Selain Huawei yang dianggap membahayakan keamanan siber Amerika, ternyata aplikasi TikTok juga dianggap menjadi ancaman keamanan siber negara Paman Sam.
Hal ini sebagaimana ditulis di dalam bulletin khusus anggota militer yang ditayangkan lewat Facebook.
Dalam salah satu tulisan di buletin tersebut dituliskan bahwa, perangkat pemerintah khususnya anggota militer yang menggunakan perangkat seluler pemerintah harus menghapus aplikasi TikTok.
Jika hal ini diabaikan dan tidak dilakukan, maka akan diblokir dari Navy Marine Corps Intranet (NMCI).
Baca juga: Musical.ly dan TikTok bergabung, ciptakan aplikasi baru
Tidak disebutkan secara rinci seperti apa ancaman yang dimaksudkan.
Akan tetapi, Letnan Kolonel Uriah Orland selaku juru bicara Pentagon mengatakan bahwa hal ini bagian dari langkah pemerintah untuk mengatasi ancaman yang mungkin muncul.
Sebelumnya, pada bulan lalu Taruna Tentara AS diperintahkan untuk tidak menggunakan TikTok, setelah Senator Chuck Schumer merasa khawatir akan sistem keamanan tentara terutama dalam proses perekrutan tentara.
Padahal anggota militer yang menggunakan perangkat seluler dari pemerintah, mereka diizinkan untuk menggunakan berbagai macam aplikasi populer lainnya termasuk media sosial.
Meski ada juga beberapa aplikasi yang dilarang juga untuk digunakan karena anggapan mengancam keamanan nasional.
TikTok sendiri saat ini menjadi salah satu aplikasi populer bagi para remaja di Amerika.
Baca juga:Bytedance segera luncurkan aplikasi musik di Indonesia
Atas popularitasnya tersebut, TikTok menjadi sorotan dari anggota perlemen dan regulator AS karena isu akan keamanan siber tersebut.
Selain TikTok, Amerika juga telah melarang keberadaan Huawei di kantor pemerintahan Amerika.
Trump mengatakan bahwa Huawei rawan disadap untuk memata-matai pemerintah Amerika dari China.
Rekomendasi Bacaan:
- DailyAct, aplikasi media sosial terbaru asli Indonesia
- Coba 6 aplikasi marketing yang hemat waktu ini!
- Aplikasi gratis ini lebih seru dibanding medsos, benarkah?
Sumber:
- Reuters.com