Perusahaan teknologi Tencent resmi mengakuisisi beberapa aset milik perusahaan Iflix meski tidak diketahui jumlahnya.
Keputusan ini dilakukan oleh perusahaan karena ingin turut serta meramaikan pasar layanan streaming di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Sebelumnya perusahaan juga telah meluncurkan jaringan WeTV pada 2019 lalu di Thailand, yang kini dikelola oleh Tencent Video.
Dengan pembelian aset ini nantinya Tencent dapat memperluas jangkauan geografis di wilayah pengguna Iflix, memperoleh teknologi, SDM hingga konten.
Baca juga: Memahami perbedaan konsolidasi, merger dan akuisisi
Kehadiran Iflix sendiri sudah dinikmati oleh sekitar 25 juta penggunanya yang tersebar di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan mulai dari Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina, Pakistan, Bangladesh dan sebagainya.
Sejak corona merebak, Iflix memang mengalami kesulitan dalam keuangan. Perusahaan terlilit hutang sementara pemasukan dari iklan tidak ada. Akibatnya perusahaan harus merumahkan sekitar 65 karyawannya.
Perlu diingat bahwa pembelian aset ini kabarnya bukan untuk melunasi hutang Iflix, melainkan memang sejalan dengan strategi Tencent untuk melebarkan industri steraming di kawasan Asia, mulai dari game, musik hingga video.
Menurut rumor Tencent akan menjalankan Iflix sebagai merek tersendiri, namun nantinya akan menggabungkan Iflix dan WeTV dengan target pengguna di luar China.
Baca juga: Resmi 30 April 2020 ini HOOQ tutup layanan di Indonesia
Beberapa produk dari Tencent yang kita kenal seperti game Fortnite, League of Legend (LOL), PUBG, Arena of Valor, Clash of Clan, JOOX dan WeChat. Tidak hanya itu, perusahaan ini juga sempat memproduksi film Men In Black lewat Tencent Pictures.
Sumber:
- Bloomberg
- TechinAsia