Transferable skills akan sangat bermanfaat, terutama ketika kamu memutuskan untuk mengubah jalur karier atau industri tempatmu bekerja.
Pasalnya, jenis keterampilan ini dicari oleh semua perusahaan dan bisa menjadi kunci untuk membuatmu tetap terlihat sebagai kandidat yang potensial dan membantumu mendapatkan pekerjaan impian di sektor baru.
Apa itu transferable skills?
Transferable skills dapat digunakan di berbagai jenis pekerjaan - EKRUT
Transferable skills adalah kemampuan dan pengetahuan yang dapat digunakan dalam berbagai pekerjaan dan jalur karier.
Kemampuan ini pada dasarnya diperoleh, diterapkan, dan dikembangkan melalui pengalaman kamu dalam pekerjaan, sekolah, magang, hobi, kegiatan sukarelawan atau aktivitas sosial lainnya.
Beberapa contoh transferable skills adalah time management, kemampuan komunikasi, kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain.
Meski terkesan sama dengan soft skills, namun perlu diketahui bahwa sebenarnya transferable skills bisa mencakup baik soft skills maupun hard skills. Hal yang membedakan kemampuan ini dari skills lainnya adalah, hanya karena keterampilan ini dapat digunakan di berbagai bidang karier.
Contohnya, ketika sekolah dan bekerja kamu mungkin membangun dan mengembangkan skills dalam menggunakan Microsoft office.
Kemampuan ini bisa dikatakan transferable skills karena dapat menunjang pekerjaan, bahkan di beberapa jenis bidang karier yang berbeda.
Contoh lainnya dari transferable skills adalah kemampuan komunikasi. Kemampuan ini disebut transferable skills karena dibutuhkan dalam berbagai jenis bidang karier.
Bila kamu seorang marketer, kemampuan ini dibutuhkan ketika kamu harus menjalankan kampanye atau ketika hendak menyampaikan ide kampanye pada klien.
Begitupun di bidang karier sebagai product manager, kemampuan ini juga dibutuhkan ketika merancang produk yang berkualitas dengan timnya.
Karena dapat digunakan dalam berbagai jenis pekerjaan inilah maka tidak jarang transferable skills juga kerap disebut sebagai portable skills.
Baca juga: 30 pekerjaan yang banyak dibutuhkan di era new normal
Lantas, seberapa penting sebenarnya transferable skills?
Kamu dapat meyakinkan perekrut dengan transferable skills yang kamu miliki - EKRUT
Transferable skills tidak hanya penting agar kamu dapat bekerja dengan baik di kantor, tapi juga dapat membantumu mendapatkan pekerjaan terutama ketika kamu memutuskan untuk mencoba berpindah jalur karier.
Sebab, transferable skills adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa kamu tetap dapat bekerja dengan baik, meskipun latar belakang pengalamanmu tidak sepenuhnya sesuai dengan deskripsi pekerjaan.
Contohnya saat menjadi marketer, kamu belajar cara berkomunikasi dengan baik saat menjalankan kampanye dengan tim dan klien.
Kemampuan komunikasi dan kerja tim ini ini bisa jadi salah satu transferable skills lain yang bisa kamu tunjukkan saat melamar bidang pekerjaan lain, seperti sales.
Dengan menonjolkan transferable skills, kamu bisa memperlihatkan kualitas yang menunjukan potensimu sebagai aset bagi perusahaan.
Baca juga: 5 Skill yang dibutuhkan perusahaan pasca pandemi
Contoh transferable skills yang dicari perusahaan
Contoh transferable skills adalah kemampuan komunikasi - EKRUT
Ada beberapa contoh transferable skills yang dapat membantu kamu dalam mencari kerja dan mencapai kesuksesan profesional karier jangka panjang, seperti:
1. Technical skills
Salah satu contoh transferable skills yang penting untuk setiap pekerjaan adalah skill dalam teknologi.
Meski saat ini kamu tidak bekerja di bidang teknologi, namun memiliki keterampilan teknologi yang dasar menjadi salah satu prasyarat yang umum dicari perusahaan.
Sebab, tidak dapat dipungkiri perkembangan teknologi akan banyak memengaruhi cara kita bekerja dan kebutuhan dalam job market itu sendiri.
Itu sebabnya jika kamu ingin tetap dipekerjakan, setidaknya kuasai kemampuan teknis dasar dan ikuti perkembangan teknologi yang ada.
Beberapa contoh transferable technical skills seperti kemampuan menggunakan Microsoft Office, social media, database management, atau kemampuan menggunakan tools dan software tertentu.
2. Skill komunikasi
Setiap pekerjaan membutuhkan kemampuan komunikasi. Namun, kemampuan komunikasi lebih dari sekedar dapat mendengarkan dan berbicara dengan baik.
Kemampuan komunikasi bisa ditunjukkan dalam berbagai cara, seperti:
- Kemampuan untuk mendengarkan orang lain dengan empati dan memberikan respon yang tepat.
- Menulis secara jelas dan profesional.
- Mampu mengekspresikan ide.
- Melakukan presentasi.
- Melakukan negosiasi dengan baik.
3. Skill management
Keterampilan ini mencakup spektrum yang luas. Beberapa contoh skill manajemen yang termasuk transferable skills adalah:
- People management.
- Project management.
- Time management.
- Resolusi konflik.
- Budgeting.
- Manajemen risiko.
- Finance.
- Logistik.
- Action planning, dan lain-lain.
4. Leadership
Leadership dan manajemen seringkali tumpang tindih, tapi keduanya tidak sepenuhnya sama.
Manajemen lebih fokus pada efisiensi, sementara leadership adalah tentang menjadi inspirasi bagi orang lain. Beberapa contoh yang termasuk dalam skills leadership yang transferable, adalah:
- Coaching.
- Delegasi.
- Pengambilan keputusan.
- Kolaborasi.
- Strategic thinking.
- Critical thinking.
- Memberi umpan balik.
- Kreativitas.
- Motivasi.
Baca juga: Kuasai crisis leadership, kemampuan memimpin di tengah krisis
5. Analytical skills
Kemampuan ini akan membantu kamu dalam memecahkan masalah dan membantu bisnis perusahan berkembang. Beberapa contoh transferable analytical skills seperti:
- Brainstorming.
- Data Mining.
- Penafsiran data dan metrik.
- Diagnostik.
- Forecasting.
- Organisasi.
- Problem solving.
- Reporting.
- Riset.
Itulah beberapa transferable skills yang akan membantumu mendapatkan pekerjaan terutama ketika kamu ingin memutuskan untuk pindah jalur karier.
Coba lihat kembali lowongan pekerjaan yang kamu temukan dan perhatikan transferable skills seperti apa yang perusahaan cari.
Dengan mengetahui hal ini, kamu dapat menonjolkan transferable skills yang kamu miliki baik dalam pada profil profesional kamu seperti CV, cover letter maupun saat wawancara kerja.
Sumber:
- indeed.com
- thebalancecareers.com
- zety.com