JavaScript dan Python kini menjadi dua bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan untuk membuat aplikasi multi-platform. Meski baru dirilis empat tahun setelah Python, JavaScript mampu mendominasi tingkat penggunaan bahasa pemrograman selama beberapa tahun.
Namun, JavaScript tampaknya akan segera menemukan rival yang tak kalah berat dalam hal kepopuleran, yakni Python. Sejauh manakah peran dua bahasa pemrograman tersebut?
1. Dominasi JavaScript
Dirilis pada 1995, JavaScript masih eksis menjadi bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan untuk membuat situs interaktif. Sekitar 94,9 persen situs yang ada di dunia saat ini dibuat dengan JavaScript.
Berdasarkan hasil survey dari Stack Overflow, JavaScript berhasil menempati posisi tertinggi sebagai bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan.
Setidaknya ada tiga alasan yang membuat JavaScript menjadi bahasa pemrograman paling populer, antara lain:
- JavaScript dapat digunakan di sisi klien dan server. Karena itu, bahasa pemrograman ini mudah digunakan oleh para pengembang.
- JavaScript dapat digunakan lintas platform. Sebagai contoh, dengan menggunakan pustaka React Native JavaScript, kamu dapat membuat aplikasi yang dapat dijalankan di desktop dan ponsel.
- JavaScript memiliki komunitas pengguna aktif yang luas. Karena tanpa komunitas tersebut, JavaScript tak akan bisa meraih popularitasnya.
Baca juga: 6 JavaScript charting library untuk visualisasi data
2. Python yang meroket
Di samping kepopuleran JavaScript, diam-diam Python mulai mengambil hati para programmer. Apalagi Python memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki JavaScript, antara lain mampu membangun aplikasi, dapat digunakan untuk analisis data, dan membuat algoritma pembelajaran mesin.
Setidaknya ada tiga alasan yang membuat Python menjadi bahasa pemrograman paling populer, yaitu:
- Python merupakan bahasa pemrograman yang sederhana dan mudah untuk dibaca. Hal ini tentu akan menjadi keuntungan bagi para programmer ketika bekerja.
- Python juga merupakan bahasa pemrograman yang efisien untuk digunakan. Bahkan, Python menjadi bahasa pemrograman pilihan bagi pemrogram di bidang pembelajaran mesin dan ilmu data. Selain itu, Python juga memiliki beberapa pustaka pemrograman yang mampu membantu para pemrogram.
- Seperti JavaScript, Python juga memiliki komunitas pengguna. Komunitas ini pun turut membantu dalam memberikan panduan bagi para pemrogram lain yang ingin menggunakan bahasa pemrograman Python.
Dari ketiga alasan di atas, Python pun mampu menempati posisi ketiga sebagai bahasa pemrograman terpopuler berdasarkan Indeks Komunitas Pemrograman TIOBE pada September 2018. Secara umum, JavaScript memang masih menjadi bahasa pemrograman yang paling diminati.
Namun, bukan tidak mungkin bahwa dalam beberapa tahun ke depan Python mampu menyalip posisi JavaScript dalam berbagai peringkat serupa. Menurutmu, mungkinkah itu terjadi?
Last update: 29 September 2019
Sumber: