Meskipun saat ini profesi product manager terbilang populer dan diperlukan di berbagai jenis perusahaan termasuk startup, masih banyak yang salah paham terhadap profesi ini. Seorang product manager ternyata memiliki latar belakang pendidikan yang beragam, tanggung jawab yang kompleks, dan peran pekerjaan yang sangat bervariasi di setiap perusahaan.
Mereka biasanya menjembatani divisi yang menaungi developer, baik itu designer maupun engineer, dengan divisi marketing. Product manager meneliti peluang, memandu strategi, serta memberikan dukungan untuk berbagai fitur yang diluncurkan. Nah, kesalahan apa saja sih yang masih ada di dalam benak publik tentang product manager?
Product manager adalah “mini CEO”
Masih banyak orang yang menilai seorang product manager sebagai mini CEO, atau bahkan CEO! Pada dasarnya, CEO bertanggung jawab terhadap manajemen secara langsung dan memiliki hak dalam pengambilan keputusan.
Kenyataannya, product manager tidak seperti itu. Jadi, ini adalah kesalahpahaman signifikan. Selain itu, jika product manager bertindak seolah-olah CEO, tentu akan muncul penolakan dari timnya sendiri.
Product manager berperan dalam pengambilan keputusan
Para product manager bertanggung jawab atas kecepatan dan kualitas pengambilan keputusan. Namun, bukan berarti mereka membuat sebagian dari keputusan tersebut. Product manager bertugas menjadi fasilitator utama untuk mengumpulkan ide-ide terbaik dari tim product dan berkoordinasi dengan divisi lain. Oleh karena itu, product manager harus mengatur trade-off untuk dipelajari dan menyusun diskusi, baik dengan internal tim maupun divisi lain.
Product manager sebagai generator ide
Sebenarnya, berbagai ide pengembangan produk bisa datang dari setiap divisi. Kurang tepat jika product manager disebut sebagai generator ide. Seorang product manager memang perlu melibatkan diri dalam diskusi di timnya untuk menghasilkan ide produk. Jadi, tetap diperlukan brainstoriming dan penyatuan ide dari para anggota tim.
Product manager harus miliki gelar sarjana teknik
Banyak yang beranggapan bahwa seorang product manager yang mengerti product harus memiliki gelar di bidang teknik. Anggapan tersebut merupakan kesalahpahaman. Sebab, product manager bisa saja berasal dari berbagai latar belakang pendidikan. Yang penting, seorang product manager selalu memiliki rasa ingin tahu terhadap teknologi yang diterapkan dalam setiap proyek. Ilmu komunikasi, kepemimpinan, dan kreativitas juga dibutuhkan untuk mengisi posisi tersebut.
Apakah kamu juga sempat memiliki pandangan di atas, tentang profesi product manager? Kamu bisa lho, menjadi seorang product manager, dengan atau tanpa gelar sarjana di bidang teknik maupun IT. Caranya, cukup bergabung dengan talent marketplace EKRUT dan mengisi profilmu sekali saja di sana. Selanjutnya, kamu sudah berpeluang direkrut berbagai perusahaan yang membutuhkan kandidat berkualitas seperti kamu!
Sumber:
qz.com
aha.io
medium.com
productplan.com