Apabila sedang ingin memulai bisnis, kamu akan dihadapkan dengan berbagai risiko yang mungkin saja menimpa usahamu nantinya. Namun, kemungkinan risiko yang bisa menyebabkan kerugian untuk bisnismu dapat kamu minimalisir dengan menggunakan strategi atau teknik yang tepat. Salah satu teknik yang bisa kamu terapkan adalah fishbone diagram atau diagram tulang ikan. Diagram fishbone adalah analisis yang juga disebut diagram sebab akibat atau cause effect diagram dan memiliki nama lain yaitu Ishikawa Diagram. Kegunaan diagram fishbone adalah akan membantu kamu dalam menganalisis penyebab terjadinya suatu masalah dan mencari solusi tepat. Agar lebih memahami diagram fishbone, perhatikan tahapan, struktur, dan contoh penggunaannya berikut ini.
Apa itu fishbone diagram?
Diagram fishbone adalah metode yang juga disebut sebab akibat yang diperkenalkan oleh profesor Jepang. (Sumber: Pixabay)
Melansir dari reliableplant.com, diagram fishbone adalah alat penemuan sebab-akibat yang membantu mencari tahu berbagai alasan terjadinya kegagalan atau kerusakan dalam suatu proses. Dapat dikatakan pula, analisis fishbone adalah metode untuk membantu memecahkan suatu masalah di setiap lapisan hingga potensi akar penyebab yang berkontribusi pada efeknya. Diagram ini diperkenalkan oleh profesor teknik dari Jepang, bernama Kaoru Ishikawa.
Metode diagram ini banyak digunakan oleh pebisnis untuk membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah yang kemudian membantu untuk menemukan solusi yang tepat. Tentunya, hal tersebut akan sangat berguna bagi keberlangsungan usaha kamu. Alasan terkenalnya metode diagram fishbone adalah bukan karena digunakan untuk menemukan penyebab masalah yang sudah ada, melainkan dalam fase perancangan atau perencanaan untuk mencegah kemungkinan terjadinya masalah kelak.
Baca juga: Diagram Class: Pengertian, Fungsi dan Keunggulan, Komponen, dan Contohnya
Kapan waktu yang tepat untuk menggunakan fishbone diagram
Penggunaan yang tepat untuk diagram fishbone adalah saat ingin mengidentifikasi suatu masalah. (Sumber: Pexels)
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk menggunakan diagram fishbone? Waktu yang tepat untuk menggunakan diagram fishbone adalah saat kamu ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab suatu masalah dan ketika sebuah tim cenderung jatuh ke dalam pola yang sama (kebiasaan atau rutinitas).
Mengetahui kemungkinan akar penyebab masalah akan membantu kamu dalam merintis usaha. Hal tersebut karena kamu sudah melakukan brainstorming sebelumnya untuk memikirkan ide atau solusi yang tepat untuk setiap masalah yang mungkin terjadi. Dengan begitu, kamu bisa meminimalisir berbagai risiko bisnis dengan bertindak lebih cepat untuk mengatasi masalah yang muncul.
Baca juga: Enterprise Risk Management (ERM): Pengertian, 8 komponen, tujuan, dan penerapannya
Tahapan dalam membuat fishbone diagram
Tahapan penting dalam pembuatan diagram fishbone adalah mengidentifikasi masalah utama. (Sumber: Pexels)
Metode dari diagram fishbone adalah menggabungkan brainstorming dan mind mapping untuk menemukan hubungan sebab akibat dari masalah yang mendasarinya. Hal itu akan mendorong kamu untuk mempertimbangkan setiap kemungkinan penyebab dari suatu masalah dengan lebih detail. Sehingga kamu tidak akan terjebak hanya pada masalah yang nampak saja.
Selain dapat membantu menemukan akar penyebab dari suatu masalah, kamu juga bisa mengungkap apabila terdapat sumbatan dalam proses dan mengidentifikasinya. Nah, untuk membuatnya kamu perlu memperhatikan tahapan-tahapannya berikut ini:
1. Mengidentifikasi masalah
Tahapan pertama dari diagram fishbone adalah menulis masalah yang sebenarnya kamu hadapi. Kamu bisa mencari tahu siapa yang terlibat, permasalahannya, dan dimana hal itu terjadi. Masalah utama tersebut digambarkan dalam bentuk kotak sebagai kepala dari diagram fishbone. Masalah tersebut akan diidentifikasi dan untuk selanjutnya memberikan ruang untuk mengembangkan ide atau solusi yang berkaitan.
2. Mengumpulkan ide untuk mencari faktor utama penyebab
Brainstorming diperlukan dalam tahapan ini. (Sumber: Pexels)
Langkah berikutnya yang bisa kamu lakukan dalam membuat fishbone adalah mengkategorikan penyebab dari masalah yang dihadapi. Termasuk faktor-faktor yang mungkin menjadi bagian dari masalah, seperti peralatan, material, sistem, sdm, dan lainnya. Faktor-faktor tersebut merupakan penyusun tulang utama dari diagram fishbone.
3. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab dari masalah
Faktor-faktor utama yang telah kamu temukan dari pangkal masalah, kamu harus mencari kemungkinan penyebab. Nah, berbagai kemungkinan penyebab yang kamu temukan dari setiap faktor, akan digambarkan sebagai "tulang" kecil dari "tulang" utama. Setelahnya, kamu harus mencari tahu akar penyebab dari setiap kemungkinan tersebut. Kemungkinan penyebab bisa kamu temukan dengan melakukan brainstorming atau analisis keadaan dengan observasi.
4. Menganalisis diagram yang sudah dibuat
Tahapan terakhir metode fishbone adalah menganalisis dan mencari solusi. (Sumber: Pexels)
Tahapan terakhir fishbone adalah kamu sudah memiliki diagram dengan semua kemungkinan penyebab dari masalah. Kamu bisa melakukan analisis lebih lanjut mengenai akar penyebab dengan menginvestigasi atau survei. Dengan begitu, kamu bisa melihat penyebab potensial yang berkontribusi dalam masalah utama dan menemukan solusi untuk menyelesaikannya.
Baca juga: 9 Kesalahan umum startup di tahun pertamanya
Struktur fishbone diagram
Dalam manufaktur struktur fishbone adalah 6M. (Sumber: Pexels)
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, salah satu faktor dalam membuat diagram fishbone adalah menentukan faktor-faktor yang berkontribusi dalam suatu proses. Dalam dunia manufaktur, faktor-faktor tersebut dalam metode diagram ini disebut sebagai 6M. Faktor 6M mempengaruhi proses dan berfungsi sebagai enam "tulang" utama dalam diagram fishbone-mu.
Adapun 6M dalam dunia manufaktur, yaitu:
- Method atau metode merupakan proses dan penyampaian layanan yang berkontribusi untuk suatu produksi. Seringkali, produksi memiliki terlalu banyak langkah dan aktivitas yang tidak diperlukan. Hal tersebut perlu disederhanakan untuk membuat proses produksi lebih mudah dan tidak membingungkan.
- Manpower atau tenaga kerja operasional yang terlibat dalam produksi hingga pengiriman suatu produk. Faktor ini sangat jarang menjadi penyebab dari suatu masalah tertentu. Biasanya, faktor manpower diidentifikasi sebagai penyebab yang tidak diinginkan karena faktor 6M yang lainnya.
- Material merupakan faktor yang berhubungan dengan bahan mentah, komponen, dan bahan lainnya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk akhir. Bahan mentah dapat menjadi penyebab, biasanya karena salah urus, salah label, salah simpan, atau kedaluwarsa.
- Machine merupakan faktor yang berkaitan dengan sistem, peralatan, fasilitas, dan mesin yang digunakan untuk produksi. Mesin atau peralatan lainnya terkadang tidak memberikan hasil yang maksimal karena masalah pemeliharaan atau teknis.
- Measurement merupakan inspeksi manual atau otomatis, termasuk pula pengukuran fisik (jarak, volume, suhu, tekanan, dan lainnya). Kamu perlu perhatikan bahwa, terkadang pengukuran bisa saja tidak konsisten. Hal itu akan membuatmu kesulitan dalam menggunakan data untuk membentuk suatu kesimpulan yang dapat menentukan penyebab.
- Mother nature atau lingkungan merupakan faktor yang tidak dapat diprediksi dan dikendalikan seperti cuaca, banjir, gempa bumi, dan bencana alam lainnya. Beberapa faktor lingkungan mungkin saja dapat kamu kelola, namun tetap ada yang tidak dapat dihindari.
Baca juga: Wirausaha adalah: Pengertian, bedanya dengan wiraswasta, dan faktor keberhasilannya
Contoh fishbone diagram
Diagram fishbone bisa digunakan dalam berbagai jenis bisnis. (Sumber: Pexels)
Konstruksi tulang ikan dalam Instagram dapat bercabang sebanyak yang diperlukan untuk menentukan penyebab masalah yang mendasarinya. Contoh di atas adalah gambar diagram fishbone sebagai referensi.
Seperti namanya, diagram fishbone adalah diagram yang meniru rangka ikan. Masalah utama atau mendasar akan ditempatkan di bagian kepala ikan dan penyebabnya sebagai tulang kerangka. Sedangkan, tulang rusuk bercabang menunjukkan penyebab utama dan sub-cabang merupakan kemungkinan juga akar penyebab.
Diagram fishbone adalah salah satu metode yang bisa kamu gunakan saat ingin memulai suatu usaha. Mengingat salah satu kegunaan fishbone adalah untuk meminimalisir risiko bisnis yang mungkin akan kamu hadapi nantinya. Adanya diagram tersebut dapat membantu kamu mengatasi masalah dengan lebih mudah dan cepat.
Selain dari artikel EKRUT Media ini, kamu masih bisa memperoleh informasi dan berbagai tips bermanfaat lainnya melalui YouTube EKRUT Official. Atau jika kamu ingin mengembangkan karier dan mencari pekerjaan baru, yuk sign up di EKRUT sekarang juga karena banyak peluang kerja dari perusahaan dan startup ternama menantimu!
Sumber:
- reliableplant.com
- bisnis.ac.id
- Asq.org