UX Researcher adalah seseorang yang bekerja untuk mencari informasi dari target pengguna (user) seputar perilaku dan kebutuhan yang kemudian dianalisis untuk menghasilkan desain yang sesuai kebutuhan pengguna.
Seiring berkembangnya dunia digital, profesi ini semakin banyak dibutuhkan. Jika kamu tertarik untuk bekerja sebagai UX Researcher, ada baiknya kamu memahami apa saja pekerjannya dan bagaimana cara menjadi yang andal di bidang ini.
Mengenal UX Researcher
UX Researcher sangat berperan dalam proses desain (Sumber: Shutterstock)
UX Researcher atau User Experience Researcher adalah posisi pekerjaan yang berfokus pada riset target pasar dan mengetahui keinginan mereka untuk memberikan insight yang realistis pada keseluruhan proses desain. UX Researcher adalah orang-orang yang memiliki sifat empati, terorganisir dan berpikir kritis. Untuk mendapatkan informasi yang tepat terkait pengguna, UX Researcher akan menggunakan berbagai metode untuk menemukan masalah dari pengguna dan kesempatan seperti apa yang dimiliki sebuah produk untuk menyelesaikannya. Melalui pengenalan tentang definisi UX Researcher ini, kamu dapat mengetahui bahwa peranan dari seorang UX Researcher sangat penting pada proses UX design.
Tugas UX Researcher
Menganalisis hasil penelitian merupakan pekerjaan seorang UX Researcher - EKRUT
Seperti yang sudah disebutkan di atas, tugas seorang UX Researcher adalah untuk melakukan penelitian mengenai perilaku pengguna dan apa kebutuhannya. Agar lebih jelas, berikut ini adalah beberapa pekerjaan seorang UX Researcher.
- Secara sistematis mengumpulkan data dan informasi mendalam mengenai kebutuhan pengguna
- Menganalisis hasil penelitian
- Bekerja sama dengan Product Manager, Engineer, dan Desainer untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna
Saat melakukan tugasnya, UX Researcher menggunakan beberapa metode user research dan teknik. Adapun 3 metodologi kunci yang digunakan seperti, analisis, observasi, dan melalui pemahaman. Pertama, UX Researcher akan melakukan observasi pengguna untuk melihat bagimana perilaku pengguna dan pandangannya mengenai produk yang sedang dibangun. Setelah itu, ia akan berusaha untuk memahami model mental pengguna.
Melalui model mental pengguna, UX Researcher dapat melihat bagaimana respon pengguna dan apakah pengguna memahami sistem yang berada di produk tersebut. Ketika pengguna membuka situs atau aplikasi, pengguna akan melakukan sesuatu sesuai dengan pola pikir mereka Setelah itu tahap selanjutnya adalah analisis. UX Researcher akan menganalisis informasi yang telah dikumpulkan, membaginya dengan tim, dan kemudian dijadikan sebagai bahan untuk mengambil keputusan rancangan produk.
Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan di antaranya seperti, wawancara langsung, uji penggunaan, survei pengguna, hingga card sorting. Card sorting sendiri digunakan untuk mengevaluasi arsitektur informasi sebuah situs. Metode dalam UX ini dapat memudahkan UX Researcher untuk menemukan struktur dan navigasi situs yang tepat guna.
Baca juga: Pahami perbedaan UI dan UX lebih lengkap di sini
Pendekatan dalam UX research
Survey merupakan salah satu pendekatan dalam UX Research (Sumber: Shutterstock)
Keberadaan UX Researcher diperlukan untuk melakukan riset, supaya pada akhirnya dapat memberikan solusi yang tepat bagi penggunanya. Pada umumnya, seorang UX Researcher akan memulai risetnya dengan metode kualitatif untuk mengetahui kebutuhan dan motivasi dari pengguna. Setelahnya, metode kuantitatif dapat dilakukan untuk menguji hasilnya. Berikut penjelasan lebih lanjut terkait metode riset kualitatif dan kuantitatif.
1. Qualitative research
Metode kualitatif dapat kamu gunakan untuk mendapatkan insight yang lebih luas seperti tentang kebiasaan pengguna, pendapat mereka tentang suatu produk dan lain-lain. Metode kualitatif ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti wawancara dan studi etnografis. Salah satu cara yang bisa dicoba adalah dengan mengundang beberapa pengguna atau target pengguna lalu mewawancarai dengan pertanyaan yang bersifat open-ended untuk menggali lebih jauh tentang kehidupan pengguna. Namun, dalam riset kualitatif, seorang UX Researcher harus sedikit waspada karena metode ini tidak melibatkan angka dan mungkin saja opini pribadi kamu dapat memengaruhi keseluruhan hasil riset.
2. Quantitative research
Riset kuantitatif merupakan metode riset yang terstruktur dan menghasilkan data yang dapat diukur. Contoh dari riset kuantitatif adalah menggunakan survey yang kemudian hasilnya diolah menggunakan metode statistik atau analisis tertentu. Riset kuantitatif dapat digunakan sebagai pelengkap dari riset kualitatif. Misalnya, bertanya “berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk membaca artikel melalui handphone setiap harinya?” melalui survey. Kemudian setelah mendapatkan hasilnya, data tersebut dapat digunakan sebagai dasar saat melakukan wawancara dengan metode kualitatif. Sehingga, data akan menjadi lebih akurat dan lengkap. Namun, kekurangan dari metode kuantitatif adalah data yang didapatkan kurang mendalam, tidak seperti yang dihasilkan dari riset kualitatif.
Saat melakukan riset, penting bagi seorang UX Researcher untuk memilih metode yang tepat. Pasalnya, metode yang tepat akan memberikan dua manfaat yaitu; memberikan manfaat yang tepat bagi riset dan memberikan informasi yang jelas. Sehingga, hasil riset dapat digunakan sebagai insight yang berharga untuk proses desain produk.
Tools UX research yang digunakan
Ada beragam tools yang dapat digunakan sesuai tujuan UX research - EKRUT
Dalam melakukan pekerjaannya, UX Researcher dapat menggunakan tools UX research sebagai penunjang. Ada banyak tools yang dapat digunakan, beberapa di antaranya seperti
- SmartLook. Tool ini merekam apa yang biasa dilakukan pengunjung di sebuah situs serta journey yang mereka lewati saat membuka situs tersebut.
- Localytics. Dengan tool ini peneliti dan tim produk dapat mengidentifikasi siapa pengguna dan bagaimana mereka menggunakan aplikasi.
- Aurelius. Platform ini dapat digunakan oleh tim desain dan produk untuk meneliti dan mendapatkan wawasan dari pengguna untuk tim desain dan produk.
- Lookback.io. Tool ini memungkinkan seorang UI/UX designer dan mobile professional untuk melakukan user research dari jarak jauh, berkomunikasi dengan peserta secara langsung, dan melakukan penelitian terhadap uji coba dari sisi pengguna.
- WEVO. Tool ini dapat membantu UX Researcher untuk mempelajari mengapa pengunjung situs tidak melakukan konversi dan mengikuti rekomendasi.
- Use Hans. UX Researcher dapat menggunakan tool ini untuk berinteraksi langsung dengan pengguna dan mengajukan pertanyaan terkait A/B testing.
- Bugsee. Tool ini berfokus pada pelaporan bug. UX Researcher dapat menggunakan tool ini untuk melacak bug secara lebih efisien.
- Countly. Tools ini digunakan untuk analitik produk mobile apps. Tools ini dapat melacak perjalanan pelanggan di situs, desktop dan aplikasi mobile.
Ini skill yang dibutuhkan untuk menjadi seorang UX Reasercher andal
Jika kamu mau bekerja sebagai UX Researcher, kamu harus bisa mengolah data dan menganalisis - EKRUT
Jika kamu mempunyai keinginan bekerja sebagai UX Researcher, ada beberapa skill atau keahlian yang harus kamu punya, misalnya:
1. Mampu mengolah data dan menganalisis
Hasil penelitian dan analisis dari seorang UX Researcher kemudiannya akan diterapkan ke dalam suatu produk yang akan disajikan kepada pengguna. Itulah kenapa seorang UX Researcher harus mampu menganalisis dan mengolah data dengan baik.
2. Memahami perilaku pengguna
Jika kamu mau menjadi UX Researcher, kamu harus bisa memahami perilaku pengguna (user) dan pengetahuan mengenai perilaku manusia. Misalnya saja seperti dari segi sosiologi, komunikasi, antropologi, psikologi hingga ilmu informasinya.
3. Mengerti proses design thinking
Design thinking adalah proses di mana kamu menciptakan sesuatu yang inovatif dan dapat menjadi solusi bagi masalah yang dimiliki pengguna. Sebagai UX Researcher, penting bagi kamu untuk mengerti proses ini guna menghasilkan produk yang dapat dibutuhkan pengguna.
4. Melakukan perencanaan penelitian
Sebelum menjalankan penelitian, penting bagi kamu untuk merencanakan penelitian dengan matang. Sehingga kamu tahu data apa saja yang perlu dikumpulkan guna mendapatkan hasil sesuai dengan target.
5. Mampu melakukan presentasi mengenai hasil olahan data
Skill lainnya yang dibutuhkan UX Researcher adalah juga harus bisa mempresentasikan hasil data yang sudah kamu olah kepada tim yang bersangkutan. Misalnya saja seperti, tim desain, produk, dan Developer dengan cara yang terorganisir.
6. Mampu menciptakan strategi berdasarkan hasil riset
Bukan hanya sekadar riset dan menganalisis, seorang UX Researcher juga perlu mampu menciptakan strategi yang tepat berdasarkan hasil riset tersebut.
7. Kompetensi domain
UX Researcher yang sebaiknya mengetahui produk pesaing beserta user flow-nya. Ini dibutuhkan untuk membantu mengidentifikasi dan memperbaiki kecocokan product-market fit.
8. Pengetahuan umum tentang software development
UX Researcher diharapkan memiliki pengetahuan umum tentang tahapan pengembangan produk. Mereka harus mengetahui tanggung jawab, kegiatan dan interaksi dalam proses yang terjadi dalam tim.
Proyeksi karier UX Research 2022
UX Researcher terdaftar pada 100 pekerjaan terbaik (Sumber: Shutterstock)
Dilansir dari coursera.org, UX Researcher berada pada kelompok pekerjaan di bidang kreatif digital yang paling banyak dicari di tahun 2022. CNNMoney juga memasukkan UX Researcher sebagai 100 pekerjaan terbaik di Amerika yang diprediksi akan meningkat 19 persen sepanjang tahun 2017 hingga 2027. Gaji yang didapatkan seorang UX Researcher dalam skala internasional adalah $79.300 per tahun.
Melihat data-data yang ada dan pentingnya peranan seorang UX Researcher dalam keseluruhan proses desain. Maka, tidak menutup kemungkinan bahwa UX Researcher juga akan menjadi pekerjaan yang banyak dicari di tahun 2022. Kamu tertarik mencobanya?
Baca juga: 8 Pertanyaan interview untuk UX Researcher
Sekarang kamu sudah tahu apa saja pekerjaan UX Researcher dan skill yang dibutuhkan untuk bisa menjadi sukses di bidang tersebut, bukan? Jadi, mulailah untuk terus mengasah kemampuanmu. Sekarang ini sudah banyak tempat kursus atau platform yang bisa membantu kamu dalam meningkatkan kemampuan serta pengetahuan terbaru seputar UX Researcher. Dengan begini, kamu akan memiliki teman dan pembimbing yang bisa membantumu dalam mengembangkan diri untuk menjadi UX Researcher yang andal. Semoga sukses!
Last updated: 7 September 2021
Sumber:
- springboard.com
- uxplanet.org
- medium.com
- altexsoft.com