Di era digital, WFA adalah kegiatan yang sudah sangat lumrah dijalani masyarakat modern. Berbekal laptop atau ponsel pintar terhubung internet, semua orang bisa bekerja di mana pun. WFA adalah singkatan dari Work From Anywhere atau Bekerja di mana pun. Sebenarnya, WFA adalah tren yang bukan terbilang baru, terlebih setelah pandemi melanda.
Banyak perusahaan menerapkan kebijakan pembatasan WFO (Work From Office) dan memilih WFH (Work From Home) untuk menekan penyebaran COVID-19. Sejauh ini, WFA adalah salah satu kebijakan di tempat kerja yang membantu meningkatkan produktivitas. Untuk memahami lebih lanjut tentang istilah WFA, WFH, hingga WFO, beserta tipsnya, baca sampai akhir ulasan kali ini, yuk!
Apa itu WFA?
WFA menawarkan fleksibilitas dan portabilitas yang mudah. (Sumber: Pexels)
Work From Anywhere atau WFA adalah sistem kerja yang fleksibel dimana perusahaan memberdayakan karyawan agar bisa bekerja dari mana pun, sambil tetap selaras dengan budaya dan tujuan perusahaan secara mandiri.
WFA adalah metode atau gaya bekerja yang bisa dilakukan di mana pun. Contohnya, di kereta api, di kantor, di rumah, di co-working space, di kafe, dan lainnya. Konsep WFA adalah memungkinkan karyawan agar lebih produktif dalam membagi waktu antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.
Konsep WFO, WFH, dan WFA adalah beberapa solusi yang bisa dipilih sesuai kebutuhan perusahaan. Yang paling penting, karyawan mampu mencapai target perusahaan dan menjaga komitmen bekerja secara profesional.
Baca juga: Rekomendasi Work From Cafe Ternyaman di Jakarta Selatan
Mana yang lebih produktif antara WFO, WFH, dan WFA?
Berbekal laptop atau ponsel pintar terhubung internet, kamu bisa WFA. (Sumber: Pexels)
Bila dibandingkan antara WFO, WFH, dan WFA, kira-kira manakah yang paling produktif dan terbaik untuk diterapkan dalam perusahaan? Jawabannya, bergantung pada jenis perusahaan. Sebab, ada beberapa jenis usaha yang tidak bisa memberlakukan WFA atau WFH sepenuhnya. Salah satu contohnya seperti maskapai penerbangan, layanan kesehatan, jasa konstruksi, dan lain-lain. Di sisi lain, kantor atau perusahaan perlu menyesuaikan standar jam kerja dan beban pekerjaan masing-masing pegawai. Sehingga, penerapan WFO, WFH, maupun WFA, harus dapat memenuhi kriteria tersebut.
Baca juga: 10 Coworking Space Jogja yang Nyaman untuk Kerja
Manfaat WFA
WFA dianggap selaras dengan gaya hidup milenial yang ingin keseimbangan karir dan keluarga. (Sumber: Pexels)
Sudah banyak perusahaan yang mengakui kegunaan dan fungsi WFA. Selain dari segi fleksibilitas, karyawan WFA juga merasa lebih nyaman bekerja tanpa repot terjebak kemacetan seperti pegawai kantoran pada umumnya. Adapun manfaat lainnya dari WFA adalah berikut.
1. Produktivitas lebih tinggi
Sistem kerja WFA adalah memungkinkan karyawan untuk bekerja dimanapun tanpa harus datang ke kantor. Dengan cara ini, karyawan bisa memilih lingkungan kerja yang tepat sesuai preferensi. Misalnya, bekerja di kedai kopi, perpustakaan, co-working space, rumah, atau bahkan di tepi pantai. Karyawan yang bekerja nyaman akan lebih produktif dalam menyelesaikan tugasnya.
2. Biaya fasilitas lebih rendah
Manfaat lain dari WFA adalah menghemat anggaran peralatan perusahaan. Bahkan, beberapa startup ternama dapat memiliki karyawan yang bekerja jarak jauh dari belahan dunia lain. Perusahaan dapat menghemat biaya listrik, pembelian inventaris komputer, meja dan kursi, dan biaya transportasi.
Baca juga: 7 Game Virtual Team Building Saat Remote Working
Kekurangan WFA
Tidak terpaku harus ke kantor setiap hari, WFA sangat diminati generasi muda. (Sumber: Pexels)
Selain memberikan manfaat, WFA juga memiliki sisi negatif. Kekurangan WFA adalah sistem monitoring karyawan yang rendah. Mengelola tim yang bekerja jarak jauh bisa sangat menantang ketika tidak bisa bertatap muka langsung. Apabila karyawan tidak disiplin waktu atau keliru mengartikan tugas yang diberikan, bisa menyebabkan pemborosan waktu dan uang bagi perusahaan.
Baca juga: 13 Rekomendasi Tempat Healing di Jakarta [2022]
5 Tips melakukan WFA agar kerja lancar
Pastikan koneksi internet stabil dan lingkungan mendukung agar WFA lancar. (Sumber: Pexels)
Bisnismu ingin menerapkan WFA? Coba ikuti terlebih dulu beberapa tipsnya berikut.
1. Mengelola jadwal
Meski tak harus datang ke kantor setiap hari, tetapi kamu perlu tetap mengelola jadwal kerja. Hindari menunda-nunda pekerjaan agar proyek dapat selesai sesuai target yang ditentukan. Buatlah daftar kegiatan setiap hari dan mematuhi jam kerja tersebut.
2. Simpan di Cloud
Selanjutnya, agar lancar bekerja WFA adalah menyimpan semua pekerjaan di Cloud. Kamu bisa memakai Google Drive, Dropbox, atau penyimpanan Cloud berbasis website lainnya agar bebas mengorganisir pekerjaan setiap saat.
3. Amankan koneksi
Karena kamu bekerja online, tips ketiga WFA adalah memastikan koneksi tetap aman ketika menjelajah internet. Sebisa mungkin, hindari memakai koneksi WiFi di tempat umum agar terhindar dari peretasan atau terinfeksi virus.
4. Ubah kata sandi
Laptop maupun ponsel harus diamankan dari berbagai skenario cybercrime. Bila perlu, ubah kata sandi secara teratur untuk melindungi dokumen dan data penting di perangkat desktop maupun seluler. Sebagai pengaman tambahan, jangan lupa meng-install software anti-virus, anti-malware, firewall, dan sebagainya.
5. Berhati-hati memakai media sosial
Media sosial seringkali menjadi hiburan tersendiri bagi karyawan WFA. Namun, tetap berhati-hati ketika membuka media sosial. Hindari meng-klik tautan atau membuka website yang mencurigakan saat WFA.
Baca juga: 5 Tips olahraga ringan selama WFH yang bisa kamu coba
Itulah tadi sejumlah informasi mengenai WFA. Bagaimana, apakah kamu tertarik mencoba WFA? WFA adalah solusi ideal bagi milenial yang ingin bekerja secara fleksibel tanpa repot datang ke kantor. Siapa tahu dengan cara ini kamu bisa lebih mudah mengembangkan karier, karena bisa lebih produktif dan semakin kreatif bekerja dari mana saja.
Bila kamu sudah memiliki portofolio maupun fresh graduate, ini saatnya mendaftarkan diri ke EKRUT. Hanya di EKRUT, kamu bisa lebih mudah mendapatkan peluang karier sesuai bidang dalam hitungan minggu. Sign up EKRUT dan unggah portofoliomu sekarang juga!
Sumber:
- eddy.com
- pragmaticthinking.com