Dalam pembuatan database, ternyata diperlukan satu komponen penting bernama ERD yang wajib dibuat. Diagram relasi ini bisa dikatakan hal paling mendasar dalam menyimpan atau menyusun informasi berbasis data. Sebenarnya, apa itu ERD? Bagaimana cara membuatnya? Simak ulasan selengkapnya di sini!
Apa itu ERD?
ERD merupakan entity relationship diagram yang akan memudahkan untuk sistem database (sumber: pexels)
ERD (entity relationship diagram) adalah model atau rancangan untuk membuat database, supaya lebih mudah dalam menggambarkan data yang memiliki hubungan atau relasi dalam bentuk sebuah desain. Dengan adanya ERD, maka sistem database yang terbentuk dapat digambarkan dengan lebih terstruktur dan terlihat rapi.
Baca juga: Mengenal Profesi Developer, Mulai dari Kualifikasi Hingga Peluang Karier di 2022
Komponen ERD
Komponen dalam ERD. (sumber: pexels)
ERD biasanya erat kaitannya dengan DFD (data flow diagram) untuk menampilkan sebuah data store. Tujuannya untuk memvisualisasikan bagaimana proses data dapat saling terhubung dan dapat mengkonstruksi data relasional. Dengan adanya tujuan tersebut, ada komponen penting yang dipakai dalam ERD, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Entitas
Entitas merupakan kumpulan objek yang dapat teridentifikasi secara unik. Di dalam ERD, entitas dilambangkan dengan bentuk persegi panjang. Kemudian, entitas lemah akan digambarkan dengan bentuk persegi panjang kecil di dalam persegi panjang yang besar. Untuk entitas lemah digunakan untuk melambangkan entitas yang memiliki hubungan dengan entitas lain (tidak unik).
2. Atribut
Setiap entitas memiliki atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Untuk penggunaan atribut kunci (key) adalah pembeda dari entitas dan atribut yang mana, diwakili dengan simbol ellips. Berikut ini adalah atribut yang paling sering digunakan:
- Atribut kunci: Digunakan untuk menentukan data yang bersifat unik (NPWP, KTP, SIM, dan lainnya)
- Atribut simpel: Atribut yang tidak dapat dipecah lagi atau atomic dan bernilai tunggal (alamat rumah, tahun terbit jurnal, dan lainnya)
- Atribut derivatif: Merupakan atribut yang berasal dari atribut lain dan tidak bersifat wajib untuk ditulis pada ERD (usia, kelas, selisih waktu, dan lainnya).
3. Relasi
Komponen ketiga adalah relasi atau relationship. Relasi dalam ERD adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Relasi sendiri sering disebut dengan proses. Komponen ini digambarkan dengan lambang belah ketupat. Terdapat tiga jenis relasi yang digunakan dalam ERD:
- One to one: Setiap entitas hanya dapat memiliki relasi dengan satu entitas lain. Contohnya seperti data mahasiswa dengan NIM (Nomor Induk Siswa).
- One to many: Memiliki arti satu entitas dapat memiliki relasi dengan beberapa entitas, begitu pula sebaliknya. Contoh dari implementasi one to many ini adalah jurusan dengan mahasiswanya.
- Many to many: Memiliki arti setiap entitas yang ada dapat memiliki relasi dengan entitas lain, begitu pula sebaliknya. Contoh dari relasi ini adalah mahasiswa dengan data terkait UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa).
4. Garis
Dalam ERD sendiri garis digunakan untuk menunjukkan hubungan entitas dalam ERD. Selain menjadi penghubung, garis juga dapat menunjukkan alur atau flow dari suatu ERD.
Baca juga: Cara Membuat Tabel di Excel dengan Cepat dan Mudah 2022
Cara membuat ERD
Ada 4 langkah utama dalam pembuatan ERD. (sumber: pexels)
Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan dalam pembuatan ERD, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Identifikasi entitas
Langkah paling awal dalam pembuatan ERD adalah mengidentifikasi terlebih dahulu semua jenis entitas yang ingin digunakan. Kamu bisa memulainya dengan menggambar persegi panjang yang di dalamnya terdapat deskripsi singkat terkait nama entitas tersebut.
2. Deskripsi relasi entitas
Selanjutnya, kamu bisa mulai mengidentifikasi beberapa entitas yang memiliki relasi yang sama dihubungkan dengan menggunakan garis. Lakukan langkah tersebut sesuai dengan kebutuhan database proyek yang akan dikembangkan. Agar lebih rinci, kamu bisa menambahkan lambang diamond untuk mendeskripsikan hubungan tersebut.
3. Menambahkan atribut
Jika 2 langkah di atas sudah kamu lakukan, kamu bisa maju ke langkah berikutnya, yaitu dengan menambahkan atribut. Pastikan juga untuk membuat atribut key pada setiap entitas dengan menggambarkan dalam bentuk oval.
4. Melengkapi diagram
Langkah terakhir dalam pembuatan ERD adalah dengan melengkapi diagram tersebut sesuai dengan kebutuhan sistem yang akan kamu buat. Periksa kembali diagram yang sudah kamu buat jangan sampai ada komponen atau atribut yang tertukar. Untuk memudahkan membaca diagram, kamu bisa memberikan warna yang lebih terang untuk menandai setiap atribut yang dianggap penting.
Baca juga: Mengenal Jaringan Komputer Mulai dari Tujuan, Cara Kerja, dan 4 Jenisnya
Rekomendasi tools pembuatan ERD
Di mana kita bisa membuat ERD? (sumber: pexels)
Ada beberapa tools yang bisa kamu gunakan dalam pembuatan ERD sebagai berikut.
1. Lucidchart
Situs Lucidchart merupakan situs yang biasanya digunakan oleh para desainer profesional untuk merancang model ERD. Lucidchart menawarkan tampilan interface yang baik, namun situs ini berbayar. Jangan khawatir, karena Lucidchart juga menyediakan free version untuk kamu yang baru belajar untuk membuat diagram.
2. QuickDBD
Situs ini menyediakan tools berbasis teks dan sangat cepat untuk menggambar diagram yang diperlukan. Hasil diagram yang dibuat dalam QuickDBD bisa diekspor dalam berbagai format, seperti PDF, SQL, maupun Word.
3. Diagrams.net
Dahulu, web ini bernama Draw.io yang merupakan tool gratis untuk membuat ERD. Walaupun berganti nama, web ini tetap menyediakan fitur lengkap dalam pembuatan diagram.
4. ERD Plus
Salah satu rekomendasi tool dalam pembuatan ERD adalah ERD Plus yang bisa diakses secara gratis. Jika kamu masuk ke dalam web ini, kamu akan diberikan beberapa pilihan skema ERD mana yang akan kamu buat. Tool ini juga menawarkan kemudahan untuk export dengan bentuk teks.
Baca juga: User Flow: Pengertian, Perbandingan dengan User Journey, dan 3 Contohnya
Contoh ERD
Contoh ERD (sumber: lucidchart)
Jika sudah paham mengenai pembuatan ERD, kamu bisa langsung aplikasikan apa yang ingin kamu buat ke dalam diagram. Jika dilihat dari contoh di atas, ERD sebenarnya sederhana dalam pembuatan dan tampilannya. Namun, yang kamu perlu perhatikan adalah atributnya agar bisa tersambung dengan benar.
Contoh ERD untuk online shop (sumber: visual paradigm)
Contoh selanjutnya adalah contoh ERD untuk online shop. Kamu bisa melihat bahwa data yang dimasukkan mayoritas merupakan data customer serta hasil pembeliannya. Dengan pembuatan ERD ini, dijamin flow dalam jual beli di online shop-mu pasti akan lebih lancar dan meminimalisir salah catat order.
Baca juga: Node.js Adalah: Cara Kerja, Frameworks dan Tools Beserta Kelebihannya
Dalam membuat ERD, kamu diwajibkan untuk memiliki pengetahuan dasar dalam programming. Untuk mengasah skill, kamu bisa mengambil short course atau bahkan mengambil magang untuk undergraduate atau fresh graduate. Update CV kamu dan dapatkan info terbaru di dunia profesional hanya dengan sign up di EKRUT.
Sumber:
- lucidchart.com
- techtarget.com
- visual-paradigm.com