Istilah big data menjadi sering diperbincangkan di media sosial. Beberapa pihak menyebut kalau big data hanyalah sekumpulan data yang berjumlah besar. Namun, sebenarnya apa itu big data? Nah, untuk mengetahui tentang apa dan bagaimana big data, kamu bisa membaca ulasan berikut ini.
Apa itu big data?
Big data merupakan sekumpulan informasi yang besar dan beragam serta tumbuh cepat seiring proses data mining (Sumber: Pexels)
Dilansir Investopedia, big data mengacu pada kumpulan informasi yang besar dan beragam dan tumbuh dengan kecepatan dan kecepatan tertentu. Big data mencakup volume informasi, kecepatan, dan proses pengumpulan data beserta setiap variasi atau cakupan titik data. Big data berasal dari data mining dalam berbagai bentuk format.
Oracle mendefinisikan big data dengan data yang berisi lebih banyak variasi, volume yang tinggi, dan masuk dengan kecepatan (velocity) tinggi. Oleh karena itu, big data sering diasosiasikan dengan Vs yang terdiri dari variety, volume, dan velocity.
Secara umum, big data merupakan data besar yang lebih besar karena berisi kumpulan data kompleks dengan sumber-sumber baru otomatis. kumpulan data ini sangat banyak dan memerlukan pemrosesan data terkelola secara modern. Big data ini dapat dianalisis sebagai wawasan untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan dan memberikan rasa percaya diri pada organisasi atau perusahaan dalam membuat langkah bisnis strategis.
Baca juga: 10 Cara Menjadi Data Analyst Andal dan Informasi Gajinya
Mengapa penggunaan big data begitu penting?
Big data penting untuk proses analisis dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan organisasi atau urusan bisnis (Sumber: Pexels)
Menurut Tech Target, penggunaan big data merupakan kombinasi terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur yang dikumpulkan oleh organisasi dalam melakukan data mining untuk informasi dan penggunaannya dalam proyek machine learning. Big data juga penting untuk pemodelan prediktif dan aplikasi analitis lainnya.
Penggunaan big data menjadi penting karena pada dasarnya hal ini membantu peningkatan operasional dan memberikan layanan terbaik dalam pengelolaan data, seperti pelanggan hingga pemasaran. Dalam dunia bisnis, big data memiliki basis historis yang real-time sehingga dapat dilakukan analisis untuk menilai preferensi konsumen tertentu agar lebih responsif terhadap kebutuhan dan keinginan mereka.
Menurut Forbes, big data memiliki lima keuntungan yang penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan sebagai berikut:
- Akuisisi dan retensi pelanggan
- Kampanye terfokus dan tertarget
- Identifikasi potensi risiko
- Mengembangkan produk inovatif
- Memperlebar potensi jaringan pemasok yang lebih kompleks
Baca juga: Data Scientist: Tanggung Jawab, Keahlian, dan Kisaran Gaji 2022
Tipe dari big data
Big data terdiri dari tiga tipe utama berdasarkan strukturnya (Sumber: Pexels)
Dalam praktiknya, big data memiliki tiga tipe utama sebagai berikut.
1. Structured
Tipe big data terstruktur secara umum adalah setiap data yang dapat disimpan, diakses, dan diproses dalam bentuk format tetap. Tipe big data terstruktur didukung dengan perkembangan ilmu komputer yang mampu menciptakan teknik dengan pengolahan berbasis format dan mempertimbangkan potensi pembesaran ukuran data. Contoh umum dari tipe big data ini adalah basis data karyawan beserta gaji mereka di suatu perusahaan.
2. Unstructured
Big data dengan tipe tidak struktur secara umum merupakan setiap data dengan bentuk atau struktur yang tidak diketahui atau tidak terklasifikasi secara khusus. Umumnya, tipe big data tidak terstruktur ini memiliki ukuran yang besar dan heterogen. Heterogenitas data tidak terstruktur bisa berisi file teks, grafis, gambar, audio, dan lain-lain. Contoh dari big data tidak terstruktur adalah data pencarian di mesin peramban Google.
3. Semi-structured
Big data dengan tipe semi terstruktur memiliki karakteristik berisi kedua bentuk data terstruktur namun tidak terdefinisi dengan baik. Big data tipe ini umum dikenal seperti DBMS atau database management system atau representasi data dalam dokumen berbentuk extensible markup language (XML).
Baca juga: Ingin Jadi Data Analyst? Ini 10 Skills yang Kamu Butuhkan
Karakteristik big data
Big data memiliki karakteristik utama yaitu variatif dan memiliki volume data yang besar (Sumber: Pexels)
Seperti yang telah disinggung pada bagian definisi, big data dideskripsikan sebagai Vs yang terdiri tiga V utama, yaitu volume, variety, dan velocity. Namun dalam perkembangannya, terdapat tambahan satu V, yaitu variability yang menjadi pembeda dengan variety.
Berikut ini adalah keempat karakteristik big data tersebut:
- Volume, karakteristik big data yang satu ini mengacu pada ukuran data yang besar dan peranannya dalam menentukan nilai dari data. Suatu data disebut big data dengan pertimbangan volume atau ukurannya.
- Variety, karakteristik big data selanjutnya adalah keragaman. Keragaman atau variety mencakup berbagai data baik itu terstruktur maupun tidak serta bentuknya seperti teks, surel, video, grafis, audio, dan lain-lain.
- Velocity, big data memiliki karakteristik khusus dalam ranah kecepatan aliran data dari sumber data yang ada. Hal ini yang membedakan big data dengan basis data konvensional. Aliran data yang sangat besar dengan sifat berkelanjutan bisa berasal dari berbagai sumber seperti situs media sosial, perangkat seluler, jaringan internet, proses bisnis, dan lain-lain.
- Variability, karakter variability dalam big data mengacu pada inkonsistensi yang ditunjukkan suatu data pada waktu tertentu. Hal ini seyogianya menjadi hambatan dalam proses penanganan dan pengelolaan data secara efektif.
Baca juga: Ini Dia 6 Pekerjaan Big Data yang Paling Dicari
3 Big data’s best practices
3 Big data’s best practices yang menjadi contoh terapan (Sumber: Pexels)
Adapun beberapa penggunaan big data yang dapat menjadi contoh terapan adalah sebagai berikut.
1. Mempermudah analisis data untuk tujuan bisnis
Salah satu praktik terbaik dari penggunaan big data adalah untuk menyejajarkan data untuk menentukan konteks berbasis bisnis. Hal ini digunakan dalam menentukan analisis terbaik untuk investasi baru secara otomatis dan melakukan penyaringan atau filtrasi terhadap prioritas bisnis berbasis data informasi dan teknologi, seperti sentimen media sosial dan interaksi pelanggan.
2. Membantu tata kelola investasi
Adanya standardisasi terhadap berbagai strategi maupun pendekatan investasi membuat perusahaan perlu mengelola data yang berkaitan dengan hal itu secara proaktif. Dengan bantuan big data, sebuah perusahaan dapat lebih mudah menyilangkan sumber daya dan sumber data untuk kemudian dapat diintegrasikan dengan perusahaan konsultan tertentu.
3. Mengoptimalkan proses transfer pengetahuan
Salah satu praktik big data yang mendasar adalah memungkinkan terjadinya proses transfer pengetahuan secara optimal. Suatu perusahaan yang telah berdiri lama tentunya memiliki sejumlah besar data dengan tendensi pengelolaan tinggi. Hal ini dapat dikembangkan lewat big data untuk pendekatan pengetahuan, mengontrol pengawasan, dan mengelola komunikasi antar pihak dalam suatu perusahaan. Data-data tersebut dapat dimanfaatkan pula untuk meningkatkan sistem atau arsitektur big data itu sendiri seiring waktu.
Nah, itulah tadi perihal big data yang perlu kamu ketahui pengelolaan data dengan jumlah besar dan bervariasi membuat perusahaan-perusahaan memerlukan bantuan profesional seperti data analyst maupun data engineer. Oleh karena itu, persoalan big data menjadi hal yang penting untuk dikembangkan secara holistik dalam membangun suatu bisnis berbasis data, dengan tujuan utama melancarkan proses operasional hingga pemasaran.
Baca juga: Mengupas Tugas dan Tanggung Jawab Database Administrator
Bagi kamu yang ingin mendalami atau berkarier di bidang data engineering, tentu urusan big data ini menjadi hal penting untuk dikuasai. Kamu bisa memulai kariermu dengan mengikuti berbagai informasi mengenai karier bersama EKRUT. Tidak hanya itu, EKRUT juga bisa membuka potensimu untuk direkrut berbagai perusahaan bonafide sesuai dengan keahlianmu.
Tunggu apa lagi, ayo langsung daftarkan dirimu lewat EKRUT dengan klik tautan berikut ini.
Sumber:
- investopedia.com
- oracle.com
- techtarget.com