Apakah kamu seorang product developer dan sedang menghadapi kendala yang bersinggungan dengan sumber daya manusia?
Kamu bisa menggunakan metode Agile sebagai solusi melalui Scrum. Mungkin kamu sudah sedikit familiar dengan Scrum, kerangka kerja sederhana untuk mengembangkan suatu produk.
Seperti dilansir techinasia.com, perusahan besar seperti Google, Netflix, Spotify dan Microsoft sudah menggunakan Scrum lho! Bahkan saat ini, startup pun telah mengadopsi kerangka kerja tersebut. Nah, sebelum mengaplikasikan Scrum dalam kehidupan sehari-hari, kamu wajib memahami enam tahap Scrum untuk product developer berikut ini.
1. Product backlog
Semua anggota harus terlibat dalam product backlog - EKRUT
Product backlog merupakan tahap pertama Scrum untuk product developer yang mesti kamu pahami.
Semua anggota tim terlibat dalam proses product backlog. Tahap ini bertujuan untuk mengumpulkan daftar persyaratan proyek tentang deskripsi singkat fungsionalitas yang diinginkan dari sebuah produk.
Setelah tujuan itu diketahui kemudian dibagi menjadi bagian-bagian kecil yang memiliki nilai dan layak dikembangkan.
Biasanya pemilik proyek akan menentukan skala prioritas dalam pengerjaan bagain-bagian terkecil tersebut yang menghasilkan to do list.
2. Backlog Refinement
Yang harus diperhatikan dalam proses ini adalah breakdown kebutuhan dan estimasi yang diperlukan - EKRUT
Product backlog tadi harus diperhatikan oleh tim Scrum untuk dilakukan perencanaan. Tak heran hal-hal yang harus diperhatian dalam proses ini yaitu melakukan breakdown kebutuhan dan proses estimasi penghalusan backlog refinement sambil membuat perencanaan sprint.
3. Sprint planning meeting
Setiap tim harus mengidentifikasi tugas masing-masing - EKRUT
Proses sprint planning menjadi yang terpenting sebelum menjalankan suatu sprint.
Apa itu sprint? Sprint dapat diilustrasikan sebagai kotak waktu dengan durasi satu hingga empat pekan. Dalam jangka waktu ini, para pengembang fokus mencapai target tertentu.
Pada fase ini semua tim berkumpul untuk mengidentifikasi tugas masing-masing. Selain itu, jadwal rilis dari masing-masing tim pun dibicarakan di sini.
Baca juga: Apa tugas Product Manager dan kemampuan yang harus dimiliki?
4. Daily scrum
Daily scrum adalah tahap scrum untuk evaluasi dari update pekerjaan harian - EKRUT
Tahap Scrum ini bisa dikatakan sebagai evaluasi, karena para anggota tim menyampaikan update pekerjaan harian masing-masing. Berbagai kendala pun bisa didiskusikan di sini.
Proses daily scrum ini dijalankan setiap hari, selama sprint berlangsung.
5. Sprint review meeting
Tahap scrum ini dilakukan setiap satu sprint selesai-EKRUT
Dalam tahapan ini, setiap anggota tim mendemonstrasikan yang sudah diselesaikan dalam periode satu sprint. Dengan kata lain, sprint review ini dilakukan setiap satu sprint selesai.
Baca juga: Panduan kerja: 100 hari pertama Product Manager
6. Sprint retrospective
Tahap scrum sprint retrospective adalah kesempatan untuk evaluasi dan membuat rencana peningkatan di sprint berikutnya.
Pada setiap sprint yang berakhir, akan ada sprint restrospective. Semua anggota tim bisa menyampaikan pendapat dan evaluasi mengenai kinerja selama menerapkan Scrum. Namun, hal-hal teknis dari proyek yang digarap, tidak ikut dibahas di sini.
Itulah informasi singkat mengenai tahap Scrum untuk product developer. Scrum tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan, tapi juga pelanggan dan semua stakeholder terkait.
Jadi, tak ada salahnya untuk mencoba Scrum dalam menjalankan suatu proyek, terutama yang bersinggungan dengan teknologi. Apakah kamu siap?
Last update: 29 August 2020
Sumber:
- techinasia.com
- dictio.id
- sistem-informasi.xyz