Bagi kamu yang memiliki kartu kredit atau pernah mengajukan pinjaman online, istilah tenor pasti sudah tidak asing lagi di telinga. Secara umum, tenor adalah sebuah pinjaman yang memberikan jangka waktu secara bulanan atau tahunan.
Baca juga: 10 Cara mengatur keuangan yang mudah dan efektif
Apa itu tenor?
Tenor menjadi batas waktu pengajuan dana pinjaman sesuai kesanggupan (sumber pexels)
Mengutip dari harmony.co.id, definisi tenor adalah batas waktu hutang yang disepakati oleh kedua belah pihak melalui pinjaman atau investasi. Tenor dapat bervariasi tergantung pada jumlah pinjaman dan kemampuan peminjam untuk membayar kembali.
Adapun beberapa jenis tenor pinjaman berdasarkan masa pelunasan yaitu sebagai berikut:
1. Tenor pinjaman
Jenis jangka waktu ini memiliki dampak yang signifikan terhadap tingkat suku bunga, karena semakin lama tenor maka semakin tinggi bunga yang dibayarkan.
Oleh karena itu, suku bunga pinjaman dari lembaga tradisional biasanya sekitar 13% per bulan dengan suku bunga tetap, dan ada juga pinjaman online yang menawarkan bunga 0% dalam waktu 30 hari, yang merupakan salah satu strategi pemasaran.
2. Tenor deposito
Umumnya, tenor deposito ini adalah 6 bulan, 3 bulan, 12 bulan hingga 36 bulan yang disediakan oleh bank. Suku bunga deposito jauh lebih tinggi daripada inflasi. Oleh karena itu, perbedaannya lebih dari 20%. Simpanan ini dapat digambarkan sebagai investasi jangka panjang atau jatuh tempo dalam jangka panjang.
Baca juga: 6 Tips keuangan untuk bersiap menghadapi resesi
Jenis-jenis tenor
Berbagai jenis tenor yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan (sumber: pexels)
Adapun beberapa jenis-jenis tenor sebagai berikut:
1. Jenis tenor dalam perkreditan
-
KPR (kredit pemilikan rumah)
Kredit yang digunakan untuk membeli hunian impian. Dalam prakteknya, bank biasanya akan menetapkan dua buah suku bunga berbeda dalam KPR, yakni:
- Suku bunga tetap atau fixed rate yang berarti suku bunga tidak mengalami perubahan selama tenor berlangsung.
- Suku bunga mengambang atau floating rate adalah tingkat bunga cicilan yang mengalami perubahan sesuai kondisi bunga kredit yang berlaku di pasar.
Tenor KPR berkisar dari 5 sampai 20 tahun atau lebih. Jika kamu memilih jangka waktu kurang dari 20 tahun, uang muka akan lebih tinggi. Sebaliknya, jika kamu memilih jangka waktu 20 tahun atau lebih, uang muka akan lebih rendah.
-
KTA (kredit tanpa agunan)
Menjadi solusi kredit yang paling populer saat ini dan paling disukai karena persyaratannya yang mudah tanpa jaminan apapun. Meskipun demikian, biasanya bunga yang diberikannya akan lebih tinggi sehingga cicilan yang harus dibayarkan akan menjadi lebih besar.
Sebagai contoh, sebuah Bank di Indonesia menawarkan KTA atau pinjaman tanpa jaminan dengan bunga mulai dari 0.65 persen setiap bulannya dengan tenor mulai dari 12 bulan hingga 5 tahun lamanya.
-
Kredit dengan agunan
Jika bunga KTA yang tinggi tidak cocok dengan pilihan, kamu bisa mencoba kredit dengan agunan atau biasa disebut sebagai kredit multiguna yang membutuhkan jaminan.
Sebagai contoh, sebuah bank menawarkan produk kredit dengan agunan properti seperti rumah, ruko, dan apartemen.
Kredit ini menawarkan pinjaman hingga sebesar Rp100.000.000 dan tenor waktu pinjaman hingga selama 5 tahun. Bunga yang ditawarkannya juga bersifat fix sebesar 11.25% sehingga kamu tidak perlu mengeluarkan cicilan dalam jumlah yang terlalu besar.
Baca juga: Anuitas: Pengertian, 4 Jenis, Perhitungan Rumus, Kelebihan dan Kekurangannya
2. Jenis tenor berdasarkan waktu
-
Tenor panjang
Tenor ini memiliki waktu pengembalian dana yang panjang yakni mulai dari 3 hingga 30 tahun lamanya. Salah satu transaksi yang menawarkan tenor dalam waktu yang lama atau panjang adalah ketika kamu mengambil KPR untuk membeli sebuah rumah.
Namun, tidak semua orang bisa jenis tenor ini, karena bank atau kreditur tidak mau mengambil risiko yang tinggi dengan memberikan pinjaman kepada orang yang tidak memiliki penghasilan secara tetap setiap bulannya. Untuk itu, tenor ini memiliki persyaratan yang lebih ketat dan jaminan yang kuat.
-
Tenor pendek
Tenor ini memiliki jangka waktu pengembalian mulai dari 1 bulan hingga maksimal 3 tahun. Transaksi yang menawarkan tenor pendek adalah transaksi yang tidak mengeluarkan uang dalam jumlah yang banyak seperti barang elektronik, gawai, atau produk konsumtif lainnya.
Baca juga: 5 Cara mengatur keuangan agar bisa beli rumah
Tips mengajukan pinjaman berdasarkan tenor
Pastikan tenor yang diambil tidak tumpang tindih dengan cicilan lainnya (sumber: pexels)
Sebelum mengajukan pinjaman berbasis tenor, alangkah lebih baiknya jika kamu memperhatikan dan memperhatikan lagi tenor yang akan diambil. Sebaiknya juga kamu memilih lembaga keuangan dengan teliti dan bijaksana. Pelajari detail dan pastikan legal.
Berikut beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan sebelum mengajukan tenor pinjaman:
- Pilihlah lembaga keuangan yang jelas dan terdaftar dalam OJK
- Usahakan memilih lembaga dengan tawaran suku bunga paling rendah
- Cara menentukan nilai yang ideal pada tenor adalah dengan menyesuaikan jangka waktu dengan penghasilan
- Jika memunginkan, ambil tenor yang paling singkat
- Pastikan cicilan yang akan dibayarkan tidak lebih dari sepertiga pendapatan bulanan kamu
Baca juga: Mengenal fintech mulai dari pengertian, dasar hukum hingga manfaatnya di Indonesia
Demikian informasi lengkap mengenai pengertian tenor, jenisnya, dan tips bagaimana mengajukan pinjaman berbasis tenor. Pastikan kamu menentukan tenor berdasarkan kesanggupan finansialmu.
Tenor menjadi hal krusial yang harus dipertimbangkan ketika kamu melakukan pengajuan kredit. Dengan tenor yang sesuai kesanggupan finansial, maka kamu tidak akan terbebani dengan tagihan-tagihan yang harus dibayarkan.
Selain dari artikel EKRUT Media ini, kamu masih bisa memperoleh informasi dan berbagai tips bermanfaat lainnya melalui YouTube EKRUT Official. Jika kamu ingin mengembangkan karier dan mencari pekerjaan baru, yuk, sign up di EKRUT sekarang juga karena banyak peluang kerja dari perusahaan dan startup ternama menantimu!
Sumber:
- harmony
- simulasikredit
- kompas