Strategi manajemen konflik menjadi hal yang penting bagi suatu perusahaan agar dapat tetap bertahan. Pasalnya, jika konflik dibiarkan begitu saja hal ini dapat menimbulkan demotivasi kerja karyawan hingga menghambat perkembangan perusahaan.
Nah, agar kamu dapat memahami lebih lanjut strategi manajemen konflik di tempat kerja yang tepat, ada baiknya terlebih dahulu kamu simak beberapa hal berikut ini.
Apa itu manajemen konflik?
Manajemen konflik yang sukses akan menghasilkan solusi yang menguntungkan semua pihak - EKRUT
Sebelum kamu mengatahui apa saja strategi manajemen konflik di tempat kerja yang tepat, pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan manajemen konflik itu sendiri. Manajemen konflik adalah teknik dan ide yang dirancang untuk mengurangi efek negatif dari konflik dan meningkatkan hasil yang positif bagi semua pihak yang terlibat. Manajemen konflik yang sukses akan menghasilkan output yang saling menguntungkan dan sama-sama disepakati oleh masing-masing pihak
Baca juga:7 Cara menghadapi masalah di kantor agar tetap profesional
Kesalahan umum dalam manajemen konflik
Agar konflik dapat diatasi dengan tepat, terapkan active listening saat melakukan strategi manajemen konflik - EKRUT
Selain mengetahui metode-metode yang dapat digunakan, kamu juga harus menghindari beberapa kesalahan umum dalam strategi manajemen konflik, seperti:
-
Tidak menggunakan kemampuan active listening
Tidak mendengarkan dengan aktif adalah kesalahan yang sering dihadapi ketika menghadapi konflik di tempat kerja. Padahal, menjadi pendengar aktif sangat penting agar konflik bisa diselesaikan dengan cara yang sehat dan penuh hormat.
Mendengarkan secara aktif juga membantu kamu tidak hanya menyelesaikan konflik, tapi juga mencegah konflik serupa di masa yang akan datang.
-
Tidak menyadari masalah dari semua sisi
Jangan pernah berasumsi bahwa satu-satunya orang yang terkena dampak konflik di tempat kerja adalah mereka yang terlibat pada masalah itu saja. Setiap karyawan di kantor, atau tim dapat terpengaruh oleh stres akibat konflik.
Itu sebabnya penting untuk menyadari semua sisi permasalahan akibat konflik sehingga kamu dapat membantu menyelesaikan dengan cara yang membuat semua pihak merasa didengarkan dan hasilnya dapat diterima oleh semua.
-
Tidak mengenali perbedaan gaya komunikasi
Mengenali perbedaan gaya komunikasi atau bahasa di tempat kerja dapat mencegah kamu membuat asumsi yang keliru sehingga dapat meminimalkan konflik.
Misalnya jika A memandang B sebagai orang yang kasar, perhatikan apakah itu adalah bagian dari gaya bahasa B yang lebih suka terus terang dan langsung pada intinya. Mempelajari gaya komunikasi dan memerhatikan perbedaan dapat membantu kamu mengatasi dan meminimalkan konflik.
Baca juga: 12 Alasan pentingnya komunikasi dalam dunia kerja
-
Memilih lokasi yang tidak kondusif
Seringkali konflik diselesaikan di tempat yang kurang kondusif. Penyelesaian dengan manajemen konflik di ruang yang terlalu terbuka akan menimbulkan tekanan berat kepada karyawan yang sedang bermasalah.
Lebih baik selesaikan masalah secara hati-hati di tempat yang tenang dan kondusif. Selanjutnya, setelah konflik diurai secara rinci. penyelesaian di tempat yang lebih besar dengan melibatkan semua pihak dapat dilaksanakan dengan gambaran manajemen konflik yang jelas.
-
Ingin cepat-cepat menyelesaikan konflik
Terburu-buru menjadi hal yang amat dihindari dalam manajemen konflik. Memang betul dunia kerja membutuhkan penyelesaian yang cepat. Namun, jangan sampai mengesampingkan ketepatan dalam menyelesaikannya.
Jika terbiasa ingin cepat-cepat,maka hal-hal yang diabaikan akan menumpuk jadi masalah yang lebih besar di kemudian hari. Pahami dan lakukan refleksi terhadap konflik yang dihadapi. Mendapatkan gambaran besar dan rinci dari semua pihak yang terlibat akan memudahkan kamu menghadapi konflik di perusahaan.
-
Saling mengintimidasi
Kesalahan dalam manajemen konflik selanjutnya adalah pihak-pihak yang merasa paling benar dan memiliki pengikut akan merasa punya kekuatan untuk mengintimidasi keputusan manajemen konflik.
Intimidasi dapat membelokan fakta yang sesungguhnya terjadi. Dalam konflik horizontal, kedua pihak dapat memiliki kekuatan yang sama untuk saling intimidasi.
Saling mengintimidasi hanya akan membuat suasana semakin keruh. Resolusi manajemen konflik tidak akan maksimal jika pihak-pihak yang terlibat menolak untuk kooperatif dalam menyelesaikannya.
Pertanyaan yang perlu dijawab sebelum menentukan strategi manajemen konflik
Strategi manajemen konflik dapat menggunakan pendekatan yang berbeda sesuai kebutuhan dan kondisi yang dihadapi. (Sumber: Pexels.com)
Kunci keberhasilan dalam manajemen konflik adalah mampu memilih cara penyelesaian yang tepat sesuai masalah dan situasi yang dihadapi. Untuk beberapa kasus yang minor kamu dapat menghindarinya, namun bila sudah menjadi sebuah konflik yang cukup krusial kamu perlu menggunakan pendekatan yang solutif untuk menyelesaikannya. Agar lebih membantumu untuk menentukan pendekatan atau cara mana yang lebih efektif, berikut beberapa pertanyaan yang perlu kamu jawab:
- Seberapa penting konflik tersebut untuk diselesaikan?
- Apa yang akan terjadi jika permasalahan ini tidak diakomodasi ke depannya?
- Bagaimana kamu menilai seseorang atau pihak yang terlibat dalam konflik atau permasalahan tersebut?
- Apakah kamu sudah memikirkan risiko terhadap pendekatan konflik yang digunakan?
- Apakah kamu memiliki waktu dan energi yang cukup untuk menyelesaikan masalah atau konflik tersebut?
Baca juga: Struktur Organisasi Perusahaan: Fungsi, Manfaat, Contoh, dan 9 Jenisnya
Strategi manajemen konflik di tempat kerja
Beberapa konflik membutuhkan metode penanganan yang berbeda - EKRUT
Ada banyak variabel dan faktor yang melatarbelakangi timbulnya konflik. Hal ini menyebabkan strategi dan metode untuk mengelola konflik pun akan berbeda untuk setiap situasi.
Ada beberapa metode mengelola konflik yang bisa kamu pertimbangkan dalam strategi manajemen konflik di tempat kerjamu.
1. Berkolaborasi
Metode ini digunakan dalam strategi manajemen konflik untuk menemukan solusi yang tepat sehingga dapat memuaskan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.
Selain itu, metode kolaborasi juga dapat memaksimalkan kemampuan kerja sama anggota tim.
Pasalnya, pada metode ini setiap orang dapat menyampaikan pendapat mereka, mencoba memahami pendapat satu sama lain, dan bekerja sama mencari solusi yang memuaskan semuanya.
Tentu metode ini tidak selalu berhasil dalam semua strategi manajemen konflik. Namun tidak ada salahnya menggunakan metode ini khususnya untuk memahami persoalan yang ada. Sebab konflik terkadang muncul karena komunikasi yang tidak baik.
Sehingga ketika anggota sama-sama menyampaikan pendapat dan mencoba memahami berbagai perspektif, maka lingkungan kerja yang kolaboratif pun dapat tercipta.
2. Menghindar
Seperti namanya, metode ini dilakukan dengan menunda pembahasan konflik. Biasanya dilakukan karena dianggap masalah tersebut bukanlah masalah besar dan dapat terselesaikan seiring berjalannya waktu.
Selain itu juga metode ini dilakukan bila ada masalah lain yang dirasa lebih penting dan bila masing-masing pihak tidak dalam kondisi emosi yang stabil.
Meski begitu perlu diingat bahwa tidak semua konflik dapat selesai dengan menghindarinya. Bila tim terlalu sering menghindari konflik, maka dendam dan frustasi juga berpotensi muncul sehingga dapat memengaruhi produktivitas kerja karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat.
Baca juga: 9 Cara membuat lingkungan kerja nyaman untuk meningkatkan produktivitas
3. Bersaing
Metode mengelola konflik ini dilakukan dengan mengambil sikap tegas untuk menolak perspektif pihak lain. Kamu akan terus memaksakan sudut pandangmu pada orang lain dan terus menolak pendapat mereka sampai kamu mendapatkan hasil yang diinginkan.
Umumnya metode ini dilakukan bila kamu dihadapkan pada situasi di mana kamu perlu membela hak dan keadilan. Selain itu, metode ini juga digunakan saat resolusi dibutuhkan dengan cepat, dan ketika ingin menyelesaikan konflik yang tidak berkesudahan.
Meski dianggap lebih cepat dalam menyelesaikan konflik, cara yang satu ini juga memiliki kelemahan. Misalnya saja seperti, dapat memengaruhi hubungan dengan karyawan dan menghabiskan lebih banyak energi.
Dengan metode kompromi diharapkan masing-masing pihak dapat mengalah demi solusi bersama - EKRUT
4. Kompromi
Strategi manajemen konflik yang menggunakan metode ini bertujuan untuk mencari solusi yang setidaknya dianggap adil dan dapat diterima semua pihak. Setiap orang yang berselisih akan sama-sama mengalah atau berkorban untuk menemukan jalan keluar.
Metode ini tepat digunakan ketika kamu dihadapkan pada jalan buntu dan membutuhkan solusi sementara karena alasan waktu. Metode ini juga dapat digunakan ketika metode kolaborasi dan pemaksaan tidak berhasil menyelesaikan masalah.
Meskipun solusi yang diciptakan dianggap adil, namun beberapa pihak mungkin masih akan merasa tidak puas pada hasilnya. Itu sebabnya perlu pemantauan lebih lanjut untuk memastikan apakah solusi yang telah disepakati tetap dijalankan.
5. Akomodatif
Pada metode manajemen konflik yang satu ini, tidak semua sudut pandang dan informasi akan dibawa ke meja. Pasalnya, metode akomodatif dilakukan dengan meninggalkan kebutuhan dan keinginan kamu dan lebih memprioritaskan perhatian dan keinginan pihak lainnya.
Umumnya strategi manajemen konflik ini dilakukan bila kamu ingin menjaga kedamaian, kamu memang menerima kesalahan tersebut, merasa masalah itu tidak begitu penting bagi pihakmu, merasa tidak ada pilihan lain, dan merasa melanjutkan konflik hanya akan menimbulkan kerugian lainnya.
Risiko lain dari metode ini adalah pihak yang berkonflik akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk keuntungan diri dan dapat memengaruhi kemungkinan pemecahan masalah dengan solusi yang tepat atau ‘jalan tengah’ di masa depan.
Gunakan metode yang tepat dan relevan
Kemampuan mendengar sangat dibutuhkan untuk menentukan metode manajemen konflik - EKRUT
Dalam manajemen konflik, metode yang relevan atau sesuai dengan kebutuhan dan kondisi harus diterapkan dalam penyelesaian konflik perusahaan. Sangat penting untuk memahami motivasi orang lain sebelum mempertimbangkan metode manajemen konflik. Salah satu cara untuk menghindari konflik adalah membantu orang di sekitar kamu mencapai tujuan mereka.
Pahami prioritasmu dan hindari konflik. Jika cakupannya kecil dan bisa diselesaikan sendiri lebih baik selesaikan dulu lalu selanjutnya konsultasikan pada supervisor. Namun, jika isu tersebut cukup penting untuk menimbulkan konflik maka hal tersebut tentunya cukup penting untuk diselesaikan bersama.
Jika masalah cukup penting, dan ada cukup banyak yang dipertaruhkan, maka pastikan setiap orang bersedia melakukan apa yang diperlukan untuk membuka jalur komunikasi dan menutup kesenjangan posisi atau pemahaman.
Tingkatkan keahlianmu dalam menyelesaikan konflik
Adanya rintangan dalam bekerja dapat mengasah inovasi melalui manajemen konflik - EKRUT
Jadikan konflik sebagai kesempatan untuk meningkatkan keahlian kamu dalam manajemen konflik. Dalam hampir setiap rintangan terdapat potensi kesempatan belajar yang luar biasa. Suatu ketidaksepakatan memunculkan potensi untuk pertumbuhan dan perkembangan untuk lebih mengenal alur organisasi dan kegiatan perusahaan. .
Jika kamu seorang karyawan atau pimpinan yang tidak memanfaatkan konflik untuk tujuan pembangunan tim dan pengembangan kepemimpinan, kamu kehilangan peluang besar. Tuntutan saat berada di posisi yang kurang nyaman dapat merangsang inovasi dan pembelajaran dengan cara yang bahkan tidak terduga.
Pemimpin yang cerdas mencari sisi positif dalam semua pendapat yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk menguasai strategi manajemen konflik untuk memahami, mendengarkan, berbicara, dan memberi arahan.
Contoh manajemen konflik yang efektif dan solutif
Kamu bisa melihat beberapa contoh dari strategi manajemen konflik - EKRUT
Untuk menjabarkan 5 strategi di atas, akan lebih mudah dipahami bila disertai dengan contoh nyata di lapangan.Namun kamu harus tahu bahwa, setiap pendekatan penyelesaian konflik memiliki cara yang berbeda-beda untuk setiap situasi.
- Contoh pertama, ketika pelanggan yang telah membeli produk datang ke store penjualan memaksa untuk mengembalikan uangnya, padahal produk tersebut tidak bisa dikembalikan lagi karena telah melampaui batas pengembalian. Dalam posisi ini, bila perwakilan perusahaan gagal menjelaskan kepada pelanggan maka, tidak menutup kemungkinan pelanggan lain akan melakukan hal yang sama. Oleh sebab itu, pendekatan strategi konflik yang bisa dilakukan adalah dengan cara akomodasi karena menghasilkan solusi yang terbaik bagi semua pihak. Pelanggan mendapat pengembalian uang, sementara pelanggan lain akan menganggap bahwa perusahaan memiliki layanan pelanggan yang bagus. Meski dalam situasi ini kamu harus membelokkan aturan perusahaan untuk menyelamatkan bisnis.
- Contoh kedua, bila seorang pelanggan menelpon layanan service dan mengatakan bila produkmu mengalami kerusakan padahal kerusakan tersebut terjadi karena cara pemakaian yang salah dari pelanggan. Maka cara penyelesaian konfliknya adalah dengan menghindar karena produkmu tidak rusak terkecuali karena kesalahan pelanggan. Tunjukkan langkah-langkah kepada mereka bahwa produk itu berfungsi dengan baik. Pelanggan yang pintar akan menyadari kesalahan pengguna yang terjadi pada produk tersebut, dan bukan berasal dari produknya sendiri.
Baca juga: Nepotisme dalam dunia kerja dan cara mengatasinya
Itu tadi beberapa hal yang bisa kamu perhatikan dalam strategi manajemen konflik di tempat kerja. Hal tersebut sangat penting untuk dipahami terutama bila kamu tengah menduduki posisi sebagai pemimpin di tim atau perusahaanmu.
Sebab seorang pemimpin yang baik tidak hanya mampu mengarahkan tim dan perusahaan untuk mencapai tujuan bersama. Pemimpin juga harus mampu mengelola dan menyelesaikan konflik yang ada.
Agar lebih lengkap, di bawah ini adalah video mengenai pentingnya kecerdasan emosional dalam kepemimpinan yang bisa kamu terapkan dalam "Manajemen Konflik".
Last update 18 March 2021
Sumber:
- Hubspot.com
- personalityexplorer.com
- smallbusiness.chron.com
- bizcatalyst360.com
- Forbes.com
- Enterpreneur.com