Di Jepang terkenal istilah wabi sabi, yaitu filosofi yang kerap digambarkan sebagai cara menemukan keindahan dalam ketidaksempurnaan. Wabi sabi merupakan pandangan yang berpusat pada penerimaan terhadap kefanaan dan ketidaksempurnaan. Lalu, bagaimana cara menerapkan wabi sabi? Untuk lebih jelasnya, simak artikel berikut ini!
Baca juga: Mengenal “Kaizen” Filosofi ala Jepang untuk Memperbaiki Manajemen Perusahaan
Apa itu wabi sabi?
wabi sabi adalah menghargai keindahan dari ketidaksempurnaan. (sumber: pexels)
Wabi sabi merupakan filosofi hidup orang Jepang dengan cara menerima ketidaksempurnaan dan memanfaatkan hidup sebaik-baiknya. Wabi sabi mendorong kamu untuk lebih berfokus pada keindahan yang dimiliki dibanding berharap kepada hal yang tidak kamu terima.
Selain itu, wabi sabi sangat cocok diterapkan pada masyarakat modern saat ini yang terus menerus mengejar kesempurnaan. Dapat dilihat bahwa manusia mengejar berbagai aspek yang pada akhirnya menyebabkan depresi, cemas, dan stres. Filosofi Jepang ini bisa juga digunakan untuk mengurangi gaya hidup yang sangat konsumtif dan selalu mengikuti tren yang tidak ada habisnya.
Keaslian adalah bagian penting yang diangkat wabi sabi. Walaupun ada sebuah ketidaksempurnaan, namun hal itu adalah sebuah lambang waktu telah berlalu. Jika diterapkan pada diri sendiri, wabi sabi membantu kamu menerima kekurangan dan mensyukuri apa yang dipunya saat ini. Membawa wabi sabi dalam kehidupan hanya dibutuhkan pikiran tenang yang bisa menghargai keindahan dalam ketidaksempurnaan dan kesediaan menerima segala sesuatu sebagaimana adanya.
Baca juga: 4 Konsep ikigai dan cara menerapkannya di dunia kerja
Sejarah wabi sabi
wabi sabi merupakan konsep buddhisme zen. (sumber: pexels)
Wabi sabi pertama kali muncul dalam dinasti Tiongkok pada 960-1279 M. Pada awalnya, wabi sabi merupakan konsep Buddhisme Zen. Wabi sabi mengajarkan tentang penerimaan mengenai kefanaan dunia dengan mensyukuri ketidaksempurnaan hidup.
Sebelumnya, wabi sabi merupakan konsep yang terpisah. Wabi adalah cara untuk mengapresiasi suatu keindahan atau kesederhanaan. Sementara itu, sabi adalah penggambaran mengenai waktu yang memengaruhi kerusakan.
Misalnya, barang-barang lama yang sudah rusak dan akhirnya dipandang sebagai keindahan karena penuaan. Sekitar 700 tahun lalu, penerimaan kekosongan dan ketidaksempurnaan bangsawan Jepang dihormati sebagai suatu langkah awal menuju pencerahan. Maka dapat disimpulkan bahwa wabi sabi adalah sebuah filosofi yang mengajarkan untuk melihat keindahan dalam ketidaksempurnaan.
Baca juga: Hidup Sederhana Buat Lebih Bahagia? 5 Tips untuk Memulainya
Cara menerapkan wabi sabi dalam kehidupan sehari-hari
menerapkan wabi sabi dapat membuat hidup lebih bermakna. (sumber: pexels)
Dari sudut pandang psikologis, konsultan psikologi Marianna Pogosyan menjelaskan di situs web Psychology Today bahwa wabi sabi memberikan jeda di tengah kehidupan yang terus mengejar kesempurnaan. Menurutnya, konsep wabi sabi adalah ruang terbuka untuk penerimaan, pengampunan, dan perhatian. Bagi diri sendiri, konsep wabi sabi memungkinkan seseorang untuk tak lagi menyesali kekurangan atau pengalaman pahit yang pernah dirasakan.
Menerapkan konsep wabi sabi tentunya akan membuat hidup lebih bermakna. Berikut ini adalah beberapa cara menerapkan wabi sabi dalam kehidupan sehari-hari.
1. Menerapkan rasa “cukup” atau “less is more”
Hidup di era modern menuntut kamu untuk menjadi sempurna agar bisa bersaing dan bertahan dalam setiap harinya. Tanpa kamu sadari, tuntutan inilah yang membuatmu tak bisa menoleransi kekurangan dan ketidaksempurnaan yang berujung pada perasaan gelisah, cemas, dan tidak puas.
Untuk mencegah obsesi pada kesempurnaan, konsep wabi sabi berperan penting dan perlu diterapkan. Konsep dasar wabi-sabi adalah menerima segala ketidaksempurnaan dengan apa adanya. Sebab, mudah merasa cukup atau less is more akan membuatmu lebih menghargai kehidupan dan bahagia.
2. Menerima ketidaksempurnaan
Tak cukup hanya menjadi baik, sekarang standar untuk dianggap ada harus menjadi lengkap dan sempurna. Nah, dalam konsep wabi sabi, kamu akan diajak berhenti mencari kesempurnaan. Sebab, untuk menjadi bahagia tak harus menjadi sempurna. Justru ketidaksempurnaan itulah yang akan menjadikan dirimu autentik.
3. Mengakui kekurangan
Kekurangan yang kamu miliki membuat kamu menjadi manusia seutuhnya. Pasalnya, tanpa kamu sadari, hal-hal yang sering dianggap kekurangan justru menjadi daya tarik. Oleh karena itu, kekurangan menjadikan dirimu unik dan menarik.
4. Menghargai apa yang telah dimiliki
Konsep wabi sabi menjauhkanmu dari ambisi yang berlebihan. Kamu dianjurkan untuk menghalau diri dari nafsu dan keinginan yang tiada habisnya. Menghargai apa yang telah diberikan merupakan bentuk nyata menerapkan konsep wabi sabi sehingga hidup menjadi lebih bahagia.
5. Mengembangkan apa yang telah dianugerahkan
Selain menerima dan bersyukur, konsep wabi sabi juga mengajakmu mengembangkan apa yang telah diberikan, seperti nikmat kesehatan yang harus dijaga dengan menerapkan pola hidup sehat.
Baca juga: 10 Cara agar percaya diri meningkat dan hidup lebih bahagia
Itulah informasi mengenai wabi sabi dalam menghargai keindahan dari ketidaksempurnaan. Konsep wabi sabi dapat mengubah pandangan mengenai hidup yang awalnya menginginkan sebuah kesempurnaan menjadi sikap menghargai. Dengan menerapkan wabi sabi, maka akan menciptakan hidup yang lebih nyaman dan menenangkan. Wabi sabi berfokus pada sebuah rasa syukur yang sudah dimiliki dibanding menginginkan hal baru. Mengubah pandangan hidup ini akan membantu kamu untuk selalu merasa damai dan cukup tentang apa yang sudah terjadi. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat untukmu, ya!
Selain melalui artikel dari EKRUT Media, kamu juga bisa memperoleh berbagai informasi dan tips menarik seputar karier melalui YouTube EKRUT Official. Tak hanya itu, jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Sumber:
- japanobjects.com
- japanology.org
- omaritani.com
- psychologytoday.com
- tirto.id
- kumparan.com