Apa kamu pernah mendengar apa itu teks anekdot? Atau justru sudah pernah membacanya? Bagi yang belum kenal, teks anekdot adalah jenis teks yang berisi cerita singkat bersifat lucu atau menyindir. Saat ini, teks anekdot tidak hanya bisa kamu temukan di buku, bahkan saat ini dengan mudahnya ditemui di media sosial. Biasanya, penulis mengangkat cerita tentang orang terkenal atau tokoh penting. Lalu, sebenarnya apa sih pengertian dari teks anekdot itu sendiri?
Apa itu teks anekdot
Pengertian text anekdot (Sumber: Freepik)
Pengertian dari teks anekdot sendiri adalah cerita atau teks lucu yang terkadang melibatkan tokoh dari dunia nyata untuk memberikan suatu pelajaran. Sangat berbeda dengan cerita humor pada umumnya, kritik yang terkandung di dalam teks anekdot dikemas sebegitu unik dan lucu.
Teks anekdot tidak hanya mengundang tawa, tapi juga mengungkapkan kebenaran dalam bentuk kritik. Bahkan, kritik yang tersirat bisa diambil dari kejadian nyata yang terjadi di sekitar kita. Berikut struktur-struktur yang terkandung di dalamnya:
- Abstraksi: Penggambaran umum dari isi teks untuk memberikan bayangan kepada pembaca mengenai topik teks. Abstraksi bersifat opsional.
- Orientasi: Awal kejadian pada cerita atau bagian yang menjelaskan latar belakang mengenai peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi.
- Event: Berisi rangkaian peristiwa yang terjadi di dalam teks.
- Krisis: Bagian yang menjelaskan pokok masalah utama atau puncak masalah.
- Reaksi: Bagian yang akan melengkapi sebuah krisis. Berbentuk penyelesaian masalah yang terdapat dalam krisis.
- Koda: Bagian yang akan memunculkan perubahan yang terjadi pada tokoh di dalam teks. Koda juga bersifat opsional.
- Re-orientasi: Bagian akhir dari teks sekaligus penutup teks anekdot.
Baca juga: Menjadi Animator dengan Stop Motion: Pengertian, Tipe, dan Cara Pembuatannya
Ciri-ciri teks anekdot
Mengenal karakteristik test anekdot (Sumber: Freepik)
Teks anekdot memiliki beberapa ciri-ciri. Karakteristik inilah yang membedakan antara cerita lucu biasa. Berikut ciri-ciri yang bisa kamu identifikasikan:
- Bentuknya mendekati perumpamaan
- Menampilkan tokoh-tokoh atau figur yang dekat dengan kehidupan sehari-hari atau juga orang penting
- Memiliki cerita mengundang gelak tawa tetapi menyindir
- Terselip kritikan
Ciri-cirinya tidak terlalu banyak, namun hal tersebut sudah bisa menggambarkan dan membedakan antara teks anekdot dan cerita lucu biasa. Satu hal yang paling mencolok yaitu selalu terselip kritikan.
Baca juga: 10 Contoh deskripsi diri sendiri yang profesional dan menarik HRD
Tujuan teks anekdot
Tujuan text anekdot untuk hiburan dan kritikan (Sumber: Freepik)
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, secara singkat keberadaan teks anekdot bertujuan untuk menghibur sekaligus mengkritik. Teks anekdot punya tujuan yang ditujukan untuk pembaca dalam setiap cerita yang ditulis. Tujuan tersebut yang menjadi latar belakang para penulis untuk menulis sebuah teks anekdot. Beberapa tujuannya, yaitu:
- Untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya
- Sebagai sarana penghibur
- Sebagai sarana pengkritik
Baca juga: 12 Bahasa pemrograman yang paling relevan untuk dipelajari 2022
7 Contoh teks anekdot
Mengenal contoh-contoh text anekdot (Sumber: Freepik)
Teks anekdot dibuat sebagai bentuk kritik yang menyampaikan mengenai realitas sosial dengan cara unik dan lucu. Berikut beberapa contoh teks anekdot berbentuk cerita singkat yang menarik dan bisa kamu jadikan sebagai media agar bisa memahami materi yang disampaikan.
1. Contoh teks anekdot 1 (Baju Tahanan KPK)
Pada suatu hari, saat Yanto dan Dimas sedang jajan di warung dekat rumah. Tiba-tiba, mereka memulai pembicaraan ini.
Yanto: “Dimas, kamu tahu nggak sih? Sekarang di Indonesia ini sudah banyak orang kaya raya.”
Dimas: “Wah, iya betul. Aku juga lihat banyak orang kaya berseliweran sekarang. Hebat ya?”
Yanto: “Saking kayanya, ya Dim. Mereka itu punya baju yang paling mahal di Indonesia, lho.”
Dimas: “Baju termahal di Indonesia? Baju apa itu, To?”
Yanto: “Apalagi kalau bukan baju tahanan KPK?”
Dimas: “Kok baju tahanan KPK? Maksudnya apa?”
Yanto: “Iya dong. Coba kamu pikir deh. Sekarang banyak koruptor yang mencuri uang negara 1 miliar dulu. Lalu mereka baru bisa memakai baju tahanan KPK itu. Betul, nggak?”
Dimas: “Oh gitu maksudmu. Benar juga sih hahaha.”
2. Contoh teks anekdot 2 (Pengemis Sedekah)
Alkisah ada seorang anak muda yang sedang nongkrong di sebuah warung kopi sepulang kerja. Tiba-tiba seorang pengemis tua menghampirinya.
Pengemis: “Permisi mas, sata minta sedekahnya mas.”
(Anak muda tersebut lalu merogoh kantong celananya tetapi tidak menemukan uang. Ia kemudian mengambil dompetnya di tas dan mengambil uang 20 ribu di dalam dompetnya.)
Anak muda: “Ini pak, saya minta kembalian 10 ribu ya pak.”
(Pengemis tersebut lalu mengambil kembalian.)
Pengemis: “Ini kembaliannya, mas.”
(Anak muda itu terkejut ketika sang pengemis malah memberinya 15 ribu.)
Anak muda: “Kok kembaliannya 15 ribu, pak?”
Pengemis: “Iya, nggak apa-apa, mas. Itung-itung saya sedekah ke masnya.”
3. Contoh teks anekdot 3 (Sahabat yang Pintar)
Dono, Doni, dan Danu di suatu siang sedang berkumpul. Tiba-tiba ibu Danu memanggil dan meminta Danu menjaga ayamnya karena keluarganya akan pergi ke desa sebelah. Padahal, mereka bertiga sudah berencana untuk bermain kelereng di lapangan desa.
Danu: “Aku nggak jadi ikut, deh. Ibuku memintaku menjaga ayam piaraan ayah. Soalnya, ibu dan bapakku mau pergi ke desa sebelah.”
Dono: “Aku punya ide, nih.”
Doni: “Apa idemu, Don?”
Dono: “Danu, bagaimana kalau ayammu dibawa saja. Jadi, kita tetap bisa bermain dan kamu bisa tetap menjaga ayammu.”
Danu: “Wah benar juga. Kamu pinter, Dono.”
4. Contoh teks anekdot 4 (Dosen yang Juga Menjadi Pejabat)
Di kantin sebuah universitas, dua orang mahasiswa bernama Udin dan Tono sedang berbincang-bincang.
Tono: “Saya heran sama dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”
Udin: “Ah, begitu saja diperhatikan.”
Tono: “Tahu sebabnya enggak?”
Udin: “Barangkali beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono: “Bukan itu Din, penyebabnya adalah karena beliau juga seorang pejabat.”
Udin: “Lho, apa hubungannya sih?”
Tono: “Ya kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
5. Contoh teks anekdot 5 (Segitiga Bermuda)
Maulana dan Yusuf sedang istirahat dan membahas soal Segitiga Bermuda.
“Suf, kapal yang masuk ke Segitiga Bermuda tidak bisa kembali lagi. Kamu mau pergi ke sana?” tanya Maulana.
“Aku mau kesana. Biar bisa buang sampah terus buang para koruptor juga.” Jawab Yusuf tertawa puas.
6. Contoh teks anekdot 6 (Aplikasi Anti Maling)
Suasana pagi di kelas Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
“Hey Ridwan, nanti mau buat aplikasi apa buat Indonesia?”, tanya Maulana.
“Mau buat aplikasi anti korupsi, supaya Indonesia sejahtera dan aku sebagai pendiri jadi kaya raya. Bagus, kan?”, jawab Ridwan sambil mengangkat alisnya berulang kali.
7. Contoh teks anekdot 7 (Padahal Sama-Sama Maling)
Ridwan dan Yusuf menonton televisi di pos ronda. Mereka melihat kasus pencurian satu tandan pisang, pelakunya dipenjara 5 tahun.
“Para koruptor negeri ini cuma dipenjara 1 tahun dan masih bisa jalan-jalan.”, kata Yusuf bingung.
“Pemerintah lebih mementingkan satu tandan pisang. Jadi hukumannya lebih lama dari maling berdasi itu.”, jawaban Ridwan membuat Yusuf mengangguk paham.
Baca juga: Panduan kerja: 100 hari pertama sebagai Marketing Manager
Itulah penjelasan singkat mengenai pengertian dari teks anekdot, tujuan, ciri-ciri, dan contoh teks anekdot. Sekarang, jadi lebih mudah kan dalam membedakan mana teks anekdot dan cerita lucu biasa?
Bagi kamu yang memiliki keahlian di bidang bahasa dapat mendaftarkan diri melalui EKRUT demi membuka kesempatan lebar untuk pengembangkan karier. EKRUT akan membantu menghubungkan kamu dengan perusahaan yang tepat.
Selain dari artikel EKRUT Media ini, kamu masih bisa memperoleh informasi dan berbagai tips bermanfaat lainnya melalui YouTube EKRUT Official. Nah, kalau kamu ingin mengembangkan karier dan mencari pekerjaan baru, yuk sign up di EKRUT sekarang!
Sumber:
- penerbitdeepublish.com
- kelaspintar.id
- 99.co
- ilmubahasainggris.com
- media.neliti.com