Data BPS telah memprediksi bahwa perekonomian Indonesia minus 5,32 persen year on year (YOY) di kuartal II ini. Beberapa pihak memprediksi Indonesia akan masuk ke dalam resesi keuangan karena keadaan ekonomi kita belum pulih.
Sebagaimana kita tahu, resesi akan membawa dampak buruk bagi perekonomian suatu negara dan masyarakatnya. Agar terhindar dari dampak tersebut ada beberapa tips keuangan yang bisa kamu coba untuk bersiap menghadapi resesi.
1. Lunasi daftar utang
Lunasi utangmu selagi bisa seperti cicilan kartu kredit, KPR hingga cicilan kendaraan - EKRUT
Hal pertama yang bisa kamu siapkan agar keuangan kamu tetap stabil di masa resesi adalah dengan mengecek daftar utang yang kamu miliki.
Sebagaimana kita tahu bahwa, di tengah situasi pandemi ini banyak perusahaan yang melakukan likuidasi berujung penutupan bisnis dan PHK.
Untuk mengantisipasi keadaan ini, ada baiknya kamu melunasi utang dengan nilai pinjaman atau bunga yang tinggi. Beberapa contoh utang dengan bunga yang tinggi seperti utang kartu kredit, KPR, cicilan kendaraan, pinjaman online dan sebagainya.
Jangan sampai bila situasi terburuk terjadi, kamu tidak siap dengan itu dan membuatmu terkubur dalam utang yang banyak.
Baca juga: Lunasbos, aplikasi antilupa utang
2. Persiapkan dana darurat
Persiapkan dana darurat untuk membantumu melewati keadaan yang memburuk semisal pemutusan hubungan kerja - EKRUT
Tips keuangan selanjutnya agar siap menghadapi resesi keuangan adalah dengan mengencangkan anggaran dana darurat.
Dana ini akan sangat membantu dalam menghadapi situasi sulit seperti ketiadaan pekerjaan secara mendadak, pemotongan gaji, hingga bagaimana kamu bisa bertahan di keadaan sulit tersebut.
Minimal saldo yang harus terkumpul di dana darurat mencapai 4 sampai 6 kali biaya pengeluaranmu.
Akan tetapi, karena kondisi perekonomian ini kemungkinan tidak bisa cepat pulih dan sulitnya mendapatkan pekerjaan baru, ada baiknya saldo dana darurat mencapai 12 kali biaya pengeluaranmu.
Dengan begitu kamu bisa menarik napas selagi harus mencari penghidupan baru demi memenuhi kebutuhan pribadi.
3. Ubah gaya hidup dan lebih berhemat
Untuk menekan pengeluaran menjadi semakin efektif kamu juga bisa melakukan penghematan biaya sehari-hari - EKRUT
Merampingkan pengeluaran dengan belajar bagaimana hidup hemat bisa membantumu lebih mudah untuk menabung.
Kamu tidak perlu takut untuk hidup hemat karena menganggap kamu tidak bisa lagi membeli kebahagiaan. Hidup hemat dapat dipahami sebagai cara bagaimana kamu lebih sadar ketika memprioritaskan kebutuhan dan keinginan.
Mulailah hidup hemat dengan melakukan hal kecil seperti menekan pengeluaran belanja online, memasak makanan ketimbang membeli, membuat kopi sendiri ketimbang membeli dan sebagainya yang bisa kamu lakukan untuk berperilaku hemat.
4. Melakukan diversifikasi investasi
Diperlukan diversifikasi investasi untuk menghindari kerugian dari investasi yang kamu lakukan - EKRUT
Investasi menjadi hal baik yang bisa kamu lakukan untuk dapat mempertahankan keadaan keuangan di tengah krisis. Namun, kamu juga harus ingat bahwa ada beberapa investasi yang kurang cocok untuk tetap dipertahankan saat pandemi seperti ini, contohnya adalah investasi saham yang mungkin akan terpengaruh karena kemerosotan ekonomi.
Oleh karena itu, diperlukan diversifikasi investasi di jenis lain yang lebih aman dan menguntungkan semisal investasi emas yang kini memiliki nilai yang tinggi.
Atau kamu juga bisa berinvestasi di bidang properti, peer to peer lending dan lain-lain. Tentunya harus diimbangi dengan pemahamanmu ya di dalam investasi tersebut.
Baca juga: Begini cara menabung emas di Pegadaian
5. Menciptakan berbagai aliran pemasukan
Cari juga aliran pendapatan lainnya agar kamu tidak berpatok pada satu pekerjaan - EKRUT
Mencari penghasilan baru lewat bidang yang berbeda juga menjadi ide bagus dalam tips keuangan yang ampuh untuk bersiap menghadapi resesi.
Sebab pandemi ini membuat ekonomi tidak bisa diprediksi termasuk keadaan perusahan yang bisa saja mengalami penurunan omset.
Aliran pemasukan lebih dari satu sumber akan membuatmu tenang saat kamu kehilangan sumber lainnya, bahkan pendapatan dari usaha sampingan itu bisa kamu pakai untuk menabung dana darurat atau berinvestasi.
Adapun upaya yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan pendapatan tambahan yakni dengan menjadi freelancer, memulai usaha dropship, affiliate marketing dan sebagainya.
6. Perluas networking
Keberadaan networking akan membantumu untuk mempermudah mendapat pekerjaan - EKRUT
Salah satu risiko keuangan pribadi saat resesi adalah risiko kehilangan pekerjaan. Namun, di masa resesi ini pula mencari pekerjaan tidaklah mudah, sebab perusahaan juga harus menekan biaya untuk merekrut tim yang baru.
Beberapa manfaat networking akan membantumu mempermudah mendapatkan pekerjaan, mendapat promosi jabatan, sampai mengenal orang-orang yang berpengaruh dan mendapat inspirasi dari mereka.
Tentu kamu tidak pernah berpikir bahwa mungkin satu jaringan dari LinkedIn yang kamu miliki, mampu mengantarkan kamu mendapat pekerjaan di kala sulit atau satu jaringan di perusahaan lama mampu memberi kamu kesempatan di perusahaan baru. Siapa tahu?
Baca juga: 6 Manfaat networking bagi perkembangan karier
Nah itulah enam tips keuangan yang bisa kamu persiapkan ketika harus menghadapi resesi ekonomi.
Dengan mengupayakan enam langkah di atas, setidaknya kamu bisa meminimalisir dampak resesi yang terjadi sehingga tidak begitu berimbas pada kehidupan.
Sumber:
- businessinsider
- mymoneycoach.ca
- clevergirlfinance.com