Apakah kamu pernah memperhatikan address bar saat berselancar mengunjungi berbagai URL di internet? URL atau website memiliki perbedaan apabila diakses dengan kunci enkripsi. HTTP dan HTTPS memiliki ciri dasar yang menjadi salah satu hal penting pada penyematan URL.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa URL dengan HTTPS dinilai lebih aman dan memiliki keunggulan. Perlu diketahui bahwasanya perbedaan HTTPS dan HTTP adalah jenis enkripsi yang mengamankan data ketika mengunduh data di internet. Untuk lebih memahaminya secara mendalam, simak perbedaan HTTP dan HTTPS berikut.
Apa itu HTTP dan HTTPS?
HTTP dan HTTPS adalah protokol untuk bertukar data situs web (sumber: actualthemes)
Jika kamu mengamati address bar pada browser internet, kamu mungkin pernah melihat URL, yang dimulai dengan http:// atau https://. Keduanya adalah protokol yang digunakan untuk bertukar data situs web tertentu antara server web dan browser. Dua jenis protokol internet yang memungkinkan pertukaran data di dalam situs web adalah http:// dan https://.
1. HTTP
HTTP singkatan dari Hypertext Transfer Protocol, yakni protokol yang digunakan untuk mengirimkan data berupa hypertext melalui web dalam format teks biasa. HTTP menggunakan Transmission Control Protocol/TCP sehingga memungkinkan pengiriman dan penerimaan paket data melalui World Wide Web (www).
Pada umumnya, port HTTP yang digunakan adalah port 80. Protokol ini menyediakan aturan standar yang memungkinkan web browser dan server saling berkomunikasi. Namun demikian, HTTP dinilai relatif kurang aman. HTTP dikenal sebagai “protocol stateless” di mana setiap perintah dijalankan secara terpisah. HTTP berjalan tanpa menggunakan referensi dari perintah run sebelumnya dan data yang masuk tidak dienkripsi.
2. HTTPS
Sementara itu, HTTPS adalah singkatan dari Hyper Text Transfer Protocol Secure, versi lengkap dari HTTP yang lebih maju dan aman. HTTPS menggunakan port 443 untuk transfer data dan komunikasi.
HTTPS dibuat oleh Netscape Communications pada tahun 1994 untuk digunakan di browser web Netscape Navigator. HTTPS awalnya menggunakan protokol SSL, yang akhirnya berkembang menjadi TLS, versi saat ini yang didefinisikan dalam RFC 2818 pada Mei 2000.
Dapat dikatakan bahwa HTTPS merupakan HTTP melalui TLS atau HTTP melalui SSL. SSL atau TLS merupakan sertifikat yang ditandatangani secara kriptografis oleh Certificate Authority (CA), dan setiap browser memiliki daftar CA yang dipercaya secara implisit.
Koneksi melalui HTTPS akan mentransfer data terenkripsi yang digunakan juga mengkonfirmasi keamanan data. Pada dasarnya, HTTPS menggunakan public key yang kemudian dideskripsi di sisi penerima. Oleh karena itu, URL yang telah terenkripsi akan memperlihatkan gembok hijau pada sisi sampingnya.
Baca juga: 4 Langkah Data Preprocessing Agar Data Lebih Mudah Dibaca
Perbedaan HTTP dan HTTPS
Perbedaan HTTP dan HTTPS terletak pada kunci enkripsi (sumber: actualthemes)
HTTP dengan enkripsi adalah HTTPS. Perbedaan utama antara kedua istilah ini adalah bahwa HTTPS menggunakan enkripsi TLS (SSL) bahkan untuk permintaan dan tanggapan HTTP biasa, sehingga HTTPS lebih aman daripada HTTP. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perbedaan antara HTTP dan HTTPS, perhatikan tabel di bawah ini.
Keterangan | HTTP | HTTPS |
Awalan URL | URL dimulai dengan “http://” | URL dimulai dengan “https://” |
Keamanan | Unsecured | Secured |
Dioperasikan pada | Application layer | Transport layer |
Enkripsi | Tidak ada | Ada |
Sertifikat | Tidak diperlukan | Diperlukan |
Jenis port | Port 80 | Port 443 |
Karakteristik | Rentan terhadap serangan man-in-the-middle dan phishing | Tahan terhadap serangan man-in-the-middle dan dianggap aman terhadap serangan semacam itu |
Contoh | Situs web seperti forum internet, situs pendidikan | Situs web seperti situs web perbankan, gateway pembayaran, situs web belanja, dll |
Validasi nama domain | Situs web HTTP tidak memerlukan SSL | HTTPS memerlukan sertifikat SSL |
Kecepatan | Cepat | Lebih lambat dari HTTP |
HTTP memungkinkan koneksi dapat terenkripsi antara server dan browser dengan menawarkan keamanan data dua arah. Dengan demikian, akses pengguna dapat dilindungi termasuk informasi yang berpotensi sensitif agar tidak dicuri. Sementara itu, dalam protokol HTTPS, transaksi SSL dinegosiasikan dengan bantuan algoritma enkripsi berbasis kunci. Kunci ini umumnya memiliki kekuatan 40 atau 128 bit.
Baca juga: Bedanya Port HTTPS dengan HTTP yang Perlu Diketahui!
Cara kerja HTTPS
HTTPS biasa ditandai dengan gembok hijau (sumber: google)
Saat pengguna memasukkan https:// pada address bar di depan domain, maka perintah ini memberitahu browser untuk terhubung melalui HTTPS. Umumnya, situs yang menjalankan HTTPS akan memiliki pengalihan, jadi meskipun pengguna mengetikkan http://, situs tersebut akan dialihkan untuk mengirimkan melalui koneksi yang aman.
HTTPS juga menggunakan TCP (Transmission Control Protocol) untuk mengirim dan menerima paket data. Transmisi dilakukan melalui port 443 dalam koneksi yang dienkripsi oleh Transport Layer Security (TLS). SSL merupakan sertifikat yang diperlukan untuk mengamankan situs web melalui kunci enkripsi. Sertifikat SSL dianalogikan dengan kartu identitas online. Sertifikat SSL juga mengenkripsi data apa pun yang melewati protokol https.
Ketika pengguna meminta data dari server, maka port akan mencari sertifikat SSL yang akan memverifikasi identitas situs web. Jika semuanya secara teknis telah ditangani dengan baik, maka terjadi suatu proses di mana metode enkripsi diputuskan melalui SSL dan akan terlihat gembok warna hijau di address bar sebelah domain.
Baca juga: Cache Adalah: Definisi, Manfaat, Kekurangan, dan Jenisnya
Fungsi HTTPS
HTTPS memiliki fungsi sebagai kunci data privasi pengunjung (sumber: google)
HTTP dapat dikonfigurasikan menjadi request HTTP(s) untuk mengaktifkan enkripsi. HTTPS merupakan protokol komunikasi internet yang melindungi integritas dan kerahasiaan data antara komputer pengguna dan situs. Pengguna mengharapkan pengalaman online yang aman dan pribadi saat menggunakan situs web. Lantas, mengapa HTTPS penting untuk pengembangan website? Berikut beberapa alasannya.
1. Lebih dipercaya pengguna
HTTPS menggunakan protokol SSL/TLS untuk mengenkripsi komunikasi sehingga penyerang tidak dapat mencuri data. Dengan demikian, berbagai jenis serangan di dunia maya dapat diminimalisasi. Tampilan secure pada halaman awal mesin pencari juga membuat para pengguna lebih memilih mengunjungi website tersebut.
2. Penanda situs "secure" di Chrome dan browser lain
Google kini telah mengambil langkah secara bertahap untuk mendorong situs web mengalihkan URL menjadi HTTPS. Selain itu, Google juga menjadi HTTPS sebagai faktor kualitas untuk meningkatkan hasil penelusuran suatu website.
3. Situs web lebih aman
Dengan HTTPS, data dienkripsi saat terjadi transit dua arah, baik yang menuju maupun datang dari server asal. HTTPS akan menjaga komunikasi tetap aman sehingga pihak yang berniat melakukan kejahatan tidak dapat mengamati data yang sedang dikirim.
Baca juga: Mengenal Microsoft Azure, Cara Kerja, dan Manfaatnya
Dengan demikian, nama pengguna dan kata sandi tidak dapat dicuri saat transit saat pengguna mencoba masuk dalam website. Jika situs web atau aplikasi web harus mengirimkan data sensitif atau pribadi kepada pengguna (misalnya, informasi rekening bank), enkripsi juga dapat melindungi data tersebut.
Itulah beberapa informasi mengenai perbedaan https dan https yang mungkin dapat membantumu lebih memahaminya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk menjaga informasi ketika berselancar di internet, ya! Nah, bagi kamu yang memiliki mimpi untuk dapat berkarier di startup atau perusahaan ternama, yuk, sign up EKRUT sekarang! Jangan khawatir, karena semua proses dan bantuan profesional di talent marketplace EKRUT bisa kamu dapatkan secara gratis.
Sumber:
- keycdn.com
- guru99.com
- developers.google.com