Tiktok kabarnya akan menjual saham untuk melindungi nilai bisnis perusahaan. Penjualan tersebut diperkirakan akan dilakukan kepada perusahaan venture capital.
Isu ini mulai berkembang sejak militer AS melarang penggunaan aplikasi TikTok di smartphone atas tuduhan ancaman keamanan nasional.
Dengan menjual sahamnya saat ini, maka TikTok dapat mengambil keuntungan sebelum nilai bisnis mereka mengalami risiko penurunan jika pemerintah AS mengambil langkah hukum selanjutnya terkait tuduhan tersebut.
Baca juga: TikTok diblokir militer AS, ini alasannya
Menanggapi tuduhan dari militer AS, perusahaan induk Tiktok yakni Bytedance Inc sendiri mempertimbangkan beberapa hal untuk menangani masalah tersebut.
Mulai dari pemisahan operasional TikTok, menyediakan pembelaan hukum sampai menjual saham mayoritas.
Adapun perusahaan investasi yang sempat menyokong TikTok selama ini, mereka berasal dari Sequoia Capital, Susquehanna International Group hingga SoftBank Group.
Atas isu penjualan saham tersebut, pemimpin TikTok, Alex Zhu, memberikan bantahannya. Zhu mengatakan bila saat ini perusahaan tidak sedang mendiskusikan untuk menjual saham perusahaan dengan calon pembeli.
TikTok sendiri telah menjadi aplikasi paling populer di dunia, bahkan bagi para remaja di Amerika. Atas popularitasnya ini, TikTok pun mendapat sorotan dari anggota parlemen dan regulator AS terkait alasan keamanan siber tersebut.
Baca juga: Musical.ly dan TikTok bergabung, ciptakan aplikasi baru
Seperti yang disampaikan oleh Senator Marco Rubio, TikTok yang dimiliki oleh perusahaan asal Beijing dapat digunakan oleh Partai Komunis untuk mengumpulkan data jutaan penggunanya dan memperluas sensor otoriter informasi di luar wilayah Tiongkok.
Rekomendasi Bacaan:
- DailyAct, aplikasi media sosial terbaru asli Indonesia
- Tahun 2019 nanti akan ada iklan di "Status" WhatsApp
- Cara meningkatkan pendengar podcast yang efektif
Sumber:
- Bloomberg
- CNBC