Bekerja bukan semata-mata tentang menyelesaikan pekerjaanmu. Lebih dari itu, bekerja menuntutmu untuk menjadi pribadi yang semakin baik setiap harinya. Apalagi bila kamu memiliki posisi yang lebih tinggi riwayat pekerjaan sebelumnya.
Untuk menjadi karyawan yang lebih baik, tentu kamu perlu menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang bisa terjadi di kantor. Karena itu, coba simak sepuluh tipe karyawan berikut yang tak boleh kamu tiru.
Karyawan “spesial”
Karyawan spesial suka berlaku sesuka diri - EKRUT
Karyawan ini merasa bahwa tak ada aturan yang mengikat di kantor. Ia sering datang terlambat dan selalu sibuk dengan ponselnya. Kadang, atasan malah membiarkan karyawan semacam ini terus melakukan kebiasaannya.
Terlalu ambisius
Terlalu ambisius terkadang membuat karyawna rela melakukan segala cara untuk mencapai keinginan - EKRUT
Pekerja keras yang ingin meraih kesuksesan merupakan panutan bagi setiap karyawan. Namun, tak ada yang suka dengan orang-orang yang malas tetapi kelewat ambisius dan masih ingin menjilat atasan untuk meraih promosi.
Baca juga: Perfeksionis: kelebihan atau kekurangan?
Pengadu
Jangan sampai kamu dicap pengadu di tempat kerja - EKRUT
Bila ada hal-hal yang berbahaya terjadi di kantormu, seperti pelecehan seksual atau perilaku ilegal lainnya, hal itu penting untuk diadukan.
Namun, bila rekan kerjamu datang terlambat atau makan siang sampai berjam-jam, cobalah untuk menahan diri dan tidak mengadu karena pasti ada pihak lain yang akan menangani mereka. Jangan sampai kamu dicap sebagai pengadu dan dijauhi rekan-rekanmu.
Tak tahu batas
Karyawan yang tidak tahu batasan tidak memahami pentingnya privasi - EKRUT
Ada saja karyawan di kantor yang suka memberi tahu semua hal pribadinya hanya untuk menjawab satu pertanyaan. Hal ini perlu dihentikan karena dapat mengganggu karyawan lainnya. Di dalam rumah pun, kamu masih memiliki privasi, bukan? Apalagi saat berada di tempat publik.
Sering bertelepon
Karyawan dengan tipe ini suka mencuri-curi waktu untuk menelepon - EKRUT
Ada pula karyawan yang tak tahu waktu dengan menelepon setiap waktu. Hal ini cukup mengganggu bila ruang kerjamu tak terlalu besar dan suaranya akan terdengar dengan kencang.
Pembenci HRD
Karyawan yang membeci HRD menganggap HRD sebagai lawan - EKRUT
Wajar bila ada yang tak suka dengan tim HRD yang galak dan tak bersahabat. Namun, percayalah, mereka sudah berada di posisi tersebut bertahun-tahun.
Mereka tahu yang harus dilakukan. Karena itu, bila gaji atau permintaan cutimu tak diterima, berhentilah mengeluh dan buktikan bahwa kamu memang pantas mendapatkannya.
Tukang drama
Karyawan yang suka drama suka melebih-lebihkan sesuatu - EKRUT
Karyawan tipe ini sering melebih-lebihkan sesuatu seolah-olah dunia akan kiamat. Perilaku demikian harus dikurangi agar tak mengganggu karyawan lainnya. Namun, beda cerita bila drama yang dilakukan hanya untuk bahan lelucon.
Baca juga: 5 Cara mengatasi bullying di tempat kerja
Tak mau tahu
Karyawan yang tidak mau tahu susah untuk berempati - EKRUT
Karena seorang karyawan dikontrak untuk mengisi posisi tertentu, lantas ia tak mau membantu mengerjakan hal lain, meskipun bukan bagian dari tugasnya. Karyawan ini sedikit mengganggu karena kerja sama merupakan hal penting dalam lingkungan kerja.
Pengancam
Karyawan yang suka mengancam secara tidak langsung dapat dianggap sebagai pelaku bullying - EKRUT
Berhentilah meladeni karyawan yang suka mengancam ini dan itu. Karena semua permasalahan tetap bisa diselesaikan dengan kepala dingin.
Hobi komplain
Karyawan yang suka komplain menebarkan energi negatif untuk tim - EKRUT
Ada juga karyawan yang tak bisa menerima segala keputusan atasan. Ia selalu memberikan komplain atas hal-hal. Padahal, seorang atasan juga pasti memikirkan apa yang terbaik bagi perusahaannya.
Tukang absen
Karyawan yang sering absen tanpa pemberitahuan dapat menggangu jalannya pekerjaan - EKRUT
Karyawan yang berulang kali absen secara misterius dianggap tidak dapat diandalkan dan sulit untuk dipercaya.
Baca juga: 6 Penyebab karyawan terbaik akhirnya resign
Sebelas karakter tersebut tentunya bukan sikap yang baik. Jangan sampai kamu melakukannya di kantor ya!
Sumber:
- themuse.com
- theundercoverrecruiter.com