Media media sosial sepopuler Facebook biasanya selalu mengalami peningkatan valuasi. Namun, dalam laporan keuangan 2018 ini, valuasi Facebook mengalami penurunan. Bahkan sejumlah informasi mengatakan saham raksasa jejaring sosial Facebook merosot hingga 20 persen dan mengikis nilai valuasi Facebook sebesar US$ 126 miliar atau setara Rp 1.818 triliun. Lalu, apa penyebab dari nilai valuasi yang anjlok ini?
Pertumbuhan pengguna melambat
Penurunan valuasi dan saham media sosial bentukan Mark Zuckerberg ini disebabkan perlambatan pertumbuhan pengguna. Semula, jumlahnya pengguna aktif diperkirakan mencapai 1,49 miliar per hari. Namun pada kuartal terakhir, hanya tercatat 1,47 miliar pengguna aktif per hari.
Dari segi pendapatan, Facebook meraup US$ 13 miliar (Rp 187 triliun) selama tiga bulan terakhir. Dari situ, keuntungan bersihnya US$ 5,1 miliar (Rp 73 triliun), seperti ditulis dalam laporan Facebook. Pendapatan teersebut naik 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, profitnya naik 31 persen dari tahun sebelumnya. Akan tetapi, jika dibandingkan kuartal pertama 2018, pertumbuhan pendapatan Facebook malah melambat tujuh persen.
Bahkan Chief Financial Officer (CFO) Facebook David Wehner meramalkan perlambatan ini masih akan berlanjut hingga kuartal mendatang. Hal ini tak lepas dari berbagai kebijakan baru Facebook soal privasi, yang memberikan para pengguna otoritas lebih terhadap data mereka dan secara tak langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan pendapatan.
Pengaruhi kasus kebocoran data
Kemapanan dan dominasi Facebook mulai goyang pasca terungkapnya kasus kebocoran data oleh firma Cambridge Analytica. Perwakilan Facebook di seluruh dunia pun diminta menghadap ke lembaga legislatif negara-negara setempat untuk dimintai pertanggung jawaban. Kepercayaan pengguna akhirnya menurun dengan gerakan #deleteFacebook yang sempat marak. Oleh karena itu, Facebook harus mengubah kebijakannya dan akhirnya berdampak pada bisnisnya.
Zuckerberg keluar dari deretan orang terkaya di dunia?
Di daftar Indeks Miliarder Bloomberg, Zuckerberg kini di posisi enam dengan kekayaan US$ 70,6 miliar.Posisinya diapit oleh Amancio Ortega, pengusaha Spanyol pemililk brand fashion Zara, dan Carlos Slim Helu, pebisnis asal Meksiko di bidang telekomunikasi dan pertambangan.
Sementara itu, Forbes mencatat kekayaan Zuckerberg tinggal US$ 67,1 miliar. Namun, perihal ranking, Bloomberg dan Forbes sepakat, Zuck kini layak berada di posisi keenam. Kalau kerugian ini terus terjadi, tidak menutup kemungkinan ia terdepak dari sepuluh besar.
Masa depan Facebook
Sejumlah analis pasar modal yakin nilai saham Facebook bakal kembali ke posisi awal. Para analis ini pun mendorong para investor untuk membeli saham Facebook selagi nilainya turun. Dari 47 analis yang mengulas Facebook, sebanyak 43 menganjurkan investor untuk membeli saham tersebut.
Sementara itu, dua analis menyarankan untuk menahan, sedangkan dua lainnya menyarankan untuk menjual saham Facebook. Median target harga mereka adalah US$ 219,30. Namun, pada intinya masih ada harapan Facebook bangkit kembali.
Mendengar informasi ini, apakah kamu terkejut dengan fakta bahwa valuasi Facebook memang anjlok? Atau menurutmu ada harapan bahwa valuasi dan saham Facebook naik kembali?
Sumber:
theverge.com
grid.id
moneysmart.id
kompas.com
katadata.co.id