Careers

Hati-hati, 5 hal ini bisa membahayakan kariermu setelah resign

Published on
Min read
3 min read
time-icon
Maria Yuniar

Experienced Content Editor with a demonstrated history of working in the information technology and services industry. Skilled in News Writing, Headline Writing, Breaking News, Editing, and Feature Writing. Strong media and communication professional with a Graduate focused in Applied English Linguistics from Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

perilaku-yang-membahayakan-karier-EKRUT.jpg

Resign dari pekerjaan adalah hal yang lumrah. Ada banyak alasan seorang karyawan mengambil keputusan mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja. Ada yang keluar karena mendapat pekerjaan baru karena posisi atau gaji lebih baik. 

Menikah atau kuliah lagi pun menjadi alasan lainnya. Selain itu, konflik dengan atasan juga memicu seorang karyawan untuk keluar dari perusahaan. Apapun alasannya, pastikan kamu tidak melakukan hal-hal buruk ini sesudahnya. Sebab, semua hal di bawah ini bisa membahayakan kariermu!

Membicarakan pekerjaan, perusahaan dan atasan di media sosial

perilaku yang membahayakan karier - EKRUT
Hindari mengunggah postingan media sosial yang menjelekkan perusahaan lama - EKRUT

Hampir sebagian besar dari tim HRD memeriksa akun dan postingan para kandidat, karyawan, dan mantan karyawan di media sosial. Menggunakan medsos untuk mengeluhkan perilaku atasan, pekerjaan, rekan kerja, dan perusahaan, hanya akan membuat reputasimu kurang baik.

Lagi pula, tak ada yang mau mempekerjakan orang yang hobi komplain, bukan? Berhati-hatilah. Sebab, segala sesuatu yang kamu tayangkan di media sosial, mencerminkan kepribadianmu.

Terlebih dengan LinkedIn. Semua rekomendasi yang kamu peroleh di LinkedIn, bernilai tinggi di mata perekrut. Apalagi jika datangnya dari mantan atasan. Namun, jika kamu mengeluhkan mantan atasanmu di depan publik, peluang kariermu pun akan lenyap di kemudian hari.

Baca juga: 6 Cara resign yang baik dan profesional

Bergosip tentang perusahaan lama

perilaku yang membahayakan karier - EKRUT
HIndari memulai gosip tentang pekerjaan kamu sebelumnya - EKRUT

Setelah kamu meninggalkan pekerjaan sebelumnya, kamu akan ditanya kebiasaan dan suasana kerja di perusahaan lamamu itu. Meskipun mungkin kamu tergoda untuk mengeluh, cobalah untuk mengontrol emosi agar tidak terpancing bergosip. Katakan pada rekan kerja di kantor baru hanya tentang kebaikan perusahaan lama.

Bertengkar dengan atasan

perilaku yang membahayakan  karier - EKRUT
Ajukan pengunduran diri dengan cara yang profesional dan baik-baik - EKRUT

Berbeda pendapat dengan atasan mungkin saja terjadi. Dua kepala tentu tidak akan sama isinya. Namun yang terpenting, jangan sampai kamu bertengkar dengan atasan karena masalah pengunduran diri. Daripada marah lalu resign, alangkah baiknya kamu sampaikan pendapatmu kepada atasan saat suasana tepat dan nyaman untuk bicara.

Utarakan pendapat dengan tenang sebagai umpan balik demi kemajuan perusahaan. Perlu diingat, dunia ini sempit. Jika kamu mendapatkan peluang kerja baru di industri yang sama, bisa saja calon atasan menelepon mantan atasanmu untuk bertanya tentang kamu.

Menyombongkan pekerjaan baru

perilaku yang membahayakan karier - EKRUT
Selalu jaga perasaan rekan kerja kamu agar meninggalkan kesan yang baik - EKRUT

Meskipun kamu mendapat pekerjaan baru dengan posisi dan gaji yang lebih baik dari perusahaan lama, bukan berarti kamu boleh sombong. Selain tidak sopan secara etika, hal tersebut kemungkinan akan membuat perasaan teman-temanmu tersinggung.

Sebab, mereka masih tetap bekerja di perusahaan tersebut. Padahal, kamu bisa saja membutuhkan teman kantor lama itu suatu saat nanti.

Jadi, pastikan kamu berhati-hati dalam bersikap setelah resign dari perusahaan lama. Apapun masalah dan kekesalan yang kamu dapatkan di perusahaan lama, sebaiknya simpan saja.

Menggantungkan klien atau supplier

perilaku yang membahayakan karier - EKRUT
Jaga hubungan baik dengan klien meski kamu sudah tidak bekerja di perusahaan lama - EKRUT

Jika kamu bekerja dengan klien, supplier atau kontraktor, mereka adalah bagian penting dari jaringan profesional kamu. Jangan biarkan menggantungkan mereka tanpa kabar ketika kamu sudah tidak lagi bekerja pada perusahaan yang sama. Pasalnya, dunia kerja adalah lingkup yang kecil. Tidak menutup kemungkinan kamu membutuhkan kontak dan bantuan mereka di masa depan. 

Cobalah buat pengaturan email otomatis dengan pesan bahwa kamu tidak lagi bekerja di perusahaan tersebut sebagai penanda ketika ada kontraktor, klien atau supplier yang masih mengirimkan email ke alamat email kantor lama kamu. 

Akan lebih baik lagi jika kamu bisa tetap menjaga hubungan meski setelah keluar dari perusahan lama. Tanyakanlah bagaimana kamu dapat membantu mereka, seperti memberi rekomendasi ke kolega kamu dan sebagainya. 

Baca juga: Menyesal setelah resign? Lakukan tips berikut!

Jangan sampai diketahui banyak orang, apalagi orang-orang di kantor barumu. Hal ini demi masa depan kariermu agar tidak hancur dan hubungan antar personal tetap terjaga.

EKRUT
Last update:  7 November 2020

Sumber:

  • themuse.com
  • ivyexec.com
  • forbes.com
  • inc.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

    Careers

    10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

    Anisa Sekarningrum

    19 December 2022
    5 min read
    ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

    Careers

    Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

    Maria Tri Handayani

    19 December 2022
    7 min read
    H1_1._5_Cara_Menjawab_Pertanyaan_“Kenapa_Kami_Harus_Menerima_Anda_”.jpg

    Careers

    Kenapa Kami Harus Menerima Anda?

    Anisa Sekarningrum

    14 December 2022
    7 min read

    Video