Belum lama ini, trojan CryptoShuffler dilaporkan mencuri aset senilai US$ 150 ribu atau setara dengan Rp 2,1 miliar. Trojan tersebut menginfeksi pemilik aset mata uang digital atau cryptocurrency (kripto) seperti Bitcoin, dengan cara mengganti alamat situs aset kripto pengguna dengan alamat situs lain yang sudah disusupi oleh peretas. Oleh karena itu, jika kamu punya atau berencana memiliki aset kripto, ada tiga langkah antisipasi yang harus disiapkan.
Hardware wallets
Para pemilik aset kripto pemula biasanya tak memiliki hardware wallets. Hardware wallets merupakan alat fisik yang tidak terhubung ke Internet dan digunakan untuk menyimpan data pribadi pengguna. Tentunya, alat ini tak bisa disusupi oleh peretas. Hardware wallets seperti Trezor atau Ledger Nano S mungkin harganya memang cukup mahal. Namun, alat ini dapat melindungimu dari kerugian yang lebih banyak di kemudian hari.
Password unik dan kuat
Riset menunjukkan, situs yang berhubungan dengan akses mata uang kripto merupakan target utama para peretas. Artinya, kamu harus menggunakan kata sandi yang betul-betul unik dan kuat. Agar tidak lupa, kamu bisa menggunakan aplikasi pencatat kata sandi seperti LastPass yang mampu membuat password unik dan menyimpannya secara offline.
Selain itu, untuk mencegah ancaman siber, kamu juga perlu mengecek tautan yang akan dibuka ketika bertransaksi dengan mata uang kripto. Pastikan bahwa tautan yang kamu klik merupakan tautan yang asli dan bukan tautan palsu dari peretas. Karena itu, jangan pernah membuka dokumen dari email atau tautan yang tidak kamu kenali.
Indeks dengan produk terdaftar
Untuk alasan keamanan bertransaksi, kamu sebaiknya menggunakan indeks dengan produk yang terdaftar di bursa sehingga dapat diperdagangkan. Indeks ini digunakan sebagai tolok ukur untuk produk terdaftar di bursa, yang memungkinkan investor memperdagangkan seluruh sektor dengan mudah dan mengelola portofolio rumit.
Akhir-akhir ini, memang belum ada indeks yang terkenal di pasar kripto. Namun, salah satu yang menarik dan paling menjanjikan adalah Cryptoindex 100. Cryptoindex 100 merupakan indeks otomatis yang terdiri dari algoritme canggih menggunakan teknologi AI Neural Networks.
Jadi, sebelum kamu lebih jauh berinvestasi dengan menggunakan instrumen cyrptocurrency, siapkan tiga langkah antisipasi tersebut ya!
Sumber:
- hackernoon.com
- kontan.co.id
- antaranews.com