Traveloka kabarnya baru saja mengumumkan pendanaan baru yang mereka dapatkan. Total pendanaan yang dikumpulkan perusahaan diperkirakan senilai USD 250 juta atau mencapai sekitar Rp 3.6 triliun.
Dikutip dari berbagai sumber, kabarnya pendanaan ini dipimpin oleh lembaga keuangan global termasuk di dalamnya ada investor yang dahulu sempat menyuntikkan dana seperti East Ventures, GIC, FWD Group, Siam Commercial Bank hingga Qatar Investment Authority (QIA).
Rencananya pendanaan ini akan digunakan perusahaan untuk memperkuat perusahaan dan mendorong upaya memberikan penawaran di bidang-bidang prioritas tertentu seperti bidang gaya hidup, perjalanan dan solusi layanan keuangan.
Dalam pengumuman tersebut, Ferry Unardi selaku CEO Traveloka bercerita bahwa sepanjang 8 tahun berdiri, baru kali ini perusahaan benar-benar terpukul akibat dampak Covid-19.
Pembatasan perjalanan membuat banyak pelanggan Traveloka meminta pengembalian dana kepada perusahaan dan mengakibatkan perusahaan harus melakukan PHK yang kabarnya mencapai 100 orang staf beberapa waktu lalu.
Baca juga: LinkedIn PHK 960 karyawan di seluruh dunia
Tak hanya itu, perusahaan afiliasi Traveloka yakni Airy juga harus menutup bisnisnya secara permanen Mei lalu.
Perusahaan juga telah banyak ditinggalkan oleh jajaran eksekutifnya saat berada di tengah-tengah masa krisis seperti oleh Hendrik Susanto selaku Chief investment officer, Halif Hamzah Head of Singapore & Malaysia dan Benjamin Man selaku chief of Technology.
Sebelumnya pada Juni lalu Dealstreet pernah memberitakan bahwa perusahaan tengah membicarakan kesepakatan bernilai lebih dari USD 100 juta dari investor yang ada. Bahkan nilai ini kabarnya cukup besar hingga mencapai USD 500 juta namun terhalang akibat Covid-19.
Saat itu disebutkan bahwa GIC memimpin pendanaan terbaru dan perusahaan juga sedang dalam pembicaraan dengan investor Qatar Investment Authority (QIA) yang diperkirakan menjadi investor utama dalam pendanaan saat ini.
Traveloka sendiri kini sudah beroperasi di berbagai negara seperti Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina dan Australia. Di beberapa negara tersebut bidang bisnis pariwisata mulai kembali pulih.
Seperti di Vietnam menurut Ferry telah pulih 100 persen sebelum Covid-19, lalu di Thailand pulih sekitar 50 persen. Indonesia dan Malaysia juga turut pulih pasca pandemi secara perlahan.
Bahkan pemerintah di beberapa negara tersebut telah mendukung pemulihan kembali industri pariwisata. Contohnya pemerintah Thailand yang memberikan subsidi senilai USD 722 juta untuk perjalanan domestik.
Baca juga: Tips ide marketing efektif agar tetap kreatif di tengah Covid-19
Pemerintah di Singapura dan Vietnam juga memberikan dukungan yang serupa dengan turut menggalakkan lagi kampanye pariwisata lokal.
Sementara itu, di Indonesia sendiri pihak resort di Bali berencana mulai buka kembali kunjungan wisatawan lokal mulai minggu ini dan untuk wisatawan internasional rencananya mulai dibuka September nanti.
Sumber:
- Reuters.com
- DealStreetAsia.com
- TechinAsia.com
- Medcom.id