Dalam dunia bisnis, khususnya yang berhubungan dengan proses produksi, supply chain management (SCM) merupakan strategi yang penting. Hal ini karena manajemen supply chain merupakan bagian vital untuk mengontrol produk perusahaan dan memahami kebutuhan konsumen.
Supply chain management memberikan informasi kepada perusahaan untuk menentukan bagaimana suatu produk dapat dijual. Perusahaan yang menerapkan strategi tersebut dengan tepat dapat meningkatkan keuntungan dan lebih baik dalam hal memenuhi kebutuhan konsumennya. Agar dapat lebih memahami manajemen supply chain atau rantai pasokan, perhatikan proses, tujuan, dan lima komponennya berikut ini.
Apa itu supply chain management?
Manajemen rantai pasok memiliki cakupan produksi menyeluruh. (Sumber: Pexels)
Dilansir dari investopedia, supply chain management adalah manajemen jaringan antara barang dan jasa yang mencakup semua proses perubahan bahan mentah hingga menjadi produk akhir. Adapun yang termasuk dari jaringan tersebut, yaitu sumber daya, informasi, aktivitas, individu, dan entitas.
Proses manajemen rantai pasokan akan membantu untuk mengkoordinasi semua bagian dari supply chain untuk meminimalisir biaya produksi secara keseluruhan, pemasaran, dan distribusi. Saat supply chain diawasi dengan baik, hal itu akan membantu menyelesaikan konflik yang ada antara mitra.
Supply chain management berusaha untuk memenuhi permintaan produk dan memaksimalkan value dari konsumen. Perusahaan dengan proses rantai pasok yang efektif akan mampu menyelaraskan hubungan antara tim sales dan warehouse.
Baca juga: Manajemen Produksi: Definisi, Tujuan, Fungsi, Ruang Lingkup, Dan 3 Aspeknya
Proses supply chain management
Proses manajemen rantai pasokan mencakup perencanaan. (Sumber: Pexels)
Manajemen rantai pasokan dilakukan untuk menghasilkan lintas fungsi yang efektif dan rancangan metode yang terdiri dari manajemen pergerakan bahan mentah atau baku ke dalam perusahaan. Proses dari manajemen tersebut dimulai dari pengolahan bahan mentah menjadi suatu produk, untuk kemudian didistribusikan kepada konsumen akhir. Proses tersebut secara profesional akan menyentuh seluruh bagian supply chain yang mengantarkan produk kepada konsumen. Supply chain management bekerja untuk membuat rencana berdasarkan pemahaman terhadap kebutuhan konsumen.
Manajemen tersebut mengontrol inventaris baik internal maupun vendor untuk menyamakan dengan penjualan masa lampau dan yang akan datang, sehingga dapat menentukan kebutuhan pasokan. Biasanya manajemen rantai pasokan memiliki beberapa tahapan yang dilakukan untuk mencapai tujuan, seperti:
- Menyesuaikan rencana berdasarkan kebutuhan atau permintaan konsumen.
- Menentukan logistik konsumen dan membuat rencana untuk memaksimalkan proses distribusi.
- Mengembangkan strategi untuk melakukan outsource terhadap beberapa area.
- Menganalisis data untuk mendukung pengambilan keputusan dan memahami kebutuhan konsumen.
Tujuan dan fungsi supply chain management
Supply chain management yang efektif akan menjamin kesuksesan produksi. (Sumber: Pexels)
Supply chain management yang dilakukan dengan efektif akan meminimalkan biaya, kerugian, dan waktu dalam siklus produksi. Manajemen tersebut penting karena dapat membantu untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen yang baik akan mampu untuk mengendalikan proses manufaktur, meningkatkan kualitas produk, mengurangi resiko cacat produk, dan membantu menyelesaikan masalah, serta membangun brand yang kuat kepada konsumen.
Menerapkan manajemen rantai pasokan akan mengontrol prosedur pengiriman, sehingga dapat meningkatkan layanan pelanggan dengan menghindari kesalahan dan kelebihan pasokan. Supply chain management memberikan peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan margin keuntungan. Secara garis besar, manajemen tersebut berfungsi untuk memenuhi tujuan perusahaan, antara lain:
- Mengurangi total biaya keseluruhan
- Meningkatkan efisiensi
- Jumlah produksi yang meningkat
- Meningkatkan keuntungan
5 Komponen supply chain management
Terdapat lima komponen supply chain management yang berpengaruh dalam kelancaran penerapannya. (Sumber: Pexels)
Supply chain management melibatkan banyak bagian dalam bisnis yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Berikut ini beberapa langkah dasar untuk dapat menerapkan manajemen tersebut dengan efisien.
1. Perencanaan
Langkah pertama adalah proses perencanaan. Perencanaan yang baik harus dikembangkan untuk menentukan bagaimana produk dan layanan akan memuaskan permintaan pelanggan. Fokus utama dari proses ini adalah membuat strategi yang memaksimalkan keuntungan.
Agar dapat menggunakan semua sumber daya secara efektif untuk membuat rancangan produk dan penyediaan layanan, metode atau strategi harus dirancang oleh departemen yang tepat. Komponen ini merupakan penentu keberhasilan dari proses rantai pasokan.
Baca juga: 5 Faktor Produksi Yang Berpengaruh Pada Pengembangan Bisnis
2. Source and inventory
Pengadaan bahan baku atau mentah menjadi bagian dari komponen ini. (Sumber: Pexels)
Langkah selanjutnya adalah tahap pengembangan yang melibatkan pengadaan bahan baku atau mentah yang dibutuhkan untuk produksi. Nah pada tahapan ini, kamu harus fokus untuk membangun hubungan yang baik dengan pemasok bahan baku, mencari pemasok yang terpercaya dan menentukan strategi perencanaan pengiriman, proses pengiriman, dan pembayaran untuk bahan baku produk.
3. Produksi
Tahapan supply chain management yang ketiga adalah produksi. Proses manufaktur produk dilakukan sesuai dengan permintaan konsumen. Pada langkah ini, produk akan dirancang, diproduksi, diverifikasi, dikemas, dan dikoordinasikan untuk pengiriman ke konsumen.
Manajer terkait akan menjadwalkan semua aktivitas yang berhubungan produksi, uji produk, pengemasan, dan persiapan pengiriman. Tahapan ini merupakan bagian yang paling intensif dari supply chain management, dimana perusahaan akan mengukur kualitas, output, dan produktivitas karyawan.
4. Transportasi dan pengiriman
Tahapan ini menjadi bagian dalam proses logistik. (Sumber: Pexels)
Pada bagian transportasi dan pengiriman, produk akan dikirimkan ke user akhir ke lokasi yang telah ditentukan pemasok. Dapat dikatakan, bahwa tahapan ini merupakan proses logistik, dimana pesanan konsumen diterima dan pengiriman produk sudah direncanakan.
Pada tahapan ini, perusahaan akan bekerja sama untuk mengirimkan pesanan dari konsumen dan menyampaikannya kepada bagian warehouse. Selain itu, perusahaan juga akan memilih operator untuk mengirimkan produk kepada konsumen dan mengatur penerimaan sistem pembayaran.
5. Pengembalian
Langkah terakhir dari supply chain management adalah pengembalian. Produk yang rusak atau cacat akan dikembalikan kepada supplier oleh pelanggan. Proses ini memungkinkan perusahaa untuk menangani pertanyaan dan menanggapi keluhan dari konsumen. Bagi sebagian besar perusahaan, tahap manajemen ini cukup sulit. Manajer terkait harus merencanakan jaringan yang responsif dan fleksibel untuk menerima pengembalian produk rusak dari konsumen.
Perbedaan supply chain management dengan logistic
Logistik merupakan merupakan supply chain management. (Sumber: Pexels)
Walaupun supply chain management dan logistik sama-sama berkecimpung dengan arus pengelolaan barang dan jasa dalam aktivitas produksi perusahaan, keduanya memiliki beberapa perusahaan, antara lain:
Supply chain management | Logistic |
Fokus pada alur distribusi untuk memastikan produksi dan pengadaan berjalan lancar | Fokus pada strategi dan koordinasi antara pemasaran dan produksi |
Memiliki aspek yang lebih luas | Termasuk dalam tahapan supply chain |
Meliputi semua aktivitas logistik dan aspek lainnya seperti, penyediaan bahan baku, perencanaan produksi, dan perencanaan pasokan | Mengelola pergudangan, distribusi, transportasi, dan pengelolaan konsumen |
Aktivitas proses awal hingga akhir dan aktivitasnya banyak menyangkut eksternal perusahaan | Merencanakan aliran produk ke konsumen yang bersifat internal |
Kamu memiliki keahlian dalam supply chain management? Daftarkan diri kamu di EKRUT untuk dihubungan kepada perusahaan yang membutuhkan kemampuanmu.
Baca juga: 8 Cara Tepat Meningkatkan Produktivitas Karyawan
Supply chain management merupakan strategi penting untuk bisnis untuk membantu proses produksi secara keseluruhan hingga produk dapat diterima oleh konsumen dengan baik. Mengetahui cara kerjanya akan membantu kamu untuk meminimalisir risiko produksi, menghemat biaya, dan mendapatkan margin keuntungan yg lebih besar.
Sumber:
- investopedia.com
- ibm.com
- indeed.com