Keberadaan teknologi blockchain beberapa tahun belakangan telah membawa revolusi digital. Bahkan, berbagai sektor industri ikut meneguk keuntunngan dari teknologi ini. Sebab, blockchain menjanjikan transparansi dan keamanan dalam pencatatan transaksi.
Kok bisa, ya? Ini karena setiap transaksi dalam blockchain, memiliki kode unik yang tidak bisa diubah dan terenkripsi. Namun di Indonesia, belum banyak perusahaan yang menerapkan teknologi blockchain.
Efisiensi biaya
Padahal, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani menyatakan blockchain berpotensi memangkas prosedur sekaligus biaya di dunia industri. Kinerja perusahaan pun lebih efisien pada akhirnya. Dengan mendorong kinerja perusahaan, produktivitas industri dan perekonomian nasional akan terdongkrak.
Investasi US$ 2 miliar
Rosan mengungkapkan, pada 2017, ada lebih dari US$ 2 miliar (sekitar Rp 28 triliun) mengalir ke perusahaan berbasih blockchain di luar negeri. Tandanya, investasi blockchain di luar negeri berkembang pesat. Investor pun mulai tertarik menggunakan layanan berbasis blockchain demi mengerek daya saing.
Baca juga: Facebook siapkan satelit Internet gantikan Aquila
Indonesia mulai terbuka
Meski demikian, sejumlah negara masih berhati-hati terhadap blockchain. Maklum saja, teknologi ini masih terhitung baru. Singapura dan Thailand bahkan masih melarang kehadiran blockchain.
Namun beberapa negara termasuk Indonesia, mulai terbuka. Buktinya melalui keberadaan perusahaan yang mengembangkan blockchain, seperti Hara di Indonesia, yang memberikan layanan pertukaran data berbasis blockchain. Chief Technology Officer Hara, Imron Zuhri, mengklaim perusahaan tersebut merupakan yang pertama di Indonesia dalam memberikan solusi bagi pemangku kepentingan dalam pasar pertukaran data.
Hara saat ini menyediakan data bagi pelaku sektor pangan dan pertanian yang berkaitan dengan data petani, geo-tagging, aktivitas pertanian di lapangan, data cuaca, tanah, satelit, serta informasi data pasar dan transaksi. Hara juga memberikan data terbaru (near time data) yang sangat berharga untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi kerugian, dan menciptakan efisiensi pasar.
Melihat penggunaan blockchain tersebut, Chairman Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), Steven Suhadi, menyatakan kehadiran blockchain telah mengubah cara kerja dunia karena teknologi ini mampu membawa beragam solusi.
Sumber:
cnnindonesia.com
beritasatu.com
detik.com