawan yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca juga: 7 Cara Melakukan Evaluasi Diri untuk Meningkatkan Karier
Bagaimana mengukur kinerja karyawan yang efektif?
Kinerja seluruh karyawan yang baik akan berdampak pada pertumbuhan perusahaaan. (Foto: Pexels)
Untuk mengukur kinerja karyawan secara efektif diperlukan standar dan komponen-komponen penilaian yang harus ditentukan dan bisa diterapkan pada semua lapisan level karyawan di perusahaan. Kinerja karyawan juga harus dievaluasi secara berkala agar tujuan pengembangan perusahaan bisa tercapai.
Kini banyak perusahaan yang bahkan bekerjasama dengan penyedia aplikasi evaluasi kinerja karyawan agar dapat mengontrol secara berkala dan sistematis. Pengukuran kinerja dilakukan oleh diri sendiri, sesama karyawan, manajer-manajer divisi, atau dari karyawan ke manajer.
Adapun komponen-komponen yang bisa membantu menentukan pengukuran kinerja karyawan biasanya berdasarkan:
- Kualitas Kerja, diukur dari anggapan atau penilaian karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
- Kuantitas atau jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah banyaknya pekerjaan yang bisa diselesaikan sesuai target.
- On-Time management atau tingkat ketepatan waktu dalam mengerjakan pekerjaan yang didelegasikan.
- Efektivitas, tingkat ketepatan penggunaan sumber daya tenaga, uang, teknologi, bahan baku secara maksimal dan terukur.
- Kemandirian, sejauh mana tingkat kemampuan seorang karyawan untuk bekerja sendiri untuk menjaga komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.
Baca juga: Mengetahui pentingnya manajemen kinerja perusahaan
4 Indikator kinerja karyawan
Relasi karyawan yang suportif bisa menjadi indikator untuk meningkatkan kinerja. (Foto: Pexels)
Terdapat 4 indikator utama kinerja karyawan yang bisa menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas kinerja karyawan.
1. Gaya kepemimpinan
Cara atasan atau pemimpin divisi perusahaan dalam memimpin karyawan anggota akan sangat memengaruhi performa perusahaan dan juga karyawan. Karyawan yang memiliki pemimpin yang baik pada umumnya akan mampu memberikan performa kinerja karyawan yang juga baik. Pemimpin divisi atau atasan yang baik akan bekerja dengan cara mengayomi dan membimbing karyawan agar mampu menyelesaikan setiap tugas yang diberikannya kepada masing-masing karyawan tanpa tekanan yang berlebihan.
2. Kompensasi/Insentif
Kompensasi bisa diberikan kepada karyawan biasanya dalam bentuk bonus bagi kinerja karyawan yang mampu memberikan peningkatan atau target tertentu. Kompensasi ataupun insentif sangat mampu menjadi pendorong peningkatan performa. Selanjutnya, kesempatan promosi jabatan ke level yang lebih tinggi juga bisa membuat karyawan dalam meningkatkan performa. Selain sebagai salah satu bentuk penghargaan, hal tersebut juga akan secara efektif memacu karyawan lainnya untuk berkontribusi lebih keras pada perusahaan.
3. Lingkungan kerja
Faktor selanjutnya kinerja karyawan adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang bersih dan nyaman akan membuat suasana hati setiap karyawan menjadi tenang dan menjadi lebih fokus saat bekerja. Perlengkapan alat kerja di kantor yang nyaman dan lengkap juga akan membuat setiap karyawan bekerja dengan maksimal.
Selain itu, pihak perusahaan juga harus bisa memperhatikan kesehatan dan tingkat keamanan karyawan di lokasi kerja dengan menyediakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan sesuai dengan keperluan karyawan. Lingkungan juga meliputi relasi yang suportif antar seluruh karyawan.
4. Motivasi kerja
Motivasi merupakan sebuah dorongan yang muncul pada setiap individu secara sadar maupun tidak sadar dalam melakukan suatu pekerjaan dengan tujuan tertentu. Setiap karyawan tentunya mempunyai tingkat motivasi yang berbeda-beda. Beberapa karyawan ada yang memiliki motivasi bekerja untuk mendapatkan uang agar mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Sedangkan, beberapa orang memiliki motivasi kerja untuk meraih jabatan yang tinggi. Nah, jka kamu ingin meningkatkan jenjang jabatan karier, coba mulai bergabung dengan EKRUT agar mudah ditemukan talent scouter perusahaan-perusahaan bonafide.
Baca juga: Cara melakukan evaluasi kinerja yang efektif di perusahaan
8 Faktor yang memengaruhi kinerja karyawan
Produktivitas dapat dipengaruhi kondisi kesehatan karyawan - EKRUT
Ada banyak faktor yang memengaruhi kinerja karyawan pada suatu perusahaan. Ini merupakan hal yang alamiah, sebab karyawan adalah manusia yang bergantung pada kesehatan, lingkungan kerja, teknologi, dan faktor sejenisnya. Dalam memahami faktor-faktor tersebut akan membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawannya.
1. Kesehatan karyawan
Karyawan yang sehat mampu bekerja dengan stamina dan fokus yang optimal. Mereka juga bisa mengikuti berbagai arahan yang diberikan atasan, melaksanakan proyek dengan baik, serta mengambil keputusan dalam tim. Inilah mengapa perusahaan perlu berinvestasi dalam asuransi kesehatan karyawan. Walaupun akan meningkatkan pengeluaran perusahaan, manfaat jangka panjang yang diberikan oleh asuransi kesehatan jauh lebih besar.
2. Pelatihan terhadap karyawan
Pelatihan kerja dibutuhkan terutama bagi karyawan baru - EKRUT
Edukasi dan pelatihan amat berguna untuk meningkatkan kinerja karyawan, terutama bagi karyawan yang baru bekerja dan masih membutuhkan arahan. Sementara karyawan yang telah lama bekerja biasanya mengalami peningkatakan kinerja seiring waktu.
Perusahaan dapat memberikan pelatihan langsung di lokasi kerja, atau dengan mendanai program pembelajaran mengenai faktor faktor yang memengaruhi kinerja. Apa pun metodenya, perusahaan perlu memastikan semua karyawannya mendapatkan pelatihan yang setara dengan kemampuannya.
Baca juga: 7 Tips training karyawan baru yang harus diperhatikan
3. Perlakuan perusahaan terhadap karyawan
Karyawan yang tidak merasa bahagia akan kesulitan termotivasi untuk kerja - EKRUT
Karyawan yang mendapatkan perlakuan baik dari perusahaan cenderung memiliki kinerja yang lebih baik. Pasalnya, karyawan merasa bahagia, dibutuhkan, dan termotivasi sehingga merasa ingin bekerja dengan lebih baik lagi.
Perlakuan yang baik tidak hanya ditunjukkan dengan memberikan pujian bagi karyawan, tapi juga dengan memahami kebutuhan mereka. Misalnya, atasan menanggapi feedback yang diberikan, atau menghargai kehidupan pribadi karyawan dengan tidak terus terusan menghubungi pada hari libur.
4. Perkembangan teknologi
Perlu ada teknologi yang menunjang pekerjaan karyawan - EKRUT
Perkembangan teknologi memungkinkan perusahaan untuk bekerja dengan lebih efektif. Contohnya, kinerja seorang marketer bisa meningkat bila dibarengi penggunaan perangkat yang mampu melakukan fungsi analisis atau manajemen. Ini adalah era ketika semuanya bekerja secara otomatis. Jika perusahaan bisa melakukan suatu hal dengan mudah melalui sebuah software, maka jadi tidak masuk akal rasanya bila perusahaan masih mengikuti cara lama atau manual.
5. Pengaruh seorang atasan
Cara atasan bersikap sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Peran seorang atasan juga dapat memengaruhi kinerja karyawan. Jika seorang atasan selalu berkomentar buruk, tidak bisa dipercaya, atau tidak dihargai, maka motivasi dan kinerja karyawan akan menurun. Padahal, seorang atasan seharusnya mampu memberikan motivasi, menjadi inspirasi, dan menghargai kinerja karyawan yang dipimpinnya. Karyawan yang memiliki hubungan baik dengan atasannya bahkan bisa memiliki kinerja yang lebih besar lagi.
6. Delegasi tugas
Delegasi tugas dapat menentukan efektivitas pekerjaan karyawan - EKRUT
Delegasi tugas berarti mengalihdayakan tugas seseorang kepada beberapa karyawan lain. Ini merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kinerja, sebab setiap karyawan mendapatkan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang spesifik. Dengan adanya delegasi, seorang manajer juga dapat memanfaatkan waktunya untuk melakukan tugas lain yang penting. Dengan kata lain, dua atau lebih pekerjaan bisa dilakukan dalam waktu yang sama.
7. Komunikasi dan hubungan yang kuat
Komunikasi dan hubungan yang baik antar karyawan dapat mencegah pekerjaan terganggu produktivitasnya - EKRUT
Hubungan interpersonal antara anggota tim dan departemen dapat memengaruhi produktifitas karyawan. Dengan komunikasi yang kuat, maka karyawan akan dapat dengan mudah memahami tujuan proyek, tenggat waktu, detail pekerjaan sehingga tugas dan proyek pun dikerjakan dengan lancar. Tidak hanya itu, karyawan juga akan lebih mudah membereskan masalah yang muncul di tempat kerja dengan lebih efektif.
Baca juga: 12 Alasan pentingnya komunikasi dalam dunia kerja
8. Adanya rantai komando yang jelas
Pengetahuan yang baik tentang tujuan dan objektif perusahaan dapat membantu karyawan saat membuat keputusan - EKRUT
Jika setiap karyawan memiliki pengetahuan luas terkait perusahaan dan apa yang dikerjakannya, mereka akan mampu membuat keputusan pada saat-saat penting. Pekerjaan pun tetap mengalir karena karyawan tidak membuang waktu untuk melihat panduan. Hal serupa juga berlaku bagi para staf manajemen. Mereka harus selalu siap-sedia untuk membuat keputusan tingkat atas sehingga karyawan lain dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan guna melanjutkan pekerjaan.
Contoh form evaluasi kinerja karyawan
Form evaluasi kinerja harus diisi dengan jujur dan sesuai kenyataan untuk menjadi acuan peningkatan kinerja. (Foto: Pexels)
Form evaluasi kinerja karyawan biasanya dibagikan setiap beberapa periode tertentu. Form evaluasi kinerja karyawan memuat poin-poin yang nantinya akan dinilai oleh atasan atau sebaliknya karyawan mengevaluasi kinerja atasan. Form ini harus diisi dengan sebenar-benarnya agar menjadi acuan untuk meningkatkan kinerja.
FORM KUESIONER EVALUASI KINERJA KARYAWAN
Dengan ini, kami ingin mengajukan Form Kuesioner Evaluasi Kerja Karyawan sebagai berikut:
Nama:
NIK :
Jabatan :
Departemen :
Periode Penilaian :
1. Seberapa keras karyawan Anda dalam melakukan pekerjaannya?
- Amat sangat pekerja keras
- Sangat pekerja keras
- Cukup Pekerja keras
- Tidak terlalu pekerja keras
- Bukan pekerja keras
2. Seberapa efektif karyawan Anda dalam mengerjakan tugas-tugas yang Anda berikan?
- Amat sangat efektif
- Sangat efektif
- Cukup efektif
- Tidak terlalu efektif
- Sama sekali tidak efektif
3. Bagaimana kerjasama karyawan Anda dengan karyawan-karyawan lainnya?
- Amat sangat baik
- Sangat baik
- Biasa saja
- Tidak baik
- Buruk
4. Berapa sering frekuensi karyawan Anda dalam menepati deadline pekerjaan yang Anda berikan?
- Selalu
- Hampir setiap waktu
- Separuh waktunya
- Kadang-kadang
- Tidak pernah
5. Sebaik apakah karyawan Anda dalam membagi tanggung jawab tugas-tugas yang Anda berikan kepada karyawan lainnya?
- Amat sangat baik
- Sangat baik
- Cukup baik
- Sedikit baik
- Sama sekali tidak baik
6. Secepat apakah karyawan Anda dalam menanggapi permintaan Anda?
- Amat sangat cepat
- Sangat cepat
- Biasa saja
- Tidak cepat
- Lambat
7. Apakah Anda puas dengan cara karyawan menangani kritik dan saran yang muncul terhadap pekerjaannya?
- Luar Biasa
- Melebihi ekspektasi
- Sesuai harapan
- Perlu peningkatan
- Tidak memuaskan
8. Seberapa cepat karyawan Anda dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan prioritas pekerjaannya?
- Amat sangat cepat
- Sangat cepat
- Cukup cepat
- Tidak cepat
- Lambat
9. Seberapa baik pengetahuan karyawan Anda tentang tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan?
- Amat sangat tahu
- Sangat tahu
- Cukup tahu
- Sedikit tahu
- Sama sekali tidak tahu
10. Apakah yang perlu dilakukan oleh karyawan Anda untuk meningkatkan kinerja dan kontribusinya terhadap perusahaan? Jelaskan dengan bahasa Anda sendiri.
Jawaban : …..
Selain itu, form evaluasi juga bisa dibuat dalam bentuk tabel:
Form kinerja karyawan harus diisi dengan jujur dan sesuai dengan kenyataan. Terkadang, evaluasi kinerja juga bisa dilakukan dengan cara wawancara atau diskusi. Hasil dari evaluasi bisa dirilis secara rahasia atau publik. Jangan sampai menganggap remeh poin-poin kinerja karyawan agar kariermu bisa maksimal di kantor. Kamu perlu menjadikan indikator-indikator kinerja karyawan sebagai acuan untuk berkembang. Selamat memberikan kinerja maksimal!
Tahukah kamu bahwa 70% karyawan merasa tidak termotivasi?. Mari simak tips lengkapnya dalam video ini agar tidak sampai kejadian hilang motivasi kerja!
Faktor-faktor di atas sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawannya. Perusahaan hanya perlu menyesuaikan dengan kondisi karyawannya saat ini agar strateginya menjadi tepat guna.
Pada akhirnya, produktivitas perusahaan bergantung pada kinerja karyawan. Semakin bahagia seorang karyawan, maka semakin baik kinerjanya dan semakin lama ia bertahan di perusahaan tersebut. Bagi perusahaan, hal ini berkontribusi terhadap keuntungan yang diperoleh.
Sumber:
- bizfluent.com
- nbrii.com
- yaware.com
- primalogik.com
- hr.uw.edu
- talenta.co
- kajianpustaka.com
- accurate.id