Jika kita berbicara tentang apa itu cloud dan bagaimana kemudian cloud computing menjadi salah satu hal yang berkembang, kita pun tak bisa lepas dari cloud engineer. Cloud engineer merupakan orang di balik sebuah sistem cloud yang kini berkembang untuk memudahkan pekerjaan berbasis data nonfisik atau di internet. Lantas, apa itu cloud engineer dan apa saja skill yang dibutuhkan untuk menjadi seorang cloud engineer? Simak ulasan berikut ini untuk mengetahuinya secara lengkap.
Apa itu cloud engineer?
Cloud engineer merupakan insinyur teknis di balik komputasi awan (sumber: pexels)
Dilansir dari TechTarget, cloud engineer merupakan profesional di bidang teknologi informasi yang bertanggung jawab atas tugas teknis terkait cloud computing atau komputasi awan. Cloud engineer secara teknis juga memiliki peran terhadap desain, perencanaan, manajemen, pemeliharaan, dan dukungan.
Secara terperinci, cloud engineer meliputi beberapa profesi spesifik dalam teknis, yaitu cloud architect, cloud software engineer, cloud security engineer, cloud systems engineer, dan network engineer. Umumnya, perusahaan yang memiliki posisi cloud engineer menerapkan layanan berbasis cloud pada pengolahan data maupun operasional teknologi mereka secara internal.
Cloud engineer juga dapat disebut sebagai orang yang bertanggung jawab atas desain, manajemen, dan pemeliharaan infrastruktur cloud. Beberapa tugas umum seorang cloud engineer adalah membuat dan mengikuti praktik terbaik untuk memastikan keamanan jaringan di suatu institusi. Seorang cloud engineer memiliki peranan utama dalam pengembangan perangkat lunak, bahasa skrip, dan latar belakang perancangan layanan jejaring berbasis cloud.
Menurut Northeastern University dalam situsnya, cloud engineer merupakan orang yang berperan dalam infrastruktur teknologi dan pengorganisasian komputasi awan dengan opsi eksplorasi. Jika sebuah organisasi atau instansi ingin memindahkan operasional data mereka ke cloud, saat itulah mereka membutuhkan seorang atau satu tim cloud engineer. Proses ini disebut migrasi dan kemudian dilanjutkan dengan pemeliharaan sistem baru serta pengawasan proses.
Baca juga: Cloud Computing: Cara Kerja, Fungsi, dan Benefit
Jenis-jenis cloud engineer dan tugasnya
Seorang cloud engineer bertugas untuk merekayasa cloud beserta menjaga keamanan dan pengembangannya. (sumber: pexels)
Dalam praktiknya, cloud engineer mencakup beberapa peran teknis yang telah terfokus. Hal ini dikarenakan tugas perekayasa cloud memerlukan banyak bidang keahlian dan spesialisasi. Adapun beberapa jenis-jenis spesialisasi itu antara lain meliputi berikut.
- Cloud architect, merupakan spesialisasi yang mengelola infrastruktur cloud. Posisi ini bertugas untuk mengawasi arsitektur, konfigurasi, dan penerapan aplikasi di cloud.
- Cloud software developer, berperan untuk membangun dan memelihara fitur dan fungsi perangkat lunak, basis data, dan aplikasi untuk teknologi cloud.
- Cloud security engineer, berperan untuk membangun dan memelihara fitur dalam memberikan keamanan bagi platform dan aplikasi berbasis cloud.
- Cloud administrator, merupakan spesialisasi untuk mengelola perangkat lunak dan perangkat keras yang terkait dengan penggunaan layanan berbasis cloud.
- Cloud network engineer, secara umum bekerja untuk mengelola dan mendukung infrastruktur jaringan serta koneksi antara klien dengan penyedia layanan.
- Cloud automation engineer, merupakan pengembang cloud dengan posisi dan penekanan pada otomatisasi, orkestrasi, dan integrasi sistem serta jaringan cloud secara holistik.
Baca juga: Cara Mudah Dapatkan Kuota Tambahan di Cloud
Skill yang dibutuhkan cloud engineer
Seorang cloud engineer memerlukan pemahaman teknis tentang pemrograman dan DevOps. (sumber: pexels)
Untuk dapat menunjang pekerjaan sebagai cloud engineer, dibutuhkan beberapa kemampuan atau skill yang meliputi beberapa hal teknis sebagai berikut.
1. Linux
Seorang cloud engineer memerlukan pemahaman yang kuat tentang sistem operasi Linux. Hal ini dikarenakan sistem operasi ini sering digunakan perusahaan untuk pengembangan cloud. Cloud engineer harus memahami arsitektur, pemeliharaan, dan administrasi server dari Linux secara umum.
2. Pemrograman
Tentu saja, seorang cloud engineer perlu kemampuan pemrograman untuk memperkuat sebuah sistem cloud computing. Pengetahuan di bidang pemrograman ini umumnya meliputi bahasa pemrograman, seperti SQL, Java, Ruby, PHP, .NET, dan lain sebagainya.
3. Jaringan virtual
Seorang cloud engineer memerlukan keterampilan khusus di bidang jaringan virtual. Hal ini juga diperkuat dengan pengetahuan terhadap fungsi manajemen jaringan umum.
4. Keterampilan basis data
Seorang cloud engineer juga perlu memiliki kemampuan di bidang basis data. Secara teknis, seorang cloud engineer perlu menguasai manajemen basis data cloud dan pengetahuan tentang MySQL dan beberapa tools lainnya.
5. DevOps
DevOps merupakan kerangka kerja yang cukup populer untuk proses rekayasa cloud. Hal ini menyebabkan seorang cloud engineer perlu memiliki pemahaman praktis mengenai penggunaan DevOps. Beberapa penyedia DevOps salah satunya adalah AWS (Amazon Web Services).
6. Kontainerisasi dan virtualisasi
Kemampuan lain yang perlu dimiliki seorang cloud engineer adalah skill menggunakan alat kontenerisasi, seperti Kubernetes dan Docker. Selain itu, seorang cloud engineer juga perlu memiliki kemampuan untuk menjalankan dan menyebarkan aplikasi perangkat lunak pada mesin virtual.
7. Keamanan dan pemulihan
Selain konten dan substansi teknis, seorang cloud engineer dituntut dapat mengembangkan sistem keamanan siber dalam konteks cloud. Hal ini dikarenakan cloud adalah aset berharga sehingga perlu keamanan dan juga kemampuan pemulihan yang mumpuni.
8. Pemahaman terhadap pihak ketiga (penyedia cloud)
Selain hal teknis, seorang cloud engineer juga diharapkan mampu memahami penyedia cloud yang selaras dengan preferensi suatu instansi. Pemahaman ini diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan komunikasi antara perusahaan dengan pihak ketiga.
9. Layanan web (jejaring)
Hal terakhir yang perlu dikuasai seorang cloud engineer adalah layanan web dan tampilan antarmuka pemrograman aplikasi atau sering disebut Application Programming Interfaces (APIs). Seorang cloud engineer harus pula memiliki kemampuan tentang Extensible Markup Language (XML), Simple Object Access Protocol (SOAP), Web Services Description Language (WSDL), Universal Description, Discovery and Integration (UDDI), dan pemahaman tentang perekayasaan API.
Baca juga: Google Cloud Platform VS AWS, Manakah yang Lebih Baik?
Tips menjadi cloud engineer
Cloud engineer perlu memahami pengembangan keterampilan dan juga kemampuan nonteknis untuk dapat berkembang. (sumber: pexels)
Untuk dapat menjadi cloud engineer yang baik, dibutuhkan beberapa tips yang terangkum dalam empat hal berikut ini.
- Kembangkan keterampilan yang relevan. Hal ini berarti seseorang yang memiliki tugas terkait cloud harus mengembangkan peluang yang tumbuh dalam setiap spesialisasi teknis, seperti insinyur sistem, jaringan, dan administrator basis data. Selain itu, kemampuan teknis untuk tiap tools maupun sistem operasi, seperti Windows dan Linux, juga perlu dikembangkan
- Membangun pengalaman langsung. Tidak ada salahnya jika seseorang mencoba pengalaman langsung sebagai cloud engineer dalam proyek skala kecil atau menjadi asisten dalam proses pembangunan kerangka komputasi awan. Hal ini akan membuat seseorang memahami cloud computing secara praktis sesuai pengalaman sekaligus menambah portofolio, seperti Virtual Private Cloud (VPC) dari AWS.
- Sertifikasi. Selain pengakuan secara praktik, seorang calon cloud engineer perlu menambah pengetahuan lewat pelatihan, seperti sertifikasi dasar. Beberapa sertifikasi dasar untuk cloud engineer umumnya meliputi Microsoft Azure Fundamentals AZ-900.
- Persiapkan diri untuk wawancara. Setelah ketiga hal di atas terpenuhi, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri untuk rekrutmen. Hal pertama yang perlu dibangun adalah kemampuan untuk menghadapi wawancara teknis. Seorang calon cloud engineer harus mampu menjelaskan hal-hal rumit terkait praktik teknis cloud computing dengan kalimat sederhana dan penjelasan lugas.
Baca juga: 5 Keuntungan Cloud Computing Buat Fintech
Nah, itulah beberapa hal mengenai cloud engineer yang perlu kamu pahami sebelum terjun langsung secara praktis. Bagi kamu yang tengah mencari kesempatan kerja untuk memulai karier, EKRUT hadir sebagai rekan profesional buat kamu. Kamu bisa mendaftar lewat EKRUT untuk mendapatkan berbagai informasi pengembangan karier dan juga kesempatan rekrutmen dari berbagai perusahaan di Indonesia. Kamu hanya perlu menyiapkan CV dan portofolio terbaikmu lalu klik tautan di bawah ini untuk langsung mendaftar lewat EKRUT.
Sumber:
- indeed.com
- techtarget.com
- northeastern.edu