Setelah Bukalapak mendapatkan pendanaan dari Microsoft, kini giliran Tokopedia yang mendapatkan kucuran dana dari Google dan Temasek. Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh CEO Tokopedia William Tanuwijaya.
“Kami sangat senang menyambut Google dan Temasek sebagai pemegang saham Tokopedia. Kami merasa terhormat atas kepercayaan dan dukungan mereka terhadap Tokopedia dan Indonesia,” ucap William.
Diperkirakan besaran dana investasi ini mencapai sekitar 350 juta dollar AS. Nilai tersebut lebih besar ketimbang suntikan dana dari Microsoft terhadap Bukalapak yang mencapai 100 juta dollar AS beberapa waktu lalu.
Melalui investasi ini, setidaknya Google telah memiliki sekitar 1,6 persen aset saham Tokopedia. Sementara itu, Anderson Investments yang berafiliasi dengan Temasek telah memiliki saham Tokopedia sebanyak 3,3 persen saham.
Keduanya memang bukan pemilik dominan dari saham Tokopedia. Masih ada Softbank Group yang memiliki saham mayoritas Tokopedia sebanyak 33,9 persen dan Alibaba Group sebanyak 28,3 persen.
Melansir dari Bloomberg.com sebenarnya nilai investasi ini dirasa kurang untuk memenuhi target pendanaan awal yang sedang dicari oleh Tokopedia yakni 500 juta dollar AS hingga 1 miliar dollar AS. Oleh karena itu, Tokopedia mungkin masih akan mencari investor.
Dikabarkan Tokopedia telah mengadakan pembicaraan dengan beberapa perusahaan teknologi Amerika seperti Microsoft, Facebook dan Amazon.
Baca juga: Facebook dan PayPal jadi investor baru Gojek
Dukungan Google dan Temasek ini sendiri menjadi bentuk kepercayaan terhadap perusahaan e-commerce di Indonesia.
Bila melihat trennya, memang ini bukanlah kali pertama perusahaan teknologi Amerika menyokong pendanaan perusahaan startup di Indonesia. Google dan Facebook sempat berinvestasi di Gojek.
Microsoft juga baru saja mengumumkan investasinya di Bukalapak. Salah satu penyebab kenapa banyak perusahaan Paman Sam berinvestasi di tanah air adalah karena melihat perlambatan pertumbuhan yang ada di Amerika dan Eropa.
Sementara di Asia khususnya Indonesia telah terjadi peningkatan populasi pengguna ponsel cerdas. Bahkan menurut studi yang dilakukan oleh Google, Temasek dan Bain & Co memprediksi bila pasar e-commerce Indonesia pada 2025 nanti akan tumbuh menjadi 82 miliar dollar AS.
Sumber:
- bloomberg
- finance.detik
- asia.nikkei