GA (General Affairs): Tugas dan Tanggung Jawab beserta Besaran Gajinya 2022

Published on: 22 August 2022

•

Min read: 6 min read

Lita Lia

Long-life learner | Lita Lia writes SEO articles for businesses that want to see their Google search rankings surge.

H1-GA_(General_Affairs)_Tugas_dan_Tanggung_Jawab_beserta_Besaran_Gajinya_2022.jpg

Sebuah perusahaan terdiri atas beberapa divisi yang saling bekerja sama. General affairs atau GA adalah salah satunya. Seperti apa definisi, tugas, sampai besaran gaji staf di divisi ini? Simak ulasannya lebih lanjut berikut!

Apa itu GA?

GA disebut pula sebagai divisi umum. (Sumber: Pexels)

General affairs dalam bahasa Indonesia disebut sebagai divisi umum. Divisi umum ini merupakan supporting unit, tugasnya menyangkut hal-hal yang bersifat operasional perusahaan. Posisi GA dalam perusahaan ada di bawah kepala operasional perusahaan. Akan tetapi, khusus perusahaan skala sederhana, general affairs disatukan dengan divisi human resources atau bisa juga purchasing.

Tugas utama dari GA adalah hal-hal yang bersifat operasional, contohnya pengadaan barang. Selain itu, pelayanan unit kerja di perusahaan juga menjadi tugasnya. Ruang lingkup kerjanya memang tergolong bervariasi, tidak sebatas pengadaan barang. GA juga bekerja dengan hal yang terkait permasalahan tenaga kerja, dan berbagai kegiatan perusahaan lain. Contohnya CSR atau corporate social responsibility.

Tugas dan tanggung jawab GA

Salah satu tugas GA adalah melakukan pengadaan barang. (Sumber: Pexels)

General affairs memiliki tugas dan tanggung layaknya divisi lain perusahaan. Beberapa macam tugas serta tanggung jawab GA adalah sebagai berikut.

1. Pengadaan barang

Barang-barang inventaris seperti printer, komputer, meja, dan sebagainya menjadi bagian penting perusahaan. Ada kalanya harus ada penambahan inventaris untuk meningkatkan kinerja karyawan. Tugas GA adalah melakukan pengadaan barang tersebut. Pengadaan barang tidak boleh asal beli, harus ada strategi agar biaya untuk aset tidak membengkak.

2. Melakukan pembayaran dan pembelian rutin

Tidak hanya merancang pengadaan barang. Tugas berikutnya GA adalah melakukan pembelian rutin perusahaan. Pembelian rutin yang dimaksud ini cakupannya kebutuhan pendukung pekerjaan. Misalnya kertas, tinta printer, alat tulis, dan berbagai peralatan kantor lainnya. Pembayaran yang sifatnya berkala juga ada di bawah tanggung jawab general affairs. Misalnya tagihan internet, listrik, air, telepon, dan berbagai tagihan bulanan lainnya. Akan tetapi khusus di perusahaan besar, tugas pembayaran bulanan ini sudah dilakukan otomatis. Biasanya memakai sistem tersendiri yang terintegrasi dengan bagian keuangan.

3. Memastikan pembayaran tenaga kerja harian

Ada perusahaan yang memakai pekerja harian sebagai tambahan tenaga kerja. Upah dari pekerja harian ini ada di bawah tanggung jawab divisi GA. Tugas GA adalah menentukan besaran upah bagi para pekerja lepas (bukan pekerja tetap).

4. Menjaga aset perusahaan

Selanjutnya tugas dan tanggung jawab GA adalah sebagai pengawas aset perusahaan. Tujuannya agar karyawan yang memakai inventaris tersebut memakainya secara hati-hati. Wajar, staf GA umumnya lebih bertindak tegas, jika ada karyawan yang merusak inventaris. Hal ini disebabkan aset perusahaan ada di bawah tanggung jawab divisi satu ini.

5. Menciptakan SOP

General affairs sangat berhubungan dengan hal-hal yang menyangkut operasional perusahaan. Tentu urusan SOP perusahaan juga menjadi tanggung jawab divisi tersebut. Mulai dari pembuatan, pengembangan, implementasi kerja, sampai perawatan perusahaan dilakukan GA. Tujuannya agar sistem operasional perusahaan bekerja optimal, serta efisien.

Skill yang harus dimiliki GA

GA harus punya kemampuan dalam manajemen bisnis. (Sumber: Pexels)

Memiliki tugas dan tanggung jawab besar, membuat posisi di divisi GA memerlukan skill tersendiri. Keahlian ini sangat penting dalam menunjang kinerja GA. Beberapa skill yang sebaiknya dimiliki GA adalah sebagai berikut.

Manajemen bisnis
Administrasi bisnis
Komputer elektronik
Komputer interpersonal
Pengarsipan
Bahasa asing, (biasanya bahasa Inggris yang sering diperlukan)

Perbedaan GA dan HRD

GA hanya fokus pada supplier jasa. (Sumber: Pexels)

Telah disinggung sebelumnya bahwa di beberapa perusahaan skala kecil, divisi GA akan disatukan dengan HRD. Tentu penyatuan ini memberikan kesimpulan bahwa antara GA dan HRD adalah dua divisi berbeda. Sayangnya, masih banyak yang rancu sehingga menyamakan dua divisi berbeda ini. General affairs memang terkadang mengurusi karyawan seperti tenaga outsourcing, security, sampai cleaning service.

Perbedaan mendasar antara GA dan HRD, bisa dilihat dari bagaimana pengelolaan SDM perusahaan. HRD fokusnya pada pengelolaan seluruh bagian SDM perusahaan. Sementara fokus GA adalah pada supplier jasa yang dipakai perusahaan. Contohnya tenaga harian, freelancer, atau bisa juga karyawan outsourcing.

Besaran Gaji GA

Gaji GA bisa sampai 5 juta lebih. (Sumber: Pexels)

Sebelum membahas gaji general affairs, kamu harus tahu jenjang kariernya terlebih dahulu. Jenjang karier posisi satu ini tergolong menarik dengan penghasilan beragam. Gaji GA sangat dipengaruhi oleh jenjang karier di divisi general affairs itu sendiri. Umumnya, gaji pokok GA adalah Rp3.000.000 sampai Rp5.000.000 setiap bulannya. Akan tetapi, besaran gaji tersebut belum termasuk lembur, bonus, jatah THR, dan berbagai insentif lain. Penambahan gaji juga tidak menutup kemungkinan akan diberikan pada posisi di divisi GA. Penambahan ini diberikan karena prestasi, seperti penyelesaian masalah atau mendukung kinerja perusahaan dengan baik.

Itulah pembahasan lengkap soal GA, kamu juga bisa temukan berbagai artikel menarik lainnya di EKRUT Media. Informasi dan tips menarik tersedia pula di YouTube EKRUT Official. Jika tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.