Sebagian besar dari kita harus berurusan dengan tugas desain grafik di tempat kerja. Terutama bagi kamu yang bekerja di bidang digital marketing. Mungkin kamu pernah mendapat tugas kantor untuk menyiapkan presentasi. Atau diminta membuat infografik untuk konten untuk media sosial maupun situs perusahaan?
Ada banyak hal yang mesti kamu perhatikan. Mulai dari font, hingga warna yang sesuai skema warna perusahaan. Jangan keburu panik! Ada panduan untuk menciptakan desain bagi kamu yang masih baru di dunia ini.
Perhatikan elemen utama
Salah satu ciri paling umum dari desain yang buruk adalah ketika kita tidak dapat langsung menangkap elemen utama. Kita perlu membedakan informasi penting, seperti pemilihan foto atau gambar, font, frasa, angka maupun tombol. Semua elemen tersebut ternyata memiliki bobot visual terbesar.
Artinya, kamu perlu memberikan perhatian lebih kepada pesan yang disampaikan melalui desain tersebut dengan bantuan ukuran, warna, bentuk, tekstur dan penempatan elemen-elemen lain. Contohnya, jika kamu ingin membuat desain materi sebuah event. Di sini, kita dapat melihat bahwa nama acara adalah elemen utama, sementara teks sekunder jauh lebih kecil dan latar belakangnya bisa dibuat blur.
Tempatkan komponen dengan sesuai
Setelah kamu mendefinisikan elemen utama dalam desain, saatnya untuk menempatkan semua komponen lainnya sesuai dengan ukuran dan jenisnya. Hierarki visual membuat grafik lebih mudah dibaca dan dipahami dan membuat semua konten menjadi mudah dibaca. Kamu bisa menempatkan paragraf, poin-poin, sorotan warna, dan bingkai. Gunakan pengulangan elemen.
Elemen yang identik, membuat navigasi lebih mudah dan membuat desain yang mulus. Sisakan ruang kosong (blank space) yang cukup. Tidak ada yang lebih buruk daripada desain yang dipenuhi dengan elemen. Diperlukan cukup ruang kosong di halaman desain, yang membuatnya mudah dibaca dan rapi. Misalnya, saat membuat presentasi, teks harus dibagi menjadi poin-poin agar lebih mudah dibaca dan terlihat rapi.
Jangan bermain dengan font
Tipografi adalah ilmu besar yang butuh waktu bertahun-tahun untuk dipahami. Meski demikian, ada aturan universal yang dapat kamu ikuti dengan pilihan font. Gunakan font Grotesque (yang tanpa serif) untuk teks dan font Antiqua (dengan serif) untuk blok teks.
Ketika kamu menempatkan teks di atas gambar, pastikan itu dapat dibaca. Kamu bisa membuat gambar lebih gelap atau menyesuaikan latar belakang dengan bantuan filter warna dan buram.
Sumber: blog.printed.com
Semakin sederhana, semakin baik
Jangan memikirkan desain sebagai cara dekorasi. Membuat grafik adalah tentang mengubah informasi yang rumit menjadi konten yang menarik dan sederhana secara visual. Jika kamu perlu membuat selebaran (brosur) penjualan, jangan sertakan informasi tentang koleksi baru dan sekumpulan foto produk. Gunakan efek dekoratif seperti stiker, gradien, dan bayangan dengan hati-hati. Kamu cukup memasukkan judul, deskripsi singkat dan foto untuk menerjemahkan pesan utama.
Desain harus relevan
Selalu pikirkan tentang target audiens yang kamu sasar. Kapan dan di mana mereka akan melihatnya? Pertimbangkan panduan brand perusahaan kamu dan skema warna yang ada. Misalnya, warna pastel dan ilustrasi unik bisa jadi kombinasi klasik untuk undangan.
Gunakan template
Temukanlah referensi berbagai desain menarik dan aplikasikan dalam karyamu. Kamu bisa mencoba Dribbble dan Behance. Kamu dapat menghemat waktumu dengan menggunakan desain template dari Crello untuk marketing, serta Google Slide dan Slide, untuk presentasi serta user interface (UI).
Jangan berhenti melakukan eksplorasi, meski kamu bukan desainer profesional. Yang penting, latihlah selera visualmu, dan dapatkan inspirasi dengan menggunakan tool yang tepat.
Sumber:
contentmarketinginstitute.com
techarea.co.id
infocreativemedia.com
duitpintar.com
crello.com